This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 19 September 2012

Terkini Yang Tertinggal Selama Arema Berkonflik

Seri : Merangkai Kembali Tinta Emas Singo Edan (1)

Di kantor saya pernah mempunyai seorang sobat yang merupakan pendukung dari Persib Bandung, salah satu klub Liga Super Indonesia(ISL) yang kini menjadi seteru Arema. Ichsan, sobat saya yang mengaku sebagai bobotoh meski tidak mempunyai keterikatan emosional dengan beberapa organisasi suporter Persib menyerupai Viking, Bomber, dan lainnya. Namun baginya urusan klub sepakbola lokal hanya Persib di hatinya.

Seperti biasa, bila menyangkut dialog perihal klub sepakbola yang dibela, saya dan Ichsan niscaya akan memasang perilaku defence untuk mendukung timnya. Topik dialog yang digulirkan ada bermacam-macam, mulai dari seputar kekuatan tim, prestasi hingga beberapa hal lain yang menyangkut diantara kedua tim tersebut.

 Merangkai Kembali Tinta Emas Singo Edan  Terkini Yang Tertinggal Selama Arema Berkonflik

Urusan kekuatan tim memang saya tidak bisa memungkiri bila beberapa tahun terakhir Persib seolah menjejakkan diri sebagai klub bertabur bintang. Sederet pemain beken bergantian menghiasi komposisi klub setiap tahunnya, menyerupai Eka Ramdani, Yaris Riyadi, Maman Abdulrachman hingga formasi pemain absurd sekaliber Christian Gonzalez, Christian Bekamenga dan lainnya.

Namun, diantara sederet pemain beken tersebut nyaris tidak menghasilkan suatu hasil yang berarti berwujud trophy dan medali penghargaan. Sejak meninggalkan "pakem" dimana kekuatan Persib yang dulunya ditopang lebih dari 90% pemain berasal dari Jawa Barat justru belum pernah mencicipi nikmatnya menjadi juara. Terakhir kali mereka menjadi juara di tahun 1994/1995, ketika hanya menyisakan Sutiono, satu-satunya pemain non Jawa Barat di starting line up Persib kala menghadapi Petrokimia Putra di final Liga Indonesia I.

Untuk hal yang menyerupai ini, setidaknya saya bisa sedikit mengerjai sobat saya dengan menawarkan sindiran halus "Your player make money, but our player make history", salah satu sindiran yang diungkapkan oleh pendukung Manchester United kepada rival sekotanya, Manchester City. Untuk hal menyerupai ini, sebagai Aremania tentu saja saya bisa sedikit membusungkan dada atas prestasi yang diraih oleh tim Singo Edan. Namun, cukup hingga disitu saya bisa sedikit tersenyum, kisah selanjurnya malah lebih menciptakan saya sedikit terhenyak.

Tanpa bermaksud mengecilkan arti bagi usaha untuk mendirikan dan menjaga tim sebesar Arema, namun beberapa fakta yang saya ceritakan nantinya semoga bisa menjadi dorongan konkret untuk Arema dan Aremania untuk berbuat lebih bagi klub yang kita cintai ini.

Tak banyak dari kita yang mengetahui bila Persib Bandung mempunyai mess dan tempat latihan tersendiri. Fauzan, salah seorang bobotoh sekaligus sobat usang ketika masih aktif di lembaga ligaindonesia menceritakan lewat blognya fauzan47 mengenai lingkungan stadion Persib yang terdiri dari mess dan sarana latihan yang sanggup dipakai sebagai tempat latihan Persib.

Mess dan sarana latihan ini dibangun beberapa tahun lalu, dan resmi dipakai pada 5 Mei 2008. Mess ini mempunyai akomodasi yang beraneka ragam menyerupai lapangan sepakbola yang berjulukan lapangan Sidolig, yang terletak di depan mess pemain Persib. Keberadaan lapangan ini tentu saja sejatinya cukup menunjang bagi tim berjuluk Maung Bandung tersebut.

Letak yang strategis dan bersebelahan dengan mess tidak menguras tenaga tim untuk mencari sarana latihan yang lebih jauh menyerupai di Stadion Siliwangi ataupun tempat lainnya(Bandingkan bila Arema harus mencari tempat latihan yang berjarak puluhan kilometer dari mess!). Pun demikian dengan problem perawatan, tahun kemudian Pemkot Bandung 'menyumbangkan' dana 600juta rupiah untuk memperbaiki kondisi rumput dan mess pemain.

Selain itu didalam mess pemain Persib juga terdapat sederet kamar pemain beserta fasilitasnya menyerupai tempat tidur, pendingin udara/AC, lemari, dsb. Untuk menunjang kebutuhan pemain didalam mess juga dilengkapi dengan ruang tamu VIP, dapur hingga peralatan lain.

Awalnya ketika membangun mess tersebut akan dilengkapi dengan komplemen bangunan berupa sentra merchandise Persib dan mess untuk diklat Persib. Namun, seiring waktu bergulir klub yang berdiri semenjak tahun 1933 tersebut juga berinovasi dengan membangun museum Persib beserta homebase-nya. Komisaris PT PBB Kuswara S Taryono, PT PBB sudah menyiapkan dana untuk pembangunan homebase ini dan masih dilakukan survey untuk lokasi pembangunan homebase tersebut.

 Merangkai Kembali Tinta Emas Singo Edan  Terkini Yang Tertinggal Selama Arema Berkonflik

Homebase ini direncanakan akan dilengkapi akomodasi fasilitas guna memenuhi kebutuhan Persib Bandung, Diantaranya mess pemain, tempat latihan, ruang pertemuan. Selain itu, di homebase ini akan dibangun Museum Persib Bandung. Museum ini akan berisikan perjalanan sejarah Persib Bandung semenjak pendirian hingga dikala ini, dikutip dari laman bola.net.

Sebelum berkutat dengan stadion Persib beserta messnya, Persib juga melaksanakan banyak sekali terobosan dengan mempunyai bus Persib. Bus yang berkapasitas sekitar 40 penumpang dengan konfigurasi seat 2-2, lengkap dengan pendingin udara didalamnya. Bahkan replika/miniatur bus Persib ini juga sanggup didapatkan di Viking Fans Shop, salah satu toko penjual merchandise Persib.

Viking Fans Shop sendiri juga kreatif dalam menjual produknya, mereka juga menjual banyak sekali atribut Persib secara mobile memakai bus yang disulap beratribut Persib dan dinama Viking Fans Shop Mobile Store. Bus tersebut beredar semenjak pukul 10 pagi selama 12 jam di daerah Gedung Sate.

Yang tidak kalah mencengangkan lagi dari acara Persib ialah planning direksi Persib untuk melaksanakan Initial Public Offering/Penawaran Saham Perdana. Jika terwujud maka planning ini menjadi yang pertama dari sejarah klub sepakbola di Indonesia yang telah mempunyai tubuh aturan berbentuk perseroan terbatas.

Seperti dikutip dari laman Detik Finance, dengan jumlah pendukung sekitar 5,3juta orang diperlukan sekitar 1 persennya saja, atau sekitar 50ribu bobotoh berpartisipasi dalam pembelian saham perdana ini. Rencananya jumlah saham yang dilepas sebanyak 45% dan rencananya ini sudah disetujui oleh pemangku saham Persib yang terdiri dari PT Surya Eka Perkasa milik Glen Sugita mantan atlet tenis Jawa Barat sebesar 70%, sedangkan 30% sisanya dipegang oleh 5 individu tokoh asal Jawa Barat.

"Dananya rencananya akan kita gunakan untuk membangun mess dan tempat latihan berstandar AFC. Ini penting alasannya ialah banyak pemain kelas dunia yang mensyaratkan hal ini, demikian juga pelatih-pelatih kelas dunia ingin mess dan tempat latihan yang standar," tukas Farhan dikutip dari situs Detik Finance diatas.

Selain itu Persib juga mempunyai banyak sekali produk media massa baik official maupun non official. Produk yang dibentuk majemuk ada tabloid hingga majalah. Yah, Persib telah mempunyai majalah yang membahas seputar Persib beserta bobotohnya. Kang Novan, jurnalis yang juga blogger, mendata jumlah media Persib sebanyak 10 buah yang terdiri dari 4 majalah dan 6 tabloid (Yang saya ketahui Arema pernah mempunyai 4 buah dari Tabloid Striker, Arema, Singo Edan hingga Forza Arema).

Keberadaan media ini tentu mendukung banyak sekali hal, mulai dari sarana kreatifitas para bobotoh, hingga sebagai sarana pemasaran klub. Dengan jumlah oplah yang beredar mencapai ribuan tentu menjadi nilai tambah bagi klub bila minimal ingin mengintegrasikannya kedalam bentuk presentasi ketika berhadapan dengan sponsor/investor.

Persib juga mempunyai jaringan TV sendiri yang dinamakan sebagai Persib TV (entah, apakah Persib TV ini dikelola pribadi dibawah kendali administrasi Persib atau tidak). Namun, melihat sepak terjang tayangan televisi yang menyiarkan pribadi pertandingan Persib selalu mempunyai TV Rating dan Share Audience yang tinggi (tertinggi di Indonesia), tidaklah heran bila kemudian ada yang beropini perlunya pembentukan Persib TV untuk menunjang promosi klub.

Apa yang dilakukan oleh Persib didukung oleh banyak hal, menyerupai sumbangan yang besar lengan berkuasa dari suporter akan produk bisnis yang berbau Persib, serta faktor iklim yang menopang perkembangan bisnis Persib menyerupai diucapkan oleh Syahrul Sajidin, Aremania asal Tarakan yang aktif menulis di dunia maya. "Bukan diam-diam umum lagi bila Bandung ialah pusatnya industri kreatif di Indonesia dan didukung oleh pangsa pasar yang besar dan menjamur di Jawa Barat dengan puluhan juta penduduknya", tambahnya.

Ibarat gading yang tak retak,memang selama ini Persib bukanlah klub yang sukses 100% dalam pelaksanaannya selepas meninggalkan kucuran APBD untuk beralih sebagai klub yang mandiri. Tiga ekspresi dominan pertama harus dijalani dengan kondisi neraca keuangan negatif dimana klub mengalami kerugian puluhan miliar.

Namun, kerugian tersebut bisa pupus alasannya ialah ditambal oleh beberapa pihak yang bertanggung jawab atas kerugian yang dialami Persib. Sejak dikelola oleh administrasi PT Persib Bandung Bermartabat(badan aturan Persib) kerugian yang dialami klub berjuluk Maung Bandung terus berkurang. Yang istimewa, kebijakan tersebut hanya dianggap menghapus kerugian bagi Persib dan tidak dianggap sebagai hutang. Tentu saja berbeda dengan apa yang dialami Arema, dimana salah satu laman ongisnade.co.id sempat menerbitkan rangkaian artikel yang berisi tanda tanya dalam pengelolaan keuangan Arema.

Menilik relasi antara Aremania dengan Viking (julukan bagi fans Persib) yang tidak berjalan harmonis, tidaklah elok bila kita meninggalkan perilaku sportifitas dalam hal persaingan untuk menuju yang terbaik. Perubahan yang terjadi pada Persib sanggup menjadi pelecut dan semangat bagi Arema untuk maju.

Hambatan adanya dualisme perlu dipikirkan solusinya semoga tidak menghambat kehidupan klub. Persoalan dan cara mengatasinya tentu tidak sanggup diselesaikan dengan cara omelan, makian, cercaan, keluhan ataupun tindakan vandalisme lainnya(teriring inspirasi untuk menuliskan hal demikian sesudah membaca Manufacturing Hope 11 dari Dahlan Iskan).

Mungkin benar apa kata Dahlan Iskan, problem di Arema tidak bisa hanya diselesaikan lewat keluhan dan gerojokan(modal?), menyerupai halnya Erwiyantoro sesepuh sepakbola nasional yang menjadi admin pages Cocomeo News yang beropini para pebisnis di sepakbola tidak sanggup berinvestasi hanya dengan membiayai kebutuhan klub sepakbola dari semusim ke semusim berikutnya, alasannya ialah berapapun modal yang miliki akan habis dalam sekian waktu tertentu.

Makna dari kalimat Erwiyantoro tersebut juga mengajarkan bagi kita untuk sanggup berdiri diatas kaki sendiri dan tidak mengharapkan jeram modal semata dalam menghidupi klub. Jika perlu Erwiyantoro sanggup mengajarkan kepada kita bagaimana cara mengelola dan berbisnis sepakbola secara benar, dalam artian tidak hanya bisa menghidupi klub di setiap musimnya namun juga menghasilkan keuntungan.

Dengan kondisi demikian, ayo kita bergotong royong lagi mengeluarkan segala penemuan kita untuk memajukan Arema sebagai klub yang kita cintai ini.
"S1J"

(sumber:wearemania.net)

Senin, 17 September 2012

Terkini Arema Bukan Sekedar Klub Sepakbola


"Kamu dari mana," tanya seorang mitra gres dari kawasan seberang ketika kita gres saja menjejak kaki di kawasan baru. Seluruh warga malang mungkin akan menjawab, "Saya/Ayas dari Malang,". Sang mitra lalu kebanyakan/rata-rata bertutur, "Oh Arema ya?!,".

Itulah kiasan singkat dongeng dari pengalaman kawan-kawan yang merantau mencari nafkah hingga keluar dari bumi yang dicintainya Malang. Mereka sangat gembira menjadi warga Malang, warga Arema. Nama Arema tidak akan pernah bisa lepas untuk dicopot dengan nama klub lain, bahkan klub rival sekotanya. Istilahnya Malang memperlihatkan nuansa pujian yang tidak bisa lepas meski kita sudah lepas dari malang hingga sudah beranak-pinak di negeri orang.

 tanya seorang mitra gres dari kawasan seberang ketika kita gres saja menjejak kaki di daer Terkini Arema Bukan Sekedar Klub Sepakbola

Aremania sudah menjadi identitas, "Sama menyerupai semboyan Barcelona, Arema bukan sekedar klub. Tetapi saya yakin teman-teman tidak memalsukan kiasan itu dari Barcelona alasannya saya sendiri gres tahu arti kata 'Mes Que Un Club' baru-baru ini dari Internet," Kata seorang mitra usang yang bekerja di Kalimantan Selatan dan mengaku sebagai Aremania juga penggemar Barcelona dimana ia kemarin sudah pulang untuk pulang kampung ke Malang, serta menyempatkan diri menikmati meteor garden.

Begitupula dengan program ulang tahun kemarin. Tidak banyak klub di Indonesia yang merayakan ulang tahun melebihi suasana tahun gres atau bahkan melebihi kemeriahan ulang tahun Malang Raya (Kota Malang, Kab Malang, dan Kota Batu). Kemeriahanan, rasa loyalitas hingga pujian tumpek blek menjadi satu dan diteriakkan secara membahana di langit kota.

Sejarah Aremania

Tak banyak yang tahu bagaimana dongeng Aremania itu bermula. Karena dulu sempat heboh sekelompok pemuja Arema menamai diri sebagai AFC (Aremania Fans Club) yang hasilnya bubar secara sendiri.

Nah, diulang tahun perak ini. Sang penggagas nama aremania hadir. Namanya sudah dikenal di dalam buku sejarah untuk melontarkan kata Aremania pertama kali. Ovan Tobing. Ya, lelaki berdarah Batak yang populer dengan bunyi yang menggelegar ketika MC ini menceritakan bagaiman inspirasi kata Aremania terbentuk begitu saja. Tanpa organisasi, tanpa ketua, yang hanya ialah anggota yang saling bersatu padu menjaga kekompakan dan sangat gembira dengan identitas Arema lebih dari sekedar klub.

"Saya dulu prihatin dengan tawuran yang sudah mengakar hingga antar gang, banyak yang terlibat dalam kepentingan Goalongan dan kedaerahan. Sehingga ketika juara Galatama 1993, peringatan kemenangan dan kemeriahan masih terkesan biasa," Kata OT, sapaan dekat Ovan Tobing.

 tanya seorang mitra gres dari kawasan seberang ketika kita gres saja menjejak kaki di daer Terkini Arema Bukan Sekedar Klub Sepakbola

"Saya ingin suporter Arema benar-benar mendukung tim kesayangannya. Bukan berlandaskan latar belakang politik atau yang lainnya. Memang waktu itu sudah ada lembaga suporter Arema tapi terkesan ekslusif dan tida bisa menjangkau suporter dari kalangan bawah. Saya berpikir keras, hasilnya nama Aremania muncul di kepala saya. Artinya Arema Maniac, pendukung setia Arema. Sangat sederhana namun kena, alasannya tidak terbawa arus politik apapun," katanya lugas dalam program ulang tahun Arema di kantor Arema Indonesia. Jalan Kartanegara no 7.

Ovan yang memakai jaket merah lalu memperlihatkan di belakang jaket itu ada goresan pena yang berbunyi 'AREMANIA'. "Jaket ini dibentuk usai Arema menjadi juara Galatama dan saya pakai ketika untuk pertama kalinya kompetisi Indonesia dilebur menjadi Liga Indonesia di tahun 1994," tuturnya.

"Pertandingan itu sudah lama, alasannya saya sudah lupa melawan apa. Namun banyak wartawan yang bertanya kepada saya. Apa arti kata Aremania di belakang jaket ini. Jika nawak bertanya kenapa jaket ini berwarna merah apakah dulu Arema punya baju merah. Bukan, jaket ini ialah pemberian dari Djarum. Saya dulu waktu itu belum punya banyak uang untuk membeli jaket. Saya juga berterima kasih kepada Djarum yang telah memberi jaket" kata ia yang lalu dibarengi untuk melepas jaket.

Jaket ini dianggap OT Sebagai barang yang sangat sakral. Karena berkat jaket ini nama Aremania berkembang menjadi sakral dan sudah sering menjadi acuan suporter di Indonesia. Keingina OT yang hingga ketika ini belum kesampaian ialah bertemu dengan pembuat jaket.

"Satu impian saya yang tidak bisa terwujud ialah bertemu dengan si pembuat jaket ini. Saya pernah meminta pinjaman pihak Djarum, namun mereka juga sudah tidak tahu lagi. Buat saya, si pembuat jaket ini berjasa besar bagi Aremania. Tanpa jaket ini, simbol kebesaran Aremania mungkin tidak sanggup terwujud," urainya.

Bagaimana dengan perpecahan yang menyulut dualisme Arema. Bagi nawak-nawak tidak usah saling caci alasannya OT bilang, "Semua kembali kepada Aremania, mau mendukung mana mereka alasannya dukungan ada di hari nuraninya masing-masing,".

(wearemania.net)

Kamis, 13 September 2012

Terkini Tips Menonton Pertandingan Arema Dengan Cara Legal

Melihat dari sekian ribu Aremania yang biasa aktif mendukung kesebelasan Arema di stadion terdapat aneka macam macam motif untuk tiba dan meramaikan stadion. Ada yang tiba hanya sekedar menyaksikan bintang pujaannya, rekreasi dengan menonton jalannya pertandingan atau memang sedari awal sudah fanatik dengan klub yang bangun pada 11 Agustus 1987 tersebut.

Para suporter yang tiba ke stadion berasal dari aneka macam tempat dengan tingkat ekonomi yang berbeda pula. Ada suporter yang leluasa tiba kapan saja ke stadion tanpa terhambat oleh halangan aktifitas dan kondisi sosial ekonominya, namun ada pula suporter yang tidak leluasa tiba ke stadion alasannya ialah terhambat oleh aktifitas dan kondisi ekonomi yang kurang mendukung.

Melihat dari sekian ribu Aremania yang biasa aktif mendukung kesebelasan Arema di stadion  Terkini Tips Menonton Pertandingan Arema Dengan Cara Legal

Khusus yang terakhir ini memang dirasa sangat menyesakkan saat hasrat untuk menonton pertandingan sudah diubun-ubun harus tertunda alasannya ialah tiada dana. Bagi mereka yang bermodal nekat(baca : bondo nekat) prinsip tiada rotan akarpun jadi sanggup menjadi sarana utama untuk tiba ke stadion. Dengan cara mberowot(baca : menerobos antrian di pintu masuk) atau memanjat dinding stadion mereka sanggup memuaskan hasrat untuk mendukung tim kesayangannya. Perkara jalur yang ditempuh ialah ilegal dan melanggar norma yang ditetapkan sanggup jadi kerap diacuhkan meski hal tersebut berpotensi merugikan klub yang didukungnya.

Namun ada cara legal nan membawa manfaat bagi Aremania yang tanpa modal ataupun minim ingin selalu aktif tiba ke stadion tanpa khawatir harus melaksanakan tindakan yang berujung pada kerugian klub. Misalnya mencoba berbisnis kecil-kecilan yang selisih manfaatnya sanggup dijadikan sebagai modal untuk menonton setiap pertandingan Arema. Apa saja yang sanggup dilakukan Aremania nantinya ?

1. Makanan dan Minuman
Makanan dan minuman merupakan hal yang biasa disajikan atau diperdagangkan didalam ataupun diluar stadion. Ada aneka macam macam bentuk purwarupa masakan dan minuman yang disajikan baik masakan ringan, cemilan atau masakan pokok berkarbohidrat untuk bekal makan siang ataupun malam.

Kebetulan di Stadion Kanjuruhan ataupun Stadion Gajayana pedagang masakan dan minuman masih diperbolehkan berjualan baik didalam dan diluar stadion sepanjang mentaati peraturan yang berlaku. Ada baiknya sebelum berjualan masakan dan minuman Anda memperhatikan beberapa hal yang sekiranya membantu untuk memperlaris dagangan Anda diantaranya:
- Cuaca. Jangan berjualan makanan/minuman hirau taacuh saat cuaca sedang hujan, dsb
- Okupansi Penonton. Semakin ramai kondisi stadion, semakin besar peluang dagangan untuk laku
- Pahami kebutuhan. Kala cuaca panas, berdagang minuman ialah salah satu solusi tepat
- Jangan berjualan masakan yang rentan akan cepat basi
- Giatlah berjualan selama sebelum atau selama jeda pertandingan. Hindari berjualan keliling saat sudah masuk waktu pertandingan.

Di Stadion Kanjuruhan maupun Gajayana, biasanya terdapat puluhan pedagang yang berjualan di dalam maupun luar stadion. Jika Anda pedagang masakan yang membawa gerobak dagangan maka wilayah jualan Anda berada diluar stadion, terkecuali jikalau Anda mau repot-repot membawa sebagian barang dagangan Anda masuk ke dalam stadion dan memastikan gerobak dagangan beserta sebagian isinya masih kondusif untuk ditempatkan diluar. Sangat mustahil membawa gerobak dagangan masuk kedalam stadion bukan?

Diluar itu Anda sanggup membawa barang dagangan sembari menonton pertandingan Arema selama Anda masih sanggup menjaga tata tertib dan hukum yang berlaku.

2. Perlengkapan Suporter
Kebutuhan suporter tatkala tiba ke stadion beraneka ragam. Didalam atau diluar stadion mereka membutuhkan beberapa hal dasar untuk melengkapi hasratnya menonton pertandingan. Sama halnya dengan Aremania, selain masakan dan minuman Anda sanggup juga membawa produk dagangan lain yang dibutuhkan oleh suporter. Misalnya perlengkapan kecil suporter menyerupai terompet plastik, bendera plastik kecil, bundel yang berisi gulungan dan lembaran kertas confetti, dll.

Beberapa perlengkapan tersebut sanggup masuk ke dalam stadion sepanjang tidak terdapat/menggunakan komposisi materi yang berbahaya dan dihentikan masuk ke stadion. Misalnya tidak mengisi gulungan confetti dengan kerikil, kerikil dan semacamnya yang sanggup melukai penonton atau pemain dilapangan dan sebagainya.

Jika Anda ingin berjualan di stadion hindari berjualan produk yang mempunyai volume besar dan berharga mahal(kata mahal disini sanggup berarti subyektif, namun kata mahal disini saya gunakan sebagai pengganti variabel harga yang sekiranya mempunyai nilai diatas rata-rata uang cash yang biasa dibawa suporter ke stadion) menyerupai bass drum, dan semacamnya. Selain repot bagi Anda yang ingin membawanya dalam jumlah banyak kedalam stadion, juga masih belum terlalu banyaknya suporter yang tiba ke stadion dengan membawa uang senilai atau lebih dari nilai produk yang ditawarkan tersebut.

3. Jasa
Selain menjual produk riil, bagi Anda yang kurang mempunyai modal sanggup juga memperoleh sedikit laba yang sanggup Anda gunakan untuk membeli tiket pertandingan-pertandingan Arema selanjutnya. Caranya, tawarkan jasa Anda kepada yang membutuhkan!

Jika Anda mempunyai skill memijat, Anda sanggup membuka lapak kecil diluar stadion khusus bagi para suporter yang mempunyai duduk kasus dalam kebugaran. Biasanya dialami oleh para suporter yang menempuh perjalanan jauh untuk tiba ke Stadion Kanjuruhan. 2000 atau 10000 rupiah perorang tak mengapa, namun jikalau Anda sanggup memperoleh pasien dalam jumlah banyak tak terbayang berapa laba yang didapat. Modalnya pun kecil, keahlian memijat dipadu dengan beberapa perlengkapan sederhana menyerupai minyak kelapa, dll.

Beragam jasa lainnya sanggup Anda coba kepada calon penonton lain. Misalnya bagi yang mempunyai tempat tinggal di akrab stadion sanggup menyewakan sebagian ruang atau halaman rumahnya untuk tempat parkir penonton. Tarif yang dibebankan biasanya sekitar 2000-3000rupiah per motor. Anda sanggup berafiliasi dengan teman/kerabat lainnya jikalau merasa kerepotan untuk bekerja sendiri atau tidak mempunyai calon lahan parkir sementara sobat dan kerabat Anda memilikinya.

Dari sekian jenis jasa yang sanggup Anda tawarkan, saya sendiri tidak merekomendasikan kepada Anda untuk membuka jasa peramal yang khusus ini. Misalnya, ramalan skor pertandingan, ramalan bola yang keluar(out, dsb) untuk dipakai sebagai sarana berjudi. Tak terkecuali jikalau Anda ingin menjadi bandarnya. Ada sekian ratus personel keamanan dalam setiap pertandingan Arema, lebih baik carilah jenis jasa lain yang sanggup Anda tawarkan kepada calon penonton tanpa melanggar hukum yang berlaku.

***

Saya yakin masih banyak lagi referensi wiraswasta yang sanggup dipakai Aremania sebagai sarana menonton pertandingan Arema. Khususnya bagi mereka yang tanpa modal/bermodal minim dan ingin menonton Arema secara legal dengan cara membeli tiket pertandingan.

Jika dulu semasa kecil Anda yang berkantong tipis(atau malah tiada dana sama sekali) sanggup 'menggunakan' belas kasih penonton yang bertiket dengan cara nunut(baca : menumpang masuk ke stadion), sekarang bagi Anda yang sudah pintar balig cukup akal cara yang demikian sangat mustahil untuk dipakai lagi. Salah-salah Anda sendiri yang terusir oleh petugas portir stadion sebelum sukses duduk di dingklik tribun.

Bagi Anda yang ingin berdagang diperlukan untuk mematuhi hukum berlaku, menyerupai tidak menjual minuman keras(memiliki kadar alkohol menyerupai yang disyaratkan oleh undang-undang), petasan dan sejenisnya ataupun menjual barang berbahaya yang sanggup melukai penonton/pemain(senjata tajam), dan sebagainya.

Nahhh, kira-kira apakah ada pendapat atau cara lain dari umak untuk mensiasati hasrat untuk menonton pertandingan Arema dengan modal minim atau tidak mempunyai modal sama sekali secara legal ?
(sumber:memoar anak negeri)

Minggu, 09 September 2012

Terkini Skuad Muda Arema Berharap Sentuhan Magis Paulo Camargo

Kedatangan Pelatih Paulo Camargo ke Arema Indonesia menjadi kabar bangga bagi pemain muda. Kepelatihan Camargo menjadi momentum berharga bagi talenta-talenta belia Arema menawarkan kualitasnya di depan Aremania, suporter fanatik Arema.

Kedatangan Pelatih Paulo Camargo ke Arema Indonesia menjadi kabar bangga bagi pemain muda Terkini Skuad Muda Arema Berharap Sentuhan Magis Paulo Camargo
Camargo dikenal sebagai instruktur yang tidak mengutamakan pemain bintang dalam timnya. Dia bisa membaca kemampuan pemain tanpa memandang usia maupun status di klub sebelumnya. Dia sudah menunjukan itu. Pamor pemain cemerlang sesudah dipoles mantan instruktur Sao Paulo itu. Tak heran kalau pemain-pemain muda Arema tak sabar menunggu kedatangan instruktur ini ke Stadion Kanjuruhan.

“Saya mendengar Camargo suka mengorbitkan bakat-bakat gres di tim. Tentu saja itu menjadi kabar bangga bagi saya sebagai pemain muda alasannya ialah berpeluang lebih banyak kesempatan. Saya sangat berharap Camargo mempertahankan gaya kepelatihannya itu,” ucap Dendi Santoso, striker muda Arema Indonesia.

Pemain berusia 22 tahun ini sejatinya sudah menjadi bab penting tim Arema dalam beberapa animo terakhir. Namun, alasannya ialah usianya yang masih muda dan belum banyak pengalaman, tim utama tidak selalu menjadi habitat ideal baginya. Dilatih Camargo, beliau berharap kemampuannya bisa terus berkembang.

Nama menyerupai Dendi dan sejumlah pilar Arema lainnya pernah mencicipi sentuhan Robert Rene Alberts yang gemar mengorbitkan bakat baru. Saat dilatih Robert pula Dendi dan kawan-kawan menerima kepercayaan lebih dalam tim. Itu yang menjadi cita-cita animo depan. Pemain yang bisa berposisi winger atau striker ini sangat mendukung penunjukan Camargo sebagai instruktur Arema.

Penunjukan itu, berdasarkan dia, sebagai bukti administrasi Arema sangat peduli dengan perkembangan skuad muda, terutama sesudah melihat apa yang telah dilakukan Camargo. Manajemen Arema terlihat terang ingin mengoptimalkan kemampuan Camargo menangani pemain-pemain muda. Itu terlihat dalam perpanjangan kontrak kepada sejumlah pemain.

Kedatangan Pelatih Paulo Camargo ke Arema Indonesia menjadi kabar bangga bagi pemain muda Terkini Skuad Muda Arema Berharap Sentuhan Magis Paulo Camargo
Rata-rata mereka yang dikontrak berusia di bawah 30 tahun, kecuali Ahmad Kurniawan dan Khusnul Yuli. Jika diambil rata-rata, usia pemain Arema yang sejauh ini dikontrak ialah sekitar 24 tahun.

“Kami memiliki banyak pemain muda berbakat. Kami ingin regenerasi tanpa harus banyak mengeluarkan dana untuk membeli pemain bintang,” tutur Ruddy Widodo, Direktur Utama Arema.

Perekrutan paling mencolok sejauh ini hanyalah pemain muda Reza Mustofa dari Persema Malang. Ruddy menegaskan Arema belum memiliki rencana merekrut pemain dengan status bintang dan nilai kontrak selangit. Hingga sekarang beliau menilai kekuatan pemain lokal Malang masih sangat bagus.

“Kami punya Dendi, Reza dan beberapa pemain muda yang akan dipromosikan ke tim senior. Camargo sejauh ini juga tidak meminta pemain macam-macam. Jadi, berdasarkan saya, pemain muda harus bekerja keras dan memanfaatkan kesempatan dilatih Camargo,” pungkas Rudi.
(kukuh setyawan)