This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 29 Januari 2014

Terkini Juan Revi Seorang Anchorman!!


Selain penghubung antara lini belakang dan lini depan, lini tengah sudah niscaya menjadi awal dimana masuknya serangan musuh di area setengah lapangan Arema. Selama pra musim, Arema sangat identik dengan deretan 3 gelandang. Yang dalam spesialisasi role dibagi menjadi : Anchorman midfielder, Box to box midfielder dan Playmaker. Dimana anchorman ini bertugas sebagai orang yang pertama kali bertanggung jawab untuk memberhentikan serangan yang masuk ke kawasan setengah lapangan Arema. Tugas tersebut diemban sangat baik oleh “si anak hilang” Juan Revi Auriqto, dengan ketangguhan fisik dan larinya yang ngotot serta tidak takut dengan kondisi duel macam apapun, beliau beberapa kali menjadi pilihan tim instruktur Arema untuk posisi ini. 

Area merah pada gambar dibawah ini menandakan area kerja seorang anchorman, dengan luas area yang setengah lapangan lebih, sudah sanggup dipastikan bahwa dengan memainkan kiprah ini harus mempunyai atribut stamina dan fisik yang prima apalagi dengan kiprah sebagai penghadang laju serangan lawan.
Anchorman Area 
Dapat dilihat dengan data terakhir yang dikumpulkan tim @Arema_Stat, Juan Revi dalam babak 8 besar IIC 2014 catatkan total 9 tackling dan 13 intercept, tertinggi diantara pemain lainya. Padahal kita mengingat beliau hanya bermain dengan minute play 119 yang didapat dari bermain penuh dikala melawan Perseru dan menjadi pemain pengganti di babak ke dua dikala melawan Barito Putra. Pastinya akan bertambah angka digit perolehan tackling dan interceptnya apabila bermain dalam 3 pertandingan babak 8 besar IIC 2014.
 
Penampilan Juan Revi dipertandingan melawan Perseru sangat impresif, serangan serangan balik dan cepat diawal paruh babak pertama sanggup dilarang dengan baik melalui intercept dan tacklingnya. Darimanapun serangan Perseru mengalir, niscaya akan bertemu  dengan “si anak hilang” yang siap bertarung menyerupai gladiator romawi. 7 tackle dan 11 intercept ialah bukti shahih bahwa Juan Revi ialah gladiator dengan jiwa petarung yang membara.
Gambar 1


Pada gambar 1 ialah kemana arah seorang Juan Revi akan bergerak, role support yang diperankan akan bertugas menunjukkan defense support yang pertama di segala lini pertahanan Arema dikala serangan lawan sudah masuk di area setengah lapangan. Dan posisi Juan Revi berada diantara garis pertahanan Arema dan dua gelandang Arema lainya.

Sepertinya, keberadaan seorang anchorman di lini tengah Arema ini sangat dibutuhkan. Bisa dilihat di pertandingan melawan Barito Putra, Juan Revi tidak dipasang di starting line up alasannya ialah rotasi pemain untuk menjaga fisik pemain itu sendiri. Akibatnya Arema tampil dengan deretan 4-4-2 dikala menghadapi Barito Putra dan hampir sanggup ditebak gelandang dengan kiprah anchorman tidak sanggup ditemukan, dilihat dari nama yang dipasang ialah Bustomi dan Gustavo yang diduetkan di lini tengah dan menjadi starting line up. Ini lah yang membedakan contoh permainan Arema dimana tak ada pemain yang bertugas memotong serangan lawan alasannya ialah dua gelandang tengah Arema dikala itu bukan seorang tipikal anchorman. Alhasil serangan Barito Putera yang di motori James Koko dikala itu dengan gampang masuk ke pertahanan Arema tanpa adanya filter terlebih dahulu. Juan Revi sendiri dimasukan di sisa 24menit pertandingan usai namun sayang kelelahan di skuad Arema dikala itu buat 1Goal kembali bersarang. Saat jumpa Sriwijaya, sosok anchorman yg di perankan oleh Sukadana tidak berjalan dengan baik walo sang pemain sendiri tidak bermain jelek dikala itu. Anchorman Arema disini yang sangat mencolok ialah tipikal dengan gelandang yang punya aksara berpengaruh dan itu ada di sosok Juan Revi.

Untuk arungi kompetisi ISL 2014, sangat elok rasanya jikalau deretan yang menjadi pakem Arema ialah 4-3-3 dimana ada seorang anchorman diposisi itu yang dikala ini sukses di perankan Juan Revi dengan aksara malangannya dan untuk menjaga keseimbangan antara lini depan dan belakang. Tapi semua keputusan ada di instruktur Suharno dan Joko Susilo dikala memilih deretan dan starting eleven alasannya ialah juga tergantung dengan aksara tim yang bakal di hadapi nantinya. (@Arema_Stat )

Terkini Juan Revi Seorang Anchorman!!


Selain penghubung antara lini belakang dan lini depan, lini tengah sudah niscaya menjadi awal dimana masuknya serangan musuh di area setengah lapangan Arema. Selama pra musim, Arema sangat identik dengan deretan 3 gelandang. Yang dalam spesialisasi role dibagi menjadi : Anchorman midfielder, Box to box midfielder dan Playmaker. Dimana anchorman ini bertugas sebagai orang yang pertama kali bertanggung jawab untuk memberhentikan serangan yang masuk ke kawasan setengah lapangan Arema. Tugas tersebut diemban sangat baik oleh “si anak hilang” Juan Revi Auriqto, dengan ketangguhan fisik dan larinya yang ngotot serta tidak takut dengan kondisi duel macam apapun, beliau beberapa kali menjadi pilihan tim instruktur Arema untuk posisi ini. 

Area merah pada gambar dibawah ini menandakan area kerja seorang anchorman, dengan luas area yang setengah lapangan lebih, sudah sanggup dipastikan bahwa dengan memainkan kiprah ini harus mempunyai atribut stamina dan fisik yang prima apalagi dengan kiprah sebagai penghadang laju serangan lawan.
Anchorman Area 
Dapat dilihat dengan data terakhir yang dikumpulkan tim @Arema_Stat, Juan Revi dalam babak 8 besar IIC 2014 catatkan total 9 tackling dan 13 intercept, tertinggi diantara pemain lainya. Padahal kita mengingat beliau hanya bermain dengan minute play 119 yang didapat dari bermain penuh dikala melawan Perseru dan menjadi pemain pengganti di babak ke dua dikala melawan Barito Putra. Pastinya akan bertambah angka digit perolehan tackling dan interceptnya apabila bermain dalam 3 pertandingan babak 8 besar IIC 2014.
 
Penampilan Juan Revi dipertandingan melawan Perseru sangat impresif, serangan serangan balik dan cepat diawal paruh babak pertama sanggup dilarang dengan baik melalui intercept dan tacklingnya. Darimanapun serangan Perseru mengalir, niscaya akan bertemu  dengan “si anak hilang” yang siap bertarung menyerupai gladiator romawi. 7 tackle dan 11 intercept ialah bukti shahih bahwa Juan Revi ialah gladiator dengan jiwa petarung yang membara.
Gambar 1


Pada gambar 1 ialah kemana arah seorang Juan Revi akan bergerak, role support yang diperankan akan bertugas menunjukkan defense support yang pertama di segala lini pertahanan Arema dikala serangan lawan sudah masuk di area setengah lapangan. Dan posisi Juan Revi berada diantara garis pertahanan Arema dan dua gelandang Arema lainya.

Sepertinya, keberadaan seorang anchorman di lini tengah Arema ini sangat dibutuhkan. Bisa dilihat di pertandingan melawan Barito Putra, Juan Revi tidak dipasang di starting line up alasannya ialah rotasi pemain untuk menjaga fisik pemain itu sendiri. Akibatnya Arema tampil dengan deretan 4-4-2 dikala menghadapi Barito Putra dan hampir sanggup ditebak gelandang dengan kiprah anchorman tidak sanggup ditemukan, dilihat dari nama yang dipasang ialah Bustomi dan Gustavo yang diduetkan di lini tengah dan menjadi starting line up. Ini lah yang membedakan contoh permainan Arema dimana tak ada pemain yang bertugas memotong serangan lawan alasannya ialah dua gelandang tengah Arema dikala itu bukan seorang tipikal anchorman. Alhasil serangan Barito Putera yang di motori James Koko dikala itu dengan gampang masuk ke pertahanan Arema tanpa adanya filter terlebih dahulu. Juan Revi sendiri dimasukan di sisa 24menit pertandingan usai namun sayang kelelahan di skuad Arema dikala itu buat 1Goal kembali bersarang. Saat jumpa Sriwijaya, sosok anchorman yg di perankan oleh Sukadana tidak berjalan dengan baik walo sang pemain sendiri tidak bermain jelek dikala itu. Anchorman Arema disini yang sangat mencolok ialah tipikal dengan gelandang yang punya aksara berpengaruh dan itu ada di sosok Juan Revi.

Untuk arungi kompetisi ISL 2014, sangat elok rasanya jikalau deretan yang menjadi pakem Arema ialah 4-3-3 dimana ada seorang anchorman diposisi itu yang dikala ini sukses di perankan Juan Revi dengan aksara malangannya dan untuk menjaga keseimbangan antara lini depan dan belakang. Tapi semua keputusan ada di instruktur Suharno dan Joko Susilo dikala memilih deretan dan starting eleven alasannya ialah juga tergantung dengan aksara tim yang bakal di hadapi nantinya. (@Arema_Stat )

Senin, 27 Januari 2014

Terkini Rising Star Gres Arema


Irsyad Maulana (foto : wearemania)
Memasuki penghujung babak pertama, dari sayap kiri seorang cowok dijaga beberapa pemain bertahan musuh. Sebuah umpan silang manis diarahkan ke kotak penalti dan menemui sebuah sundulan dari rekannya dan menghasilkan satu-satunya Goal yang membawa tim tersebut memenangkan pertandingan. Ini bukan perihal Manchester United dan cowok tersebut bukan pula Adnan Januzaj.

Irsyad Maulana namanya, cowok 20 tahun kelahiran Payakumbuh. Dibawa ke Arema oleh Rahmad Darmawan dari Pelita Jaya U-21 pada animo lalu. Pada pertandingan melawan Sriwijaya FC beliau mengirim umpan kepada Christian Gonzalez yang bisa dikonversi menjadi satu-satunya Goal pada pertandingan itu, sekaligus membawa Arema maju ke babak final IIC 2014.

Padatnya jadwal IIC 2014
Kebijakan rotasi yang dilakukan tim instruktur Arema membawa berkah bagi beberapa pemain muda, Irsyad salah satunya. Dengan jadwal IIC 2014 yang sangat padat, Arema mau tidak mau harus memaksimalkan seluruh pemain yang ada. Dan ini yang tidak disia-siakan oleh Irsyad. Dalam tiga pertandingan 8 besar IIC 2014, Irsyad bermain selama total 171 menit. 2 starter dan 1 kali sebagai pemain pengganti. Dan niscaya ada yang istimewa dari anak muda satu ini sehingga dipercaya mengisi kekosongan yang ditinggalkan Beto ataupun Samsul Arif.

Penampilan Irsyad Maulana
Statistik Irsyad Maulana selama 8 besar IIC 2014
Sebagai pemain muda yang berdeterminasi tinggi, Irsyad tercatat sebagai pemain yang paling sering melaksanakan dribble dalam 3 pertandingan 8 besar IIC 2014. Tercatat sebanyak 27 percobaan dribble dilakukan Irsyad, terbanyak diantara pemain Arema. Sebagai perbandingan, Samsul Arif dengan 18 percobaan dribble merupakan jumlah terbanyak kedua. Hal ini memperlihatkan bahwa Irsyad mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan tidak gentar melawan bek-bek lawan yang lebih senior dan berpengalaman.
 
 Keunggulan
Satu hal yang menjadi catatan, Irsyad melaksanakan 8 tackles, cukup impresif mengingat posisinya yang merupakan pemain sayap. Memperlihatkan beliau mempunyai tanggung jawab untuk membantu tim ketika kehilangan bola ataupun ketika ditekan lawan. Akan sangat membantu sebuah tim jikalau sanggup memenangkan penguasaan bola di zona pertahanan lawan. Dan ini yang sejauh ini coba ditunjukkan oleh Irsyad Maulana.

Kekurangan
Rising Star Anyar Arema (foto : sindonews)
Irsyad harus melupakan sejenak segala puji perihal permainan bagusnya pada beberapa pertandingan terakhir. Masih banyak yang harus diperbaiki, tercatat prosentase dribble succeed Irsyad ada di angka 52%, yang berarti hampir dari setengah dari total jumlah dribble-nya gagal melewati lawan. Dan terkadang ini merugikan tim juga secara keseluruhan. Inkonsistensi penampilan juga masih sering terjadi pada pemain muda yang satu ini. Dalam beberapa pertandingan pra-musim Irsyad diberi kesempatan sebagai pemain pengganti alasannya beliau belum bisa menampilkan permainan yang konsisten selama 90 menit pertandingan.

Kesimpulan
Melihat bagaimana penampilan Irsyad pada babak 8 besar memperlihatkan impian bahwa Aremania punya calon pujaan gres untuk dinyanyikan namanya dalam setiap pertandingan. Dan Irsyad mempunyai potensi untuk menciptakan itu menjadi kenyataan. Akan tetapi patut pula diingat bahwa Irsyad masih muda dan masih butuh banyak jam terbang di level tertinggi sepakbola Indonesia. Masih banyak yang harus diperbaiki. Tapi dengan tim pelatih, rekan setim dan aremania yang akan selalu memperlihatkan dukungan, Irsyad niscaya bisa menjadi lebih baik lagi di masa depan. (@Arema_Stat)




Terkini Rising Star Gres Arema


Irsyad Maulana (foto : wearemania)
Memasuki penghujung babak pertama, dari sayap kiri seorang cowok dijaga beberapa pemain bertahan musuh. Sebuah umpan silang manis diarahkan ke kotak penalti dan menemui sebuah sundulan dari rekannya dan menghasilkan satu-satunya Goal yang membawa tim tersebut memenangkan pertandingan. Ini bukan perihal Manchester United dan cowok tersebut bukan pula Adnan Januzaj.

Irsyad Maulana namanya, cowok 20 tahun kelahiran Payakumbuh. Dibawa ke Arema oleh Rahmad Darmawan dari Pelita Jaya U-21 pada animo lalu. Pada pertandingan melawan Sriwijaya FC beliau mengirim umpan kepada Christian Gonzalez yang bisa dikonversi menjadi satu-satunya Goal pada pertandingan itu, sekaligus membawa Arema maju ke babak final IIC 2014.

Padatnya jadwal IIC 2014
Kebijakan rotasi yang dilakukan tim instruktur Arema membawa berkah bagi beberapa pemain muda, Irsyad salah satunya. Dengan jadwal IIC 2014 yang sangat padat, Arema mau tidak mau harus memaksimalkan seluruh pemain yang ada. Dan ini yang tidak disia-siakan oleh Irsyad. Dalam tiga pertandingan 8 besar IIC 2014, Irsyad bermain selama total 171 menit. 2 starter dan 1 kali sebagai pemain pengganti. Dan niscaya ada yang istimewa dari anak muda satu ini sehingga dipercaya mengisi kekosongan yang ditinggalkan Beto ataupun Samsul Arif.

Penampilan Irsyad Maulana
Statistik Irsyad Maulana selama 8 besar IIC 2014
Sebagai pemain muda yang berdeterminasi tinggi, Irsyad tercatat sebagai pemain yang paling sering melaksanakan dribble dalam 3 pertandingan 8 besar IIC 2014. Tercatat sebanyak 27 percobaan dribble dilakukan Irsyad, terbanyak diantara pemain Arema. Sebagai perbandingan, Samsul Arif dengan 18 percobaan dribble merupakan jumlah terbanyak kedua. Hal ini memperlihatkan bahwa Irsyad mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan tidak gentar melawan bek-bek lawan yang lebih senior dan berpengalaman.
 
 Keunggulan
Satu hal yang menjadi catatan, Irsyad melaksanakan 8 tackles, cukup impresif mengingat posisinya yang merupakan pemain sayap. Memperlihatkan beliau mempunyai tanggung jawab untuk membantu tim ketika kehilangan bola ataupun ketika ditekan lawan. Akan sangat membantu sebuah tim jikalau sanggup memenangkan penguasaan bola di zona pertahanan lawan. Dan ini yang sejauh ini coba ditunjukkan oleh Irsyad Maulana.

Kekurangan
Rising Star Anyar Arema (foto : sindonews)
Irsyad harus melupakan sejenak segala puji perihal permainan bagusnya pada beberapa pertandingan terakhir. Masih banyak yang harus diperbaiki, tercatat prosentase dribble succeed Irsyad ada di angka 52%, yang berarti hampir dari setengah dari total jumlah dribble-nya gagal melewati lawan. Dan terkadang ini merugikan tim juga secara keseluruhan. Inkonsistensi penampilan juga masih sering terjadi pada pemain muda yang satu ini. Dalam beberapa pertandingan pra-musim Irsyad diberi kesempatan sebagai pemain pengganti alasannya beliau belum bisa menampilkan permainan yang konsisten selama 90 menit pertandingan.

Kesimpulan
Melihat bagaimana penampilan Irsyad pada babak 8 besar memperlihatkan impian bahwa Aremania punya calon pujaan gres untuk dinyanyikan namanya dalam setiap pertandingan. Dan Irsyad mempunyai potensi untuk menciptakan itu menjadi kenyataan. Akan tetapi patut pula diingat bahwa Irsyad masih muda dan masih butuh banyak jam terbang di level tertinggi sepakbola Indonesia. Masih banyak yang harus diperbaiki. Tapi dengan tim pelatih, rekan setim dan aremania yang akan selalu memperlihatkan dukungan, Irsyad niscaya bisa menjadi lebih baik lagi di masa depan. (@Arema_Stat)




Jumat, 24 Januari 2014

Terkini Arema Bergantung Gustavo Lopez?

Gustavo Lopez jantung permainan Arema (foto: Surya)
Ketika Gustavo Lopez dipastikan memperkuat Arema pada animo ini, banyak Aremania berharap lini tengah Arema akan punya sosok jendral lapangan tengah dengan visi permainan jempolan dan kreativitas yang tak berbatas. Dan bagaimanapun juga, tidak ada yang salah dari cita-cita Aremania wacana sosok dan tugas Gustavo Lopez kalau melihat bagaimana ia menjadi roh permainan Persela dalam beberapa animo terakhir.

Saat Gustavo juga kelelahan
Tapi Gustavo Lopez juga insan biasa, padatnya agenda pra-musim benar-benar terasa dan besar lengan berkuasa pada penampilannya sejauh ini. Dalam tiga pertandingan 8 besar IIC 2014 Gustavo Lopez terlihat terlalu dipaksakan untuk terus bermain.

STATISTIK GUSTAVO LOPEZ
Vs Perseru
Vs Barito Putra
Vs Sriwijaya
Menit Bermain
90 menit
90 menit
32 menit
Total Passing
92 passing
97 passing
22 passing
% Passing Comp.
75%
72%
77%
Dribbling
3
0
0
Tendangan ke Gawang
2
3
1

Dari 3 pertandingan 8 besar, prosentase completed pass Gustavo berada pada rataan 74.67%, kurang impresif dibandingkan angka 84% completed pass yang dicatatkan pada babak penyisihan.

Ketergantungan Arema pada Gustavo Lopez
Arema terlihat sangat berharap pada Gustavo Lopez untuk memasok kreativitas permainan pada lini tengah. Gustavo bermain dalam 212 menit, paling banyak diantara gelandang Arema yang lain pada babak 8 besar. Jumlah passing berada pada angka 211 passing, terpaut jauh dari pemain Arema yang lain, Victor Igbonefo dengan 110 passing dan Ahmad Bustomi dengan 103 passing masing-masing diurutan kedua dan ketiga dengan jumlah passing terbanyak. Dari statistik tersebut sanggup kita lihat tugas Gustavo yang begitu besar dalam permainan Arema. Bagaimana bola transisi dari bertahan ke menyerang akan diserahkan ke kaki Gustavo bersama-sama sangat terlihat dari jumlah total passing Gustavo di tiap pertandingan.
 Jumlah tendangan ke gawang dari lini tengah Arema tercatat sebanyak 16 tendangan ke gawang. Masih didominasi Gustavo dengan 6 tendangan ke gawang disusul oleh I Gde Sukadanan dengan 5 tembakan. Hal ini menawarkan inisiatif untuk tendangan jarak jauh juga masih dipegang oleh Gustavo Lopez.

Gustavo Lopez insan yang punya lelah (foto : Antara/ edit : BS)
Lebih jauh lagi, Arema animo ini lebih nyaman menguasasi bola di lini tengah dengan sederet gelandang yang berkualitas mumpuni. Akan tetapi, untuk sisi kreativitas sanggup dibilang hanya Gustavo yang sanggup diperlukan untuk menemukan celah diantara rapatnya pertahanan lawan. Sebagai contoh, tubruk melawan Perseru Serui dimana Ali Khadafi benar-benar disiplin dalam memfilter serangan yang digalang oleh Gustavo sehingga Arema benar-benar kesulitan untuk sekedar membuat peluang. Untung Tendangan Salto Samsul Arif yang mengenai tangan bek Perseru membuahkan penalti yang sanggup dikonversi Gustavo menjadi satu-satunya Goal Arema pada pertandingan itu.
Dengan cederanya beberapa pemain Arema dalam pra-musim serta fisik yang terforsir, akan sangat berbahaya kalau menggantungkan beban pada Gustavo seorang. Tidak ada yang mewaspadai kualitasnya memang, akan tetapi hal tersebut sanggup menjadi bumerang pada Arema, dengan agenda IIC 2014 yang menguras stamina dan konsentrasi, ketergantungan pada sosok Gustavo yang kelelahan akan menjadikan permasalahan tersendiri. (AR/ @Arema_Stat)