This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 31 Oktober 2014

Terkini Match Review - Dimensi Gres Taktik Arema

Arema melawat ke sangkar Semen Padang dalam tubruk penentuan lolos tidaknya kedua tim ke babak semifinal ISL. Melawan Arema, Semen Padang berniat revans atas kekalahan mereka di Stadion Kanjuruhan dengan skor 2-1. Di kubu Arema, mereka tetap fokus mengambil 3 poin guna memuluskan langkah menuju semifinal. Pada karenanya skor imbang 2-2 untuk kedua tim menawarkan bahwa Kurnia Meiga dkk bisa atasi pressure 90 menit dari anak latih Jafri Sastra.

Kiper kedua tim yaitu Kurnia Meiga dan Fakhrurrazi patut mendapat apresisasi. Keduanya bisa menggagalkan beberapa peluang yang diciptakan kedua tim. Meskipun serangan tiba bergelombang, masing-masing hanya memungut dua kali bola yang masuk ke gawangnya. Hal ini menawarkan soliditas dan kedisiplinan pertahanan dari kedua tim.

Duel Lini Tengah

Suharno menentukan untuk memasang gugusan 4-3-1-2 dengan duet Christian Gonzales dan Alberto Goncalves di depan. Keduanya mendapat sokongan penuh dari 4 pemain tengah yang dikomandani playmaker Gustavo Lopez. Lini belakang Arema menurunkan Purwaka Yudi dan Victor Igbonefo, dengan Ahmad Alfarizi dan Thierry Gathuessi sebagai bek sayap kanan dan kiri.

Tackle Arema Babak 1
Di kubu lawan, Jafri Sastra menurunkan gugusan 4-5-1. Osas Saha dipercaya menjadi ujung tombak. Dengan derma 5 midfielder yang dikomandani Eka Ramdani, mereka siap menjadi pengumpan yang baik untuk lini depan. Barisan pertahanan diisi Saepulloh Maulana dan Seftia Hadi, sementara Novan Setya dan Ricky Ohorella menopang keduanya di sisi kanan dan kiri.

Lini tengah terperinci menjadi sector yang patut diamati pada pertandingan ini. Dari kubu Arema, Juan Revi dan Sukadana pundak membahu memotong pedoman serangan yang dibangun Eka Ramdani dkk.

Sementara lini tengah Kabau Sirah, julukan Semen Padang, mempunyai Yu Hyun-Koo yang memang ditugaskan instruktur mereka untuk mematikan pergerakan dari gelandang kreatif Arema yaitu Gustavo Lopez sebelum ia bisa melepaskan umpan berbahaya kepada duet Gonzales-Beto.

Juan Revi Bermain Gemilang

Tackle Arema Babak 2
Pemain lini tengah Arema yang patut mendapat kredit khusus ialah pemain bernomor 77 yaitu Juan Revi. Esteban Vizcarra maupun Eka Ramdani bisa dibuatnya tidak bergerak bebas dan membuat ancaman berarti ke gawang Kurnia Meiga.

Peran Juan Revi yang diplot sebagai gelandang pengangkut air begitu sentral sehingga tak jarang ia melaksanakan pelanggaran dan kadang dilanggar secara keras oleh lawan. Perannya dalam mematikan kreatifitas lini tengah Semen Padang bisa dibuktikan dengan aksi tacklenya. Di babak pertama ia melaksanakan tackle sebanyak 6 kali dengan prosentase sebesar 83%. Secara keseluruhan tackle Juan Revi kali ini mempunyai prosentase keberhasilan 73%. Angka yang cukup baik untuk kiprah gelandang pengangkut air yang dimiliki tim Singo Edan ini. 

Analisa Permainan

Di 45 menit babak pertama, Arema mengawali permainan dengan kurang baik dan ini dibuktikan dengan lolosnya Osas Saha di menit awal yang berhasil memanfaatkan bola panjang yang dikirimkan dari lini tengah dan bisa membelah pertahanan Singo Edan, tapi beruntung clearance Igbonefo hindarkan Arema dari kebobolan.

Final Third Pass Arema 1st Half
Memasuki pertengahan babak, pedoman bola di lini tengah bisa dikendalikan dengan baik oleh anak latih Suharno. Gustavo Lopez terbukti berkali-kali berhasil mengirim umpan kepada Gonzales dan Beto yang cukup berbahaya untuk gawang lawan. Agresifnya serangan Arema terbukti dengan dilakukannya tendangan sebanyak enam kali dengan prosentasi 67%. Namun dari enam tendangan hanya satu Goal yang berhasil diceploskan dari heading Alberto Goncalves memanfaatkan corner dari Bustomi. Bagi Arema, ini ialah Goal kedua di trend ini yang skemanya berasal dari situasi tendangan pojok.

Setelah turun minum babak pertama, Semen Padang eksklusif berinisiatif mengambil alih serangan dengan memasukan Nur Iskandar, pemain yang sudah ciptakan tiga Goal untuk Semen Padang di babak delapan besar kali ini. Dengan masuknya Nur Iskandar, terperinci Semen Padang mendapat suntikan segar untuk serangan mereka. Agresifitas mereka terlihat dengan prosentasi tendangan mencapai 50% di babak kedua. Dan karenanya free kick indah dari Nur Iskandar bisa mengoyak jala Meiga. Ini ialah Goal kedua ia yang diciptakan melalui bagan free kick. Semakin berbahaya sosok pemain yang sukses gondola gelar top skore di kompetisi IPL, sayang penampilan apik ini tidak bisa membuat Riedl tertarik masukkan nama ia kedalam 35 nama pemain sementara untuk AFF 2014.

Final Third Pass Arema 2nd Half
Pola 4-3-1-2 yang di usung Arema kali ini ialah yang ke empat kali di terapkan Suharno selama babak delapan besar ini, permainan lini tengah Arema lebih berpengaruh dengan bagan ini tapi konsekuensinya serangan Arema bakal bertumpu hanya pada tiga sosok, yaitu dua pemain depan yang bergantian di isi Samsul Arif, Beto Gonzales dan pemain yang berada sempurna dibelakang striker tersebut diisi oleh Gustavo Lopez. Pemain no punggung 8 ini bergerak bebas dan kali ini area posisinya berada lebih di atas garis tengah lapangan. Sialnya bila Gustavo dikawal ketat maka serangan Arema bakal tumpul dan pastinya bakal lebih andalkan umpan jauh dan berharap striker Arema berada diposisi yang menguntungkan.

Sepertinya halnya Goal kedua Arema yang diciptakan Gonzales sore itu, Purwaka yang bisa menguasai bola eksklusif memberi umpan jauh ke El Loco ketika itu yang berdiri bebas karena dua center back Semen Padang membuat jarak yang jauh. Purwaka yang dalam catatan statistik trend ini menjadi pemain belakang dengan akurasi long pass terbaik bisa dimaksimalkan oleh Gonzales dan membuat Arema unggul 2-1 ketika itu, ini jadi catatan Goal ke 15 bersama Arema di ISL.

15 menit final dalam statistik yang kami kantongi ialah menit rawan Arema kemasukan dan menit dimana Semen Padang sering mencetak Goal, insiden itu karenanya berulang. Memanfaatkan kesalahan pemain belakang Arema yang gagal clearance, Airlangga yang masuk menjadi pemain pengganti bisa konversikan Goal memanfaatkan crossing rendah Novan. Ini menjadi catatan jelek buat Arema dimana dari 19 Goal kemasukan, delapan Goal tercipta di menit 75 – 90.

Kesimpulan

Dimensi gres seni administrasi Arema dengan gunakan 4-3-1-2 dibilang cukuo sukses bila harus menghadapi lawan yang dipastikan bakal lakukan serangan yang agresif, tapi memasuki babak semifinal nanti yang bakal menghadapi Persib pastinya keseluruhan pemain Arema dituntut lebih konsentrasi dari menit awal hingga akhir. Mempersiapkan fisik dan pemahaman taktikal bakal dilakukan terus menerus oleh staf kepelatihan guna memperoleh hasil maksimal.


Terkini Match Review - Dimensi Gres Taktik Arema

Arema melawat ke sangkar Semen Padang dalam tubruk penentuan lolos tidaknya kedua tim ke babak semifinal ISL. Melawan Arema, Semen Padang berniat revans atas kekalahan mereka di Stadion Kanjuruhan dengan skor 2-1. Di kubu Arema, mereka tetap fokus mengambil 3 poin guna memuluskan langkah menuju semifinal. Pada karenanya skor imbang 2-2 untuk kedua tim menawarkan bahwa Kurnia Meiga dkk bisa atasi pressure 90 menit dari anak latih Jafri Sastra.

Kiper kedua tim yaitu Kurnia Meiga dan Fakhrurrazi patut mendapat apresisasi. Keduanya bisa menggagalkan beberapa peluang yang diciptakan kedua tim. Meskipun serangan tiba bergelombang, masing-masing hanya memungut dua kali bola yang masuk ke gawangnya. Hal ini menawarkan soliditas dan kedisiplinan pertahanan dari kedua tim.

Duel Lini Tengah

Suharno menentukan untuk memasang gugusan 4-3-1-2 dengan duet Christian Gonzales dan Alberto Goncalves di depan. Keduanya mendapat sokongan penuh dari 4 pemain tengah yang dikomandani playmaker Gustavo Lopez. Lini belakang Arema menurunkan Purwaka Yudi dan Victor Igbonefo, dengan Ahmad Alfarizi dan Thierry Gathuessi sebagai bek sayap kanan dan kiri.

Tackle Arema Babak 1
Di kubu lawan, Jafri Sastra menurunkan gugusan 4-5-1. Osas Saha dipercaya menjadi ujung tombak. Dengan derma 5 midfielder yang dikomandani Eka Ramdani, mereka siap menjadi pengumpan yang baik untuk lini depan. Barisan pertahanan diisi Saepulloh Maulana dan Seftia Hadi, sementara Novan Setya dan Ricky Ohorella menopang keduanya di sisi kanan dan kiri.

Lini tengah terperinci menjadi sector yang patut diamati pada pertandingan ini. Dari kubu Arema, Juan Revi dan Sukadana pundak membahu memotong pedoman serangan yang dibangun Eka Ramdani dkk.

Sementara lini tengah Kabau Sirah, julukan Semen Padang, mempunyai Yu Hyun-Koo yang memang ditugaskan instruktur mereka untuk mematikan pergerakan dari gelandang kreatif Arema yaitu Gustavo Lopez sebelum ia bisa melepaskan umpan berbahaya kepada duet Gonzales-Beto.

Juan Revi Bermain Gemilang

Tackle Arema Babak 2
Pemain lini tengah Arema yang patut mendapat kredit khusus ialah pemain bernomor 77 yaitu Juan Revi. Esteban Vizcarra maupun Eka Ramdani bisa dibuatnya tidak bergerak bebas dan membuat ancaman berarti ke gawang Kurnia Meiga.

Peran Juan Revi yang diplot sebagai gelandang pengangkut air begitu sentral sehingga tak jarang ia melaksanakan pelanggaran dan kadang dilanggar secara keras oleh lawan. Perannya dalam mematikan kreatifitas lini tengah Semen Padang bisa dibuktikan dengan aksi tacklenya. Di babak pertama ia melaksanakan tackle sebanyak 6 kali dengan prosentase sebesar 83%. Secara keseluruhan tackle Juan Revi kali ini mempunyai prosentase keberhasilan 73%. Angka yang cukup baik untuk kiprah gelandang pengangkut air yang dimiliki tim Singo Edan ini. 

Analisa Permainan

Di 45 menit babak pertama, Arema mengawali permainan dengan kurang baik dan ini dibuktikan dengan lolosnya Osas Saha di menit awal yang berhasil memanfaatkan bola panjang yang dikirimkan dari lini tengah dan bisa membelah pertahanan Singo Edan, tapi beruntung clearance Igbonefo hindarkan Arema dari kebobolan.

Final Third Pass Arema 1st Half
Memasuki pertengahan babak, pedoman bola di lini tengah bisa dikendalikan dengan baik oleh anak latih Suharno. Gustavo Lopez terbukti berkali-kali berhasil mengirim umpan kepada Gonzales dan Beto yang cukup berbahaya untuk gawang lawan. Agresifnya serangan Arema terbukti dengan dilakukannya tendangan sebanyak enam kali dengan prosentasi 67%. Namun dari enam tendangan hanya satu Goal yang berhasil diceploskan dari heading Alberto Goncalves memanfaatkan corner dari Bustomi. Bagi Arema, ini ialah Goal kedua di trend ini yang skemanya berasal dari situasi tendangan pojok.

Setelah turun minum babak pertama, Semen Padang eksklusif berinisiatif mengambil alih serangan dengan memasukan Nur Iskandar, pemain yang sudah ciptakan tiga Goal untuk Semen Padang di babak delapan besar kali ini. Dengan masuknya Nur Iskandar, terperinci Semen Padang mendapat suntikan segar untuk serangan mereka. Agresifitas mereka terlihat dengan prosentasi tendangan mencapai 50% di babak kedua. Dan karenanya free kick indah dari Nur Iskandar bisa mengoyak jala Meiga. Ini ialah Goal kedua ia yang diciptakan melalui bagan free kick. Semakin berbahaya sosok pemain yang sukses gondola gelar top skore di kompetisi IPL, sayang penampilan apik ini tidak bisa membuat Riedl tertarik masukkan nama ia kedalam 35 nama pemain sementara untuk AFF 2014.

Final Third Pass Arema 2nd Half
Pola 4-3-1-2 yang di usung Arema kali ini ialah yang ke empat kali di terapkan Suharno selama babak delapan besar ini, permainan lini tengah Arema lebih berpengaruh dengan bagan ini tapi konsekuensinya serangan Arema bakal bertumpu hanya pada tiga sosok, yaitu dua pemain depan yang bergantian di isi Samsul Arif, Beto Gonzales dan pemain yang berada sempurna dibelakang striker tersebut diisi oleh Gustavo Lopez. Pemain no punggung 8 ini bergerak bebas dan kali ini area posisinya berada lebih di atas garis tengah lapangan. Sialnya bila Gustavo dikawal ketat maka serangan Arema bakal tumpul dan pastinya bakal lebih andalkan umpan jauh dan berharap striker Arema berada diposisi yang menguntungkan.

Sepertinya halnya Goal kedua Arema yang diciptakan Gonzales sore itu, Purwaka yang bisa menguasai bola eksklusif memberi umpan jauh ke El Loco ketika itu yang berdiri bebas karena dua center back Semen Padang membuat jarak yang jauh. Purwaka yang dalam catatan statistik trend ini menjadi pemain belakang dengan akurasi long pass terbaik bisa dimaksimalkan oleh Gonzales dan membuat Arema unggul 2-1 ketika itu, ini jadi catatan Goal ke 15 bersama Arema di ISL.

15 menit final dalam statistik yang kami kantongi ialah menit rawan Arema kemasukan dan menit dimana Semen Padang sering mencetak Goal, insiden itu karenanya berulang. Memanfaatkan kesalahan pemain belakang Arema yang gagal clearance, Airlangga yang masuk menjadi pemain pengganti bisa konversikan Goal memanfaatkan crossing rendah Novan. Ini menjadi catatan jelek buat Arema dimana dari 19 Goal kemasukan, delapan Goal tercipta di menit 75 – 90.

Kesimpulan

Dimensi gres seni administrasi Arema dengan gunakan 4-3-1-2 dibilang cukuo sukses bila harus menghadapi lawan yang dipastikan bakal lakukan serangan yang agresif, tapi memasuki babak semifinal nanti yang bakal menghadapi Persib pastinya keseluruhan pemain Arema dituntut lebih konsentrasi dari menit awal hingga akhir. Mempersiapkan fisik dan pemahaman taktikal bakal dilakukan terus menerus oleh staf kepelatihan guna memperoleh hasil maksimal.


Selasa, 28 Oktober 2014

Terkini Match Preview - Disiplin Dan Fokus Ker!!

Laga hidup mati akan tersaji sore ini di Stadion KH Agus Salim Padang, Semen Padang akan menantang Arema demi satu tiket ke babak semifinal. Semen Padang gres saja menderita kekalahan tipis 1-0 dari Persipura yang menciptakan mereka harus tergusur dari pemuncak klasemen grup 1 delapan besar. Baru mempunyai poin sembilan dari lima kali bermain menciptakan Semen Padang mau tidak mau harus memenangi pertandingan bila ingin lolos ke semifinal.

Selalu memenangi pertandingan sangkar di delapan besar menciptakan tim yang berjuluk Kabau Sirah ini optimis meraup tiga poin dari Singo Edan meski di demam isu regular kemudian Semen Padang harus mengalah di kawasan yang sama. 

Kualitas finishing dan kecepatan yang dimiliki oleh Osas Saha dan partnernya Nur Iskandar harus diwaspadai oleh lini belakang Arema, keduanya bahkan sudah menandakan diri dengan membobol gawang Singo Edan di Kanjuruhan di demam isu regular dan pada pertandingan pertama babak delapan besar. 

Esteban vizcarra dan Hendra Bayauw dihentikan dilupakan kiprahnya dalam membangun serangan dari sayap serta menawarkan bacokan ke jantung pertahanan lawan. Umpan-umpan lob pribadi dengan bola ditempatkan di belakang garis pertahanan menjadi spesialisasi Osas Saha juga patut dicermati bila anak bimbing Suharno ingin pulang membawa poin. Tercatat di babak delapan besar ini, Osas Saha mencetak 3 Goal dengan sketsa ibarat itu.

Arema sendiri tiba ke Padang dengan konfidensi tinggi bermodal kemenangan 4-0 atas Persela. Memuncaki klasemen dengan 10 poin hasil tiga kali menang, satu kali imbang dan satu kekalahan menciptakan Singo Edan berada di pole position perebutan tiket delapan besar grup 1. 

Hasil seri memang sudah cukup bagi Ahmad Bustomi dkk untuk menggenggam tiket ke babak semifinal, tetapi bermain bertahan dan berharap hasil imbang dapat menjadi boomerang. Dari tiga pertemuan melawan Semen Padang dapat dibilang jikalau Arema selalu kesulitan. Garis pertahanan rendah yang dipasang Jafri Sastra menciptakan Suharno harus memutar otak untuk menembusnya. Pola 3-5-2 yang selalu digunakan Suharno di 2 pertandingan away arema di babak delapan besar tampak belum menuai hasil yang maksimal. Hasil imbang melawan Persela dan kekalahan dari Persipura memperlihatkan perlunya peningkatan yang signifikan di area pertahanan bila Singo Edan ingin memainkan teladan ini.

Dengan Persipura yang diatas kertas dapat menggatasi Persela di Lamongan, maka mau tidak mau Kabau Sirah harus all out memburu 3 poin. Singo Edan harus waspada untuk menjinakkan Semen Padang sekaligus amankan tiket ke semifinal.

Terkini Match Preview - Disiplin Dan Fokus Ker!!

Laga hidup mati akan tersaji sore ini di Stadion KH Agus Salim Padang, Semen Padang akan menantang Arema demi satu tiket ke babak semifinal. Semen Padang gres saja menderita kekalahan tipis 1-0 dari Persipura yang menciptakan mereka harus tergusur dari pemuncak klasemen grup 1 delapan besar. Baru mempunyai poin sembilan dari lima kali bermain menciptakan Semen Padang mau tidak mau harus memenangi pertandingan bila ingin lolos ke semifinal.

Selalu memenangi pertandingan sangkar di delapan besar menciptakan tim yang berjuluk Kabau Sirah ini optimis meraup tiga poin dari Singo Edan meski di demam isu regular kemudian Semen Padang harus mengalah di kawasan yang sama. 

Kualitas finishing dan kecepatan yang dimiliki oleh Osas Saha dan partnernya Nur Iskandar harus diwaspadai oleh lini belakang Arema, keduanya bahkan sudah menandakan diri dengan membobol gawang Singo Edan di Kanjuruhan di demam isu regular dan pada pertandingan pertama babak delapan besar. 

Esteban vizcarra dan Hendra Bayauw dihentikan dilupakan kiprahnya dalam membangun serangan dari sayap serta menawarkan bacokan ke jantung pertahanan lawan. Umpan-umpan lob pribadi dengan bola ditempatkan di belakang garis pertahanan menjadi spesialisasi Osas Saha juga patut dicermati bila anak bimbing Suharno ingin pulang membawa poin. Tercatat di babak delapan besar ini, Osas Saha mencetak 3 Goal dengan sketsa ibarat itu.

Arema sendiri tiba ke Padang dengan konfidensi tinggi bermodal kemenangan 4-0 atas Persela. Memuncaki klasemen dengan 10 poin hasil tiga kali menang, satu kali imbang dan satu kekalahan menciptakan Singo Edan berada di pole position perebutan tiket delapan besar grup 1. 

Hasil seri memang sudah cukup bagi Ahmad Bustomi dkk untuk menggenggam tiket ke babak semifinal, tetapi bermain bertahan dan berharap hasil imbang dapat menjadi boomerang. Dari tiga pertemuan melawan Semen Padang dapat dibilang jikalau Arema selalu kesulitan. Garis pertahanan rendah yang dipasang Jafri Sastra menciptakan Suharno harus memutar otak untuk menembusnya. Pola 3-5-2 yang selalu digunakan Suharno di 2 pertandingan away arema di babak delapan besar tampak belum menuai hasil yang maksimal. Hasil imbang melawan Persela dan kekalahan dari Persipura memperlihatkan perlunya peningkatan yang signifikan di area pertahanan bila Singo Edan ingin memainkan teladan ini.

Dengan Persipura yang diatas kertas dapat menggatasi Persela di Lamongan, maka mau tidak mau Kabau Sirah harus all out memburu 3 poin. Singo Edan harus waspada untuk menjinakkan Semen Padang sekaligus amankan tiket ke semifinal.

Kamis, 23 Oktober 2014

Terkini Match Review-Pressing Ketat Persipura, Lemahnya Konsentrasi Arema

Match Review-Pressing ketat Persipura, lemahnya konsentrasi Arema

Catatan apik Arema atas Persipura dikala menang 3-0 di Kanjuruhan, gagal dilanjutkan oleh Kurnia Meiga dkk dikala bertandang ke Stadion Mandala, homebase Persipura. Minus Ahmad Bustomi yang kali ini mengalami cedera, skuad Arema melakoni langgar lanjutan melawan Persipura Jayapura sselasa lalu. Bertanding di Stadion Mandala, contoh 3-5-2 diterapkan Singo Edan semenjak menit awal dengan memainkan duet Cristian Gonzales dan Alberto Goncalves di depan.
Turun dengan gugusan 3-5-2, Arema menempatkan 7 pemain di belakang garis tengah. Mudah hanya Gustavo Lopez, Beto Goncalves dan Cristian Gonzales yang diandalkan Singo Edan untuk menyerang Persipura. Dengan menurunkan gugusan yang bertahan Arema coba mengamankan setidaknya 1 poin dari Mandala sambil berharap serangan balik Singo Edan bisa menggoyang kemapanan pertahanan Persipura yang turun tanpa Bhio Paulin.

Analisa dan Jalannya Pertandingan Babak Pertama
Di menit awal babak pertama, pertahanan Arema sudah harus bekerja keras menahan serangan Persipura yang dilancarkan Ian Kabes dan Boaz Salossa. Namun berkat kesigapan dan positioning yang baik dari Kurnia Meiga, gawang Arema masih kondusif dari Goal lawan.
Serangan-serangan Persipura yang bertumpu dari area sayap berkali-kali mengancam gawang Kurnia Meiga. Terlihat meski menempatkan 7 pemain di belakang garis, kurang akrabnya Singo Edan dengan pakem 3-5-2 menjadi perhatian tersendiri. Duet bek sayap Persipura Yustinus Pae di kanan dan Ruben Sanadi di kiri dengan leluasa naik ke depan membantu serangan.
Di menit keenam, Robertino Pugliara yang menjadi otak serangan Mutiara Hitam mendapat peluang emas. Diapit beberapa defender Arema, ia masih bisa melepaskan tendangan keras ke gawang Arema. Beruntung Meiga masih bisa menangkap tendangan keras tersebut. Sudah jelas, pertahanan Arema harus bisa disiplin sepanjang 90 menit.
Arema sempat melancarkan serangan pertamanya di menit ke-12, Benny Wahyudi yang maju ke depan menunjukkan umpan silang kepada Gustavo Lopez yang selanjutnya diumpan kepada Gonzales. Bola lambung itu disundul dan diumpan kepada Beto yang sudah berada di kiri depan gawang Yoo Jae Hoon. Beruntung, tendangan volinya masih bisa ditepis dan dibuang begitu saja oleh pertahanan Persipura. Skor masih imbang kacamata.
Di menit ke-28, Singo Edan melancarkan serangan cepat. Sukadana yang dari lini tengah memberi umpan kepada Gustavo yang selanjutnya memberi umpan direct kepada Beto. Dengan akil Beto meneruskan umpan tersebut dengan tumit yang menciptakan dua bek Persipura terpancing, disana sudah bangun Gonzales yang kemudian lari menendang keras bola yang menciptakan gawang Jae Hoon bobol. Skor 1-0 untuk Arema.
Meski bisa mencetak Goal terlebih dahulu, Persipura simpel menguasai jalannya pertandingan. Menurunkan Lim Jun Sik di tengah terbukti ampuh untuk mematikan kreativitas lini tengah Area yang diotaki oleh Gustavo Lopez. Pressing ketat yang diperagakan pemain Persipura di semua lini menciptakan Singo Edan kesulitan untuk menguasai bola. Terisolasinya Gustavo di depan menciptakan penguasaan bola Arema mandek sebelum melewati garis tengah lapangan. Patahnya serangan Arema oleh trio gelandang Persipura, Lim Jun Sik, Nelson Alom dan Imanuel Wanggai menciptakan Singo Edan kesulitan mengkreasi peluang. Agresivitas tinggi dari duet Dominggus Fakdawer dan Yohanis Tjoe di lini belakang semakin menyulitkan Arema yang seringkali pribadi melepas umpan panjang ke depan.


Setelah kebobolan, Persipura makin aktif meningkatkan serangan. Memanfaatkan banaknya ruang di pertahanan Arema sebuah key pass Boaz Salossa yang menemukan kaki Ruben Sanadi yang dengan sedikit akselerasi bisa menarik 2 pemain sekaligus untuk menjaganya. Umpan tarik keras yang dilepaskannya bisa diselesaikan dengan baik oleh Ian Kabes yang bebas tanpa terkawal di jantung pertahanan Arema. Positioning yang kurang cantik ketika bertahan dengan 3-5-2 yang ditunjukkan ketika Addison Alves bisa mebobol gawang Arema di Lamongan kemudian ternyata masih belu bisa diperbaiki.
Arema merespons Goal Ian Kabes dengan memasukkan Juan Revi untuk menggantikan Beny Wahyudi. Masuknya Juan Revi menciptakan Arema merubah contoh menjadi 4-3-1-2 dan bermain dengan 3 gelandang bertahan sekaligus. 3 gelandang bertahan yang dipasang Suharno dibutuhkan bisa menahan gelombang serangan Persipura yang bertubi-tubi.

Analisa dan Jalannya Pertandingan Babak Kedua
Di babak kedua, Persipura kembali memainkan contoh serangan cepat. Tekanan bertubi-tubi ke gawang Meiga menciptakan pertahanan Arema harus lebih disiplin. Nampak, ajun instruktur Persipura, Mettu D, yang di pertandingan kali ini menggantikan posisi dari Jacksen FT, menginstruksikan anak asuhnya untuk bermain lebih agresif.
Di menit ke-57 Nelson Alom digantikan oleh Ferinando Pahabol guna meningkatkan serangan Persipura. Dengan masuknya Ferinando Pahabol, pertahanan Arema semakin tertekan. Berkali-kali pemain Persipura melepaskan tembakan yang membahayakan gawang Kurnia Meiga. Lini tengah yang berisi 3 gelandang bertahan meski belum bisa menahan gelombang serangan Persipura, terbuki cukup ampuh untuk mencegah umpan-umpan tempat berbahaya di area tengah. Masuknya Feri Pahabol direspons oleh Suharno dengan memasukkan Samsul Arif menggantikan I Gede Sukadana di menit ke-71. Masuknya Samsul Arif menciptakan pakem Arema beralih menjadi 4-3-3, dengan Gustavo Lopez didorong sedikit ke belakang untuk menciptakan anutan bola Arema lebih lancar. Sayanganya kedisiplinan para pemain Persipura dalam melaksanakan pressing ketat menciptakan Gustavo tidak banyak berkutik. Para pemain Persipura bahkan tak segan pribadi melanggarnya begitu mendapat bola. Taktik ini terbukti efektif meredam serangan Arema. Tiga penyerang di depan sangat jarang mendapat suplai bola akhir terisolasinya Gustavo. Duet bek sayap Arema yang diisi Alfarizi di kiri dan Gathuessi di kanan simpel terkunci di lini bertahan akhir derasnya serangan Persipura.

Di menit ke-82, Dendi Santoso dimasukkan untuk menggantikan Beto. Sayang gres 5 menit bermain, Dendi yang bermaksud membuang bola ke depan merasa diganjal kaki Ruben Sanadi dengan keras masuk untuk menghalau, disinilah awal keributan terjadi. Ruben Sanadi yang malah tidak terima dengan perlakuan Dendi ingin menghajar Arek Malang tersebut. Keributan makin menjadi-jadi sehabis LOC dan official Persipura mencekik leher dan memukul muka Kurnia Meiga yang bermaksud melerai keributan tersebut. Akhirnya wasit Najamudin Aspiran mengeluarkan kartu merah kepada Ruben Sanadi dan Dendi Santoso, sementara Kurnia Meiga mendapat kartu kuning.
Pertandingan yang terhenti lebih dari 10 menit menciptakan tempo permainan kedua tim pribadi turun begitu pertandingan dilanjutkan. Persipura yang membutuhkan 3 poin untuk menjaga peluang mereka lolos terus melaksanakan tekanan ke pertahanan Arema. terus ditekan sepanjang 90 menit, gawang Kurnia Meiga kesannya bobol untuk kedua kalinya. Sebuah kemelut yang terjadi di kotak penalti menciptakan Robertino Pugliara mendapatkan peluang untuk menendang bola, dengan sebuah placing yang mengenai punggung pemain bertahan Arema bola meluncur mulus ke pojok kiri gawang Meiga. Di sisa pertandingan Singo Edan tetap tak bisa keluar dari tekanan da harus mengalah 2-1.
Hasil ini menciptakan Arema tetap mendapat 7 poin (2x menang, 1x imbang, 1x kalah), sementara Persipura mendapat 6 poin (2x menang dan 2x kalah).


Terkini Match Review-Pressing Ketat Persipura, Lemahnya Konsentrasi Arema

Match Review-Pressing ketat Persipura, lemahnya konsentrasi Arema

Catatan apik Arema atas Persipura dikala menang 3-0 di Kanjuruhan, gagal dilanjutkan oleh Kurnia Meiga dkk dikala bertandang ke Stadion Mandala, homebase Persipura. Minus Ahmad Bustomi yang kali ini mengalami cedera, skuad Arema melakoni langgar lanjutan melawan Persipura Jayapura sselasa lalu. Bertanding di Stadion Mandala, contoh 3-5-2 diterapkan Singo Edan semenjak menit awal dengan memainkan duet Cristian Gonzales dan Alberto Goncalves di depan.
Turun dengan gugusan 3-5-2, Arema menempatkan 7 pemain di belakang garis tengah. Mudah hanya Gustavo Lopez, Beto Goncalves dan Cristian Gonzales yang diandalkan Singo Edan untuk menyerang Persipura. Dengan menurunkan gugusan yang bertahan Arema coba mengamankan setidaknya 1 poin dari Mandala sambil berharap serangan balik Singo Edan bisa menggoyang kemapanan pertahanan Persipura yang turun tanpa Bhio Paulin.

Analisa dan Jalannya Pertandingan Babak Pertama
Di menit awal babak pertama, pertahanan Arema sudah harus bekerja keras menahan serangan Persipura yang dilancarkan Ian Kabes dan Boaz Salossa. Namun berkat kesigapan dan positioning yang baik dari Kurnia Meiga, gawang Arema masih kondusif dari Goal lawan.
Serangan-serangan Persipura yang bertumpu dari area sayap berkali-kali mengancam gawang Kurnia Meiga. Terlihat meski menempatkan 7 pemain di belakang garis, kurang akrabnya Singo Edan dengan pakem 3-5-2 menjadi perhatian tersendiri. Duet bek sayap Persipura Yustinus Pae di kanan dan Ruben Sanadi di kiri dengan leluasa naik ke depan membantu serangan.
Di menit keenam, Robertino Pugliara yang menjadi otak serangan Mutiara Hitam mendapat peluang emas. Diapit beberapa defender Arema, ia masih bisa melepaskan tendangan keras ke gawang Arema. Beruntung Meiga masih bisa menangkap tendangan keras tersebut. Sudah jelas, pertahanan Arema harus bisa disiplin sepanjang 90 menit.
Arema sempat melancarkan serangan pertamanya di menit ke-12, Benny Wahyudi yang maju ke depan menunjukkan umpan silang kepada Gustavo Lopez yang selanjutnya diumpan kepada Gonzales. Bola lambung itu disundul dan diumpan kepada Beto yang sudah berada di kiri depan gawang Yoo Jae Hoon. Beruntung, tendangan volinya masih bisa ditepis dan dibuang begitu saja oleh pertahanan Persipura. Skor masih imbang kacamata.
Di menit ke-28, Singo Edan melancarkan serangan cepat. Sukadana yang dari lini tengah memberi umpan kepada Gustavo yang selanjutnya memberi umpan direct kepada Beto. Dengan akil Beto meneruskan umpan tersebut dengan tumit yang menciptakan dua bek Persipura terpancing, disana sudah bangun Gonzales yang kemudian lari menendang keras bola yang menciptakan gawang Jae Hoon bobol. Skor 1-0 untuk Arema.
Meski bisa mencetak Goal terlebih dahulu, Persipura simpel menguasai jalannya pertandingan. Menurunkan Lim Jun Sik di tengah terbukti ampuh untuk mematikan kreativitas lini tengah Area yang diotaki oleh Gustavo Lopez. Pressing ketat yang diperagakan pemain Persipura di semua lini menciptakan Singo Edan kesulitan untuk menguasai bola. Terisolasinya Gustavo di depan menciptakan penguasaan bola Arema mandek sebelum melewati garis tengah lapangan. Patahnya serangan Arema oleh trio gelandang Persipura, Lim Jun Sik, Nelson Alom dan Imanuel Wanggai menciptakan Singo Edan kesulitan mengkreasi peluang. Agresivitas tinggi dari duet Dominggus Fakdawer dan Yohanis Tjoe di lini belakang semakin menyulitkan Arema yang seringkali pribadi melepas umpan panjang ke depan.


Setelah kebobolan, Persipura makin aktif meningkatkan serangan. Memanfaatkan banaknya ruang di pertahanan Arema sebuah key pass Boaz Salossa yang menemukan kaki Ruben Sanadi yang dengan sedikit akselerasi bisa menarik 2 pemain sekaligus untuk menjaganya. Umpan tarik keras yang dilepaskannya bisa diselesaikan dengan baik oleh Ian Kabes yang bebas tanpa terkawal di jantung pertahanan Arema. Positioning yang kurang cantik ketika bertahan dengan 3-5-2 yang ditunjukkan ketika Addison Alves bisa mebobol gawang Arema di Lamongan kemudian ternyata masih belu bisa diperbaiki.
Arema merespons Goal Ian Kabes dengan memasukkan Juan Revi untuk menggantikan Beny Wahyudi. Masuknya Juan Revi menciptakan Arema merubah contoh menjadi 4-3-1-2 dan bermain dengan 3 gelandang bertahan sekaligus. 3 gelandang bertahan yang dipasang Suharno dibutuhkan bisa menahan gelombang serangan Persipura yang bertubi-tubi.

Analisa dan Jalannya Pertandingan Babak Kedua
Di babak kedua, Persipura kembali memainkan contoh serangan cepat. Tekanan bertubi-tubi ke gawang Meiga menciptakan pertahanan Arema harus lebih disiplin. Nampak, ajun instruktur Persipura, Mettu D, yang di pertandingan kali ini menggantikan posisi dari Jacksen FT, menginstruksikan anak asuhnya untuk bermain lebih agresif.
Di menit ke-57 Nelson Alom digantikan oleh Ferinando Pahabol guna meningkatkan serangan Persipura. Dengan masuknya Ferinando Pahabol, pertahanan Arema semakin tertekan. Berkali-kali pemain Persipura melepaskan tembakan yang membahayakan gawang Kurnia Meiga. Lini tengah yang berisi 3 gelandang bertahan meski belum bisa menahan gelombang serangan Persipura, terbuki cukup ampuh untuk mencegah umpan-umpan tempat berbahaya di area tengah. Masuknya Feri Pahabol direspons oleh Suharno dengan memasukkan Samsul Arif menggantikan I Gede Sukadana di menit ke-71. Masuknya Samsul Arif menciptakan pakem Arema beralih menjadi 4-3-3, dengan Gustavo Lopez didorong sedikit ke belakang untuk menciptakan anutan bola Arema lebih lancar. Sayanganya kedisiplinan para pemain Persipura dalam melaksanakan pressing ketat menciptakan Gustavo tidak banyak berkutik. Para pemain Persipura bahkan tak segan pribadi melanggarnya begitu mendapat bola. Taktik ini terbukti efektif meredam serangan Arema. Tiga penyerang di depan sangat jarang mendapat suplai bola akhir terisolasinya Gustavo. Duet bek sayap Arema yang diisi Alfarizi di kiri dan Gathuessi di kanan simpel terkunci di lini bertahan akhir derasnya serangan Persipura.

Di menit ke-82, Dendi Santoso dimasukkan untuk menggantikan Beto. Sayang gres 5 menit bermain, Dendi yang bermaksud membuang bola ke depan merasa diganjal kaki Ruben Sanadi dengan keras masuk untuk menghalau, disinilah awal keributan terjadi. Ruben Sanadi yang malah tidak terima dengan perlakuan Dendi ingin menghajar Arek Malang tersebut. Keributan makin menjadi-jadi sehabis LOC dan official Persipura mencekik leher dan memukul muka Kurnia Meiga yang bermaksud melerai keributan tersebut. Akhirnya wasit Najamudin Aspiran mengeluarkan kartu merah kepada Ruben Sanadi dan Dendi Santoso, sementara Kurnia Meiga mendapat kartu kuning.
Pertandingan yang terhenti lebih dari 10 menit menciptakan tempo permainan kedua tim pribadi turun begitu pertandingan dilanjutkan. Persipura yang membutuhkan 3 poin untuk menjaga peluang mereka lolos terus melaksanakan tekanan ke pertahanan Arema. terus ditekan sepanjang 90 menit, gawang Kurnia Meiga kesannya bobol untuk kedua kalinya. Sebuah kemelut yang terjadi di kotak penalti menciptakan Robertino Pugliara mendapatkan peluang untuk menendang bola, dengan sebuah placing yang mengenai punggung pemain bertahan Arema bola meluncur mulus ke pojok kiri gawang Meiga. Di sisa pertandingan Singo Edan tetap tak bisa keluar dari tekanan da harus mengalah 2-1.
Hasil ini menciptakan Arema tetap mendapat 7 poin (2x menang, 1x imbang, 1x kalah), sementara Persipura mendapat 6 poin (2x menang dan 2x kalah).


Senin, 20 Oktober 2014

Terkini (Analisa) Match Preview - Persipura V Arema

Siang nanti waktu Indonesia Barat, Arema bakal menghadapi tuan rumah Persipura dalam lanjutan babak delapan besar Indonesia Super League 2014. Posisi klasemen sementara menandakan bahwa anak asuh Jacksen FT masih dibawah klub pujian Arek Malang ini, selisih 4 poin menjadi pembeda yang mencolok.

Samsul Arif kondisi fisik 50:50 (foto : Arema FC)
Sampai match preview ini kami buat, kondisi kesehatan Juan Revi dan Samsul Arif belum lah 100% fit sehabis berjibaku di berkelahi terakhir melawan Persipura di Stadion Kanjuruhan dengan skor yanmg berkesudahan 3-0 untuk Arema. Bustomi yang turun hingga menit 60 juga harus menepi dan tidak dibawa dalam tur Papua kali ini.

Dengan kondisi ibarat ini, pastinya Suharno dan Joko Susilo bakal memutar otak lebih keras guna menyiasati ketidak hadiran dan belum fit nya pemain andalan Arema khususnya pemain tengah. Memainkan gelandang dengan bertipikal pekerja yakni solusi yang terbaik dari beling mata kami, hal ini lebih sebab untuk menjaga kedalaman permainan Arema.

Arema tak harus bermain defensif, namun bisa dengan cara meminkan bola jauh lebih cepat dengan diakhir dengan umpan diagonal. Kondisi ibarat ini besar kemungkinan bakal menguntungkan Arema, dimana Persipura memiliki barisan pertahanan yang lemah dalam antispasi bola diagonal dan serangan balik. Disini tugas pemain dengan akurasi passing baik macam Hendro Sis, Sukadana dan Gustavo menjadi hal yang penting dengan ditopang kemampuan speed dan dribble yang dimiliki barisan lini depan Arema ibarat Beto, Samsul, Dendi, Irsyad dan The Joker Sunarto.

Dari pihak tuan rumah, Persipura pastinya bakal berjuang mati matian untuk mendapat kemenangan guna menjaga kans lolos ke babak semifinal. Kelemahan mereka di putaran pertama dikala di jamu Arema yakni di lini tengah nampaknya bakal disiasati Jacksen FT dengan menampilkan sosok korean, Lim Jun Sik.

Sedangkan di barisan tukang gedor, mereka nampaknya bakal menurunkan Tibo lebih awal, dengan demikian, deretan yang di usung oleh Boaz cs yakni 4-3-3, teladan yang menjadi pakem Persipura selama ini. Mereka bakal andalkan kemampuan penyerang sayap mereka maupun full back untuk menekan Arema.

Sejauh ini, full back Persipura yang diisi Ruben Sanadi dan Yustinus Pae menjadi pemain yang masuk dalam jajaran pemberi assist terbanyak di Persipura. Ini yang harus diwaspadai oleh barisan pertahanan Arema, dimana Gathuesi dkk dituntut untuk tidak gegabah maju membantu penyerangan.

Ketergantungan Persipura akan sosok Boaz terlihat dari catatan statistik yang menandakan bahwa kapten Persipura ini bangun kokoh sebagai top skore maupun top assist bagi tim Mutiara Hitam. Namun bukan berarti Arema bakal jaga ketat pemain ini, namun harus meragukan penuh pergerakan keseluruhan pemain Persipura yang dikenal cair dalam mengalirkan bola dari kaki ke kaki.

Laga ini bakal menjadi pertandingan seru, memasuki putaran kedua babak delapan besar pastinya setiap tim bakalan tak mau kehilangan poin baik sangkar maupun tandang. Semoga Arema bisa pertahankan ritme yang ditunjukan dikala menjamu Persipura beberapa waktu kemudian dan membawa poin dari ranah Papua untuk amankan puncak klasemen sekaligus menambah modal kepercayaan diri guna menyongsong match berikutnya.

Terkini (Analisa) Match Preview - Persipura V Arema

Siang nanti waktu Indonesia Barat, Arema bakal menghadapi tuan rumah Persipura dalam lanjutan babak delapan besar Indonesia Super League 2014. Posisi klasemen sementara menandakan bahwa anak asuh Jacksen FT masih dibawah klub pujian Arek Malang ini, selisih 4 poin menjadi pembeda yang mencolok.

Samsul Arif kondisi fisik 50:50 (foto : Arema FC)
Sampai match preview ini kami buat, kondisi kesehatan Juan Revi dan Samsul Arif belum lah 100% fit sehabis berjibaku di berkelahi terakhir melawan Persipura di Stadion Kanjuruhan dengan skor yanmg berkesudahan 3-0 untuk Arema. Bustomi yang turun hingga menit 60 juga harus menepi dan tidak dibawa dalam tur Papua kali ini.

Dengan kondisi ibarat ini, pastinya Suharno dan Joko Susilo bakal memutar otak lebih keras guna menyiasati ketidak hadiran dan belum fit nya pemain andalan Arema khususnya pemain tengah. Memainkan gelandang dengan bertipikal pekerja yakni solusi yang terbaik dari beling mata kami, hal ini lebih sebab untuk menjaga kedalaman permainan Arema.

Arema tak harus bermain defensif, namun bisa dengan cara meminkan bola jauh lebih cepat dengan diakhir dengan umpan diagonal. Kondisi ibarat ini besar kemungkinan bakal menguntungkan Arema, dimana Persipura memiliki barisan pertahanan yang lemah dalam antispasi bola diagonal dan serangan balik. Disini tugas pemain dengan akurasi passing baik macam Hendro Sis, Sukadana dan Gustavo menjadi hal yang penting dengan ditopang kemampuan speed dan dribble yang dimiliki barisan lini depan Arema ibarat Beto, Samsul, Dendi, Irsyad dan The Joker Sunarto.

Dari pihak tuan rumah, Persipura pastinya bakal berjuang mati matian untuk mendapat kemenangan guna menjaga kans lolos ke babak semifinal. Kelemahan mereka di putaran pertama dikala di jamu Arema yakni di lini tengah nampaknya bakal disiasati Jacksen FT dengan menampilkan sosok korean, Lim Jun Sik.

Sedangkan di barisan tukang gedor, mereka nampaknya bakal menurunkan Tibo lebih awal, dengan demikian, deretan yang di usung oleh Boaz cs yakni 4-3-3, teladan yang menjadi pakem Persipura selama ini. Mereka bakal andalkan kemampuan penyerang sayap mereka maupun full back untuk menekan Arema.

Sejauh ini, full back Persipura yang diisi Ruben Sanadi dan Yustinus Pae menjadi pemain yang masuk dalam jajaran pemberi assist terbanyak di Persipura. Ini yang harus diwaspadai oleh barisan pertahanan Arema, dimana Gathuesi dkk dituntut untuk tidak gegabah maju membantu penyerangan.

Ketergantungan Persipura akan sosok Boaz terlihat dari catatan statistik yang menandakan bahwa kapten Persipura ini bangun kokoh sebagai top skore maupun top assist bagi tim Mutiara Hitam. Namun bukan berarti Arema bakal jaga ketat pemain ini, namun harus meragukan penuh pergerakan keseluruhan pemain Persipura yang dikenal cair dalam mengalirkan bola dari kaki ke kaki.

Laga ini bakal menjadi pertandingan seru, memasuki putaran kedua babak delapan besar pastinya setiap tim bakalan tak mau kehilangan poin baik sangkar maupun tandang. Semoga Arema bisa pertahankan ritme yang ditunjukan dikala menjamu Persipura beberapa waktu kemudian dan membawa poin dari ranah Papua untuk amankan puncak klasemen sekaligus menambah modal kepercayaan diri guna menyongsong match berikutnya.

Selasa, 14 Oktober 2014

Terkini Displin, Fokus Dan Sabar

Catatan jelek Arema atas Persipura berhasil diruntuhkan dengan meyakinkan, kemenangan 3-0 atas tim asal tanah Papua ahad malam di sangkar singo edan berhasil menghadirkan kegembiraan yang telah dinanti-nanti Aremania dalam kurun waktu beberapa tahun kebelakang. Fakta dilapangan menerangkan bahwa arema belum bisa menundukan tim mutiara hitam di sangkar sendiri semenjak 2010-2011 silam. Seisi stadion yang telah dipenuhi oleh puluhan ribu Aremania semenjak siang hari menjadi semakin bergemuruh oleh nyanyian yang mengelukan tim kebanggannya dalam menyambut suka cita ini.

Menjamu Persipura, Arema menampilkan permainan yang sangat apik, bahkan bisa dikatakan permainan malam itu menjadi yang terbaik di ekspresi dominan 2014 dari fase grup wilayah hingga babak  8 besar kali ini. 11 pemain diatas lapangan menerangkan kinerja yang disiplin, fokus dan, tepat dalam mengeksekusi taktik.
Arema turun dengan kekuatan penuh dan tidak lagi mencadangkan Samsul Arif yang sedang on fire ibarat dikala melawan Persela lalu. Pemain asal Bojonegoro ini tercatat dalam 5 laga berturut selalu mencetak Goal menjadi terlalu sayang kalau dilewatkan semenjak menit awal. Apalagi tak ada alasan lagi untuk menggunakan deretan 3-5-2 yang dalam analisa kami beberapa waktu kemudian kurang efektif kalau dibandingkan 4-3-3.

Formasi Arema v Persipura

Dari sisi tim tamu pun juga tak banyak mengalami perubahan, sehabis kalah dikandang Semen Padang dan gagal menambah poin, terlihat kalau Persipura berhasrat ingin mencuri poin di Kanjuruhan kali ini, dengan deretan yang tetap menyerang. Gerald Pangkali yang sudah sembuh dari cidera diturunkan semenjak awal, memaksa Tibo harus mengawali laga dari dingklik cadangan. Satu slot pemain absurd  yang biasa diperebutkan Jun Sik dan Robertinho akibatnya dijatuhkan ke pemain latino Robertino. Pemilihan ini menerangkan bahwa persipura ingin menerima keseimbangan dengan pemain yang bisa menyerang dan bertahan sama baiknya sepeti Gerald Pangkali. Mengingat Tibo bukanlah pemain yang bisa menawarkan bantuan bertahan dengan baik. Tumpuan gedor ada pada Boaz Salossa, Ian Louis dan Robertinho.

Disiplinnya Lini Pertahanan Arema

Permainan terbuka ditunjukan oleh kedua tim, dua menit berjalan sehabis kick off Beto sudah bisa mengancam gawang Jae Hoon melalui sontekan kaki kanannya, sayang masih melebar tipis dikiri gawang Persipura. 

Faktor kedisiplinan menjadi unsur terbesar dalam memhempaskan Persipura dengan 3 Goal tanpa balas. Kalau biasanya dua fullback Arema selalu aktif membantu penyerangan, kali ni lebih diinstruksikan untuk ikut berkonsentrasi di area pertahanan dan boleh membantu serangan kalau memang situasinya benar benar tepat untuk melaksanakan overlapping hingga area sepertiga simpulan Persipura. 

Jika salah satu fullback naik, maka sau fullback lainya lebih menahan diri untuk menjaga keseimbangan pertahanan Arema. Hal ini difungsikan untuk mengamankan area sayap yang di isi oleh striker macam Boaz Solossa dan lebih siap dalam meghadapi dua fullback Persipura yang sangat aktif membantu serangan ibarat Ruben Sanadi dan Victor Pae. 

Gatheussi yang sering membantu serangan kini lebih diinstruksikan untuk hold position di area fullback kanan. Mengawasi dan menjaga pergerakan Boaz serta mengantisipasi kalau Ruben Sanadi ikut naik membantu penyerangan Persipura, kecenderungan ibarat inilah yang terus dilakukan oleh Persipura, bola sering ditujukan pada Boaz.

Pendekatan taktik bertahan ibarat ini terbukti bisa meredam serangan Persipura, Arema yang tidak ingin kehilangan jarak yang terlalu jauh dengan pemain tegah dan penyerangan tidak menentukan taktik drop deep yang telah terbukti sukses diperagakan Semen Padang kala menang 1-0 melawan tim asuhan jacksen ini.

Kejelian Purwaka membaca permainan menciptakan duetnya dengan Igbonefo terasa sangat pas, Igbonefo memainkan kiprah sebagai penghenti serangan dengan kemampuan fisik dan duel udaranya dan kalau bola masih bisa dilewati maka Purwaka lah yang selalu berada dalam posisi yang tepat intuk mengintercept bola. Bahkan umpan umpan terobosan ala Persipura banyak dimentahkan olehnya. 14 intercept menjadi catatan atas nama dirinya sebagi pemain yang melakukanya paling banyak. Bahkan pemain terbanyak kedua hanya bisa mencatatkan intercept di angka 8 yaitu atas nama Gatheussi.

Selain itu, Menempatkan Juan Revi yang menjadi perisai pelindung keempat bek ini juga menjadi kunci permainan kali ini. Selalu mengganggu dan berusaha merebut bola sekuat tenaga menjadi aksi yang dilakukan di seluruh area tengah Arema. Dengan 6 tackle yang dibuatnya, menimbulkan revi pemain yang palin banyak melaksanakan aksi ini dari semua pemain arema. 

Bahkan para pemain Persipura hingga putus asa dibentuk oleh kegigihan pemain ini dalam merebut bola, menimbulkan pemain asal malang ini pemain yang paling sering dilanggar dengan 6 pelanggaran. Puncaknya yaitu dikartu merahnya pangkali yang melaksanakan tackle dengan 2 kaki yang hingga menimbulkan Revi terpelanting jatuh.

Inisiatif Serangan Arema Memanfaatkan Lebar Lapangan

Umpan umpan crossing yang sering dan biasa dipraktekan Arema di hampir setiap laga kini dirubah dengan umpan diagonal yang ditujukan pada sriker luar. Berharap hasil maksimal dengan memadukannya dengan kecepatan striker Arema.

Ketika menginisiatif serangan, dua striker Arema diinstruksikan untuk selalu menggantung dan melebar, tak jarang posisi mereka hampir menyentuh garis tengah lapangan, pemain yang mempunyai kecepatan dan dribel sudah dipastikan diambil alih Samsul Arif dan Beto yang menjalankan kiprah ini. Hasilnya, berkali- kali kedua pemain ini bisa meloloskan diri dari penjagaan bek-bek Persipura.  Ada 2 laba sekaligus yang didapat, yaitu bola umpan lambung diagonal akan sulit dijangkau oleh Bio Paulin dan kalau berhasil dikuasai oleh Beto maupun Samsul, keduanya akan segera melaksanakan cutting inside untuk mendekat ke gawang Persipura. Taktik yang cukup jitu mengingat kalau bergotong-royong yang mempunyai kemampuan duel udara cukup cantik diantara ketiga striker Arema ini hanyalah Gonzales, itupun juga mengingat kini usianya sudah tak muda lagi.

Umpan Diagonal Sukses Bongkar Defense Persipura

Buah dari keberhasilan taktik ini cukup tercermin di Goal pertama. Walaupun terjadi sebab penalti, namun ini yaitu hasil dari bola diagonal bustomi di area tengah kanan Persipura yang ditujukan pada Beto di sisi berlawanan dan bersahabat dengan gawang Yoo Jae Hoon. Bio yang keluar dari posnya tidak berhasil menghalau bola, padahal didekat Beto sudah ada Ruben Sanadi yang siap menghalau bola. Bola lolos tersebut ditanduk Beto dan ternyata mengenai tangan Bio yang membuahkan penalti. Kedudukan segera berubah 1-0 untuk arema sehabis samsul pandai sukses mengecoh jae hon melalui sanksi penaltinya di menit 20.

Skema ibarat inilah yang sukses menghasilkan 8 shoot attempts bagi Arema yang 50 % diantaranya on goal hingga babak pertama usai. Penjaga gawang Jae Hoon tampil sangat apik kali ini, terhitung dua peluang higienis yang harusnya jadi Goal bisa dipatahkan dengan permainanya yang hening dan cemerang.

Persipura bukan tanpa bahaya sekalipun. Beberapa kali umpan terobosan persipura bisa membongkar pertahanan yang dilakukan oleh kombinasi Boaz, Ruben dan Wanggai. Namun masih bisa diamankan dengan clearance oleh barisan pertahanan Arema yang bermain lugas malam itu. Ada satu peluang higienis dari persipura melalui kepala ia Louis yang mendapatkan bola crossing dari Ruben, Purwaka yang gagal menghalaunya bola disambar oleh heading Kabes yang tajam dan beruntung Meiga masih bisa menjangkaunya dengan kaki. Shoot jarak jauh yang coba diusung sehabis Goal Samsul pun lebih sering mengenai pemain bertahan Srema, kalau lolos pun kebanyaan tidak terlalu keras dan dengan gampang ditangkap oleh Meiga.

Gol Kedua Samsul Runtuhkan Mental Persipura

Usai turun minum, Persipura eksklusif menggebrak di sisi kiri Arema yang dijaga Alfarizie. Wanggai memulainya dengan membawa bola dari sisi sayap menuju ke tengah dengan diakhiri tendangan luar otak pinalti, sayang tendanganya masih teralu lema sehingga degan gampang diamankan Meiga. 2 menit kemudian Persipura menerima tendangan sudut hasil penetrasi Robertinho dengan masih disisi yang sama. Boas melakukanya dengan umpan pendek yang kemudian dikombnasikan dengan umpan silang rendah, bola meluncur deras melewati kotak area kiper, lagi lagi tidak ada yang bisa memaksimalkan peluang tersebut, dua pemain yang mencoba meraihnya masih kalah cepat degan meluncurnya bola kiriman kapten Persipura tersebut.

Kurang lebih 5 menit awal babak kedua, Persipura mencoba menyengat Arema, namun masih belum membuahan hasil. Selanjutnya kembali tempo erjalan cukup tinggi dan saling terbuka diperagakan oleh kedua tim ini.

Disiplinnya Pertahanan Arema

Mencoba mengejar ketertinggalan, Persipura menginstruksikan kedua fullbacknya untuk selalu naik dan membantu penyerangan. Menit 58 Persipura mencoba menekan melalui Pangkali umpan chipnya bisa di intercept dengan baik oleh lini belakang Arema. Disaat bola sudah berada di penguasaan Arema, bola eksklusif cepat digulirkan ke area pertahanan Persiura yang dikala itu hanya menyisakan 2 pemain belakang. Umpuan Beto ke Samsul Arif yang berdiri tanpa pengawalan bisa menguasai bola dengan hening dan bola meluncur dengan keras ke gawang Jae Hoon.

Gol kedua Samsul Arif dilaga malam itu menimbulkan ia melewati rekor Goal semusim miliknya sendiri, total ekspresi dominan ini ia sudah ciptakan 15 Goal dan rekor sebelumnya yaitu 13 Goal dimusim kemudian dikala masih berbaju Persela. Samsul Arif juga catatkan rekor sebagai pemain lokal tersubur Arema di babak 8 besar sepanjang masa. Sayangnya Samsul Arif tak bisa menuntaskan pertandingan hingga 90 menit, sebab cidera yang ia dapat. Top skore Arema ini akibatnya digantikan Sukadana.

Setelah Goal kedua ini Persipura eksklusif merespon dengan memasukkan Pahabol di menit 60 menggantikan Victor Pae yang berposisi sebagai fullback kanan. Sangat terperinci Persipura masih ingin memperkecil ketinggalan. Tapi emosi Persipura sudah tak lagi terkontrol, berulang kali pelanggaran keras mereka buat. Ini hal yang selalu ditakutkan Jacksen, emosi pemain Mutiara Hitam.

Hendro dimasukkan untuk menggantikan sang kapten Arema, Ahmad Bustomi. Sudah menjadi keiasaan beberapa pertandingan terakhir pemain bernomor punggung 19 ini memang selalu diganti di sekitar menit 60. Malam itu bisa dikatakan menjadi salah satu permainan terbaik bagi pemain orisinil Malang ini. Dia rajin naik turun untuk membantu serangan dan pertahanan Arema, aksi bertahannya juga menjadi instrumen penting permainan Arema malam itu, selain selalu mendekat kepada temannya yang sedang memegang bola. Seperti melihat Bustomi dengan daya jelajah yang dipertontonkannya dikala menjadi skuad juara 2009 dipadukan dengan kematangan bermain dikala ini. Mengesankan!

Kartu Merah Gerarld Pangkali, Persipura Selesai

Petaka itupun tiba seiring permainan keras yang diperagakan pemain Persipura, menit 71 Pangkali menerima kartu merah eksklusif sehabis mengganjal dengan keras Juan Revi, hal ini merubah taktik yang coba dimainkan Persipura, dan benar saja pemain depan mereka yang dikomandoi Boaz tidak menerima suplai bola yang cukup untuk membongkar pertahanan Arema.

Permainan pun akibatnya banyak dikuasai oleh Arema yang mulai menit 67 gunakan 4 gelandang sekaligus yaitu Gustavo – Juan Revi – Hendro Sis - Sukadana Sampai pada menit 90 Purwaka mengalami kram pada kakinya, Benny Wahyudi dimasukkan untuk menggantikannya. Seolah tak mau sia sia di babak injury time, Benny melaksanakan intercept di tempat setangah lapangan Arema dan berhasil menguasai bola. Pemain bernomor punggung 7 ini berlari kencang  kemudian melaksanakan wall pass dengan Gustavo dan segera melaksanakan umpan silang datar yang ditujukan pada Gonzales yang berdiri bebeas. Gol ketiga Arema menjadi aksesori penderitaan Persipura malam itu.

Kesimpulan

Arema berhasil menampilkan penampilan terbaiknya dikala menghempaskan Persipura 3 Goal tanpa balas di Stadion Kanjuruhan. Kedisiplinan lini belakang menjadi kunci utama dalam meredam kecepatan dan agresivitas tim Mutiara Hitam. Kombinasi skill dan permainan yang padu ditunjukan seluruh pemain Arema malam itu.

Fokus menjalankan pertandingan serta presisi dalam mengeksekusi taktik juga menjadi tampilan yang melengkapi baiknya permainan Arema, Samsul Arif terus menerangkan permainan yang sangat impresif semenjak 6 partai kemudian dan selalu mencetak Goal. Kerja keras seluruh pemain dan tim instruktur dalam persiapan dan pertandingan telah sukses menawarkan kebahagiaan yang besar bagi Aremania.

Kekalahan ke 3 ekspresi dominan ini yang didapatkan dari lawatan ke Malang menerangkan ada yang kurang dalam diri Persipura. Ketergantungan menyerang pada Boaz, Kabes dan Robertinho tampak cukup jelas. Satu referensi yang gampang dipatahkan lawan. Alternatif dan variasi dalam membangun serangan terperinci menjadi kiprah Jacksen F Tiago untuk menerima hasil yang maksimal kalau ingin melenggang ke semifinal.

Pertandingan tinggal menyisakan 3 partai lagi bagi seluruh kontestan 8 besar ISL, tentu akan semakin ketat dan sulit dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Sejauh manakah konsistensi dan fokus yang bisa ditunjukan tim Singo Edan untuk kedepannya ?

Jika juara jawabnya, kerja keras dan pengorbanan harus bisa berdampingan menyertainya.

Terkini Displin, Fokus Dan Sabar

Catatan jelek Arema atas Persipura berhasil diruntuhkan dengan meyakinkan, kemenangan 3-0 atas tim asal tanah Papua ahad malam di sangkar singo edan berhasil menghadirkan kegembiraan yang telah dinanti-nanti Aremania dalam kurun waktu beberapa tahun kebelakang. Fakta dilapangan menerangkan bahwa arema belum bisa menundukan tim mutiara hitam di sangkar sendiri semenjak 2010-2011 silam. Seisi stadion yang telah dipenuhi oleh puluhan ribu Aremania semenjak siang hari menjadi semakin bergemuruh oleh nyanyian yang mengelukan tim kebanggannya dalam menyambut suka cita ini.

Menjamu Persipura, Arema menampilkan permainan yang sangat apik, bahkan bisa dikatakan permainan malam itu menjadi yang terbaik di ekspresi dominan 2014 dari fase grup wilayah hingga babak  8 besar kali ini. 11 pemain diatas lapangan menerangkan kinerja yang disiplin, fokus dan, tepat dalam mengeksekusi taktik.
Arema turun dengan kekuatan penuh dan tidak lagi mencadangkan Samsul Arif yang sedang on fire ibarat dikala melawan Persela lalu. Pemain asal Bojonegoro ini tercatat dalam 5 laga berturut selalu mencetak Goal menjadi terlalu sayang kalau dilewatkan semenjak menit awal. Apalagi tak ada alasan lagi untuk menggunakan deretan 3-5-2 yang dalam analisa kami beberapa waktu kemudian kurang efektif kalau dibandingkan 4-3-3.

Formasi Arema v Persipura

Dari sisi tim tamu pun juga tak banyak mengalami perubahan, sehabis kalah dikandang Semen Padang dan gagal menambah poin, terlihat kalau Persipura berhasrat ingin mencuri poin di Kanjuruhan kali ini, dengan deretan yang tetap menyerang. Gerald Pangkali yang sudah sembuh dari cidera diturunkan semenjak awal, memaksa Tibo harus mengawali laga dari dingklik cadangan. Satu slot pemain absurd  yang biasa diperebutkan Jun Sik dan Robertinho akibatnya dijatuhkan ke pemain latino Robertino. Pemilihan ini menerangkan bahwa persipura ingin menerima keseimbangan dengan pemain yang bisa menyerang dan bertahan sama baiknya sepeti Gerald Pangkali. Mengingat Tibo bukanlah pemain yang bisa menawarkan bantuan bertahan dengan baik. Tumpuan gedor ada pada Boaz Salossa, Ian Louis dan Robertinho.

Disiplinnya Lini Pertahanan Arema

Permainan terbuka ditunjukan oleh kedua tim, dua menit berjalan sehabis kick off Beto sudah bisa mengancam gawang Jae Hoon melalui sontekan kaki kanannya, sayang masih melebar tipis dikiri gawang Persipura. 

Faktor kedisiplinan menjadi unsur terbesar dalam memhempaskan Persipura dengan 3 Goal tanpa balas. Kalau biasanya dua fullback Arema selalu aktif membantu penyerangan, kali ni lebih diinstruksikan untuk ikut berkonsentrasi di area pertahanan dan boleh membantu serangan kalau memang situasinya benar benar tepat untuk melaksanakan overlapping hingga area sepertiga simpulan Persipura. 

Jika salah satu fullback naik, maka sau fullback lainya lebih menahan diri untuk menjaga keseimbangan pertahanan Arema. Hal ini difungsikan untuk mengamankan area sayap yang di isi oleh striker macam Boaz Solossa dan lebih siap dalam meghadapi dua fullback Persipura yang sangat aktif membantu serangan ibarat Ruben Sanadi dan Victor Pae. 

Gatheussi yang sering membantu serangan kini lebih diinstruksikan untuk hold position di area fullback kanan. Mengawasi dan menjaga pergerakan Boaz serta mengantisipasi kalau Ruben Sanadi ikut naik membantu penyerangan Persipura, kecenderungan ibarat inilah yang terus dilakukan oleh Persipura, bola sering ditujukan pada Boaz.

Pendekatan taktik bertahan ibarat ini terbukti bisa meredam serangan Persipura, Arema yang tidak ingin kehilangan jarak yang terlalu jauh dengan pemain tegah dan penyerangan tidak menentukan taktik drop deep yang telah terbukti sukses diperagakan Semen Padang kala menang 1-0 melawan tim asuhan jacksen ini.

Kejelian Purwaka membaca permainan menciptakan duetnya dengan Igbonefo terasa sangat pas, Igbonefo memainkan kiprah sebagai penghenti serangan dengan kemampuan fisik dan duel udaranya dan kalau bola masih bisa dilewati maka Purwaka lah yang selalu berada dalam posisi yang tepat intuk mengintercept bola. Bahkan umpan umpan terobosan ala Persipura banyak dimentahkan olehnya. 14 intercept menjadi catatan atas nama dirinya sebagi pemain yang melakukanya paling banyak. Bahkan pemain terbanyak kedua hanya bisa mencatatkan intercept di angka 8 yaitu atas nama Gatheussi.

Selain itu, Menempatkan Juan Revi yang menjadi perisai pelindung keempat bek ini juga menjadi kunci permainan kali ini. Selalu mengganggu dan berusaha merebut bola sekuat tenaga menjadi aksi yang dilakukan di seluruh area tengah Arema. Dengan 6 tackle yang dibuatnya, menimbulkan revi pemain yang palin banyak melaksanakan aksi ini dari semua pemain arema. 

Bahkan para pemain Persipura hingga putus asa dibentuk oleh kegigihan pemain ini dalam merebut bola, menimbulkan pemain asal malang ini pemain yang paling sering dilanggar dengan 6 pelanggaran. Puncaknya yaitu dikartu merahnya pangkali yang melaksanakan tackle dengan 2 kaki yang hingga menimbulkan Revi terpelanting jatuh.

Inisiatif Serangan Arema Memanfaatkan Lebar Lapangan

Umpan umpan crossing yang sering dan biasa dipraktekan Arema di hampir setiap laga kini dirubah dengan umpan diagonal yang ditujukan pada sriker luar. Berharap hasil maksimal dengan memadukannya dengan kecepatan striker Arema.

Ketika menginisiatif serangan, dua striker Arema diinstruksikan untuk selalu menggantung dan melebar, tak jarang posisi mereka hampir menyentuh garis tengah lapangan, pemain yang mempunyai kecepatan dan dribel sudah dipastikan diambil alih Samsul Arif dan Beto yang menjalankan kiprah ini. Hasilnya, berkali- kali kedua pemain ini bisa meloloskan diri dari penjagaan bek-bek Persipura.  Ada 2 laba sekaligus yang didapat, yaitu bola umpan lambung diagonal akan sulit dijangkau oleh Bio Paulin dan kalau berhasil dikuasai oleh Beto maupun Samsul, keduanya akan segera melaksanakan cutting inside untuk mendekat ke gawang Persipura. Taktik yang cukup jitu mengingat kalau bergotong-royong yang mempunyai kemampuan duel udara cukup cantik diantara ketiga striker Arema ini hanyalah Gonzales, itupun juga mengingat kini usianya sudah tak muda lagi.

Umpan Diagonal Sukses Bongkar Defense Persipura

Buah dari keberhasilan taktik ini cukup tercermin di Goal pertama. Walaupun terjadi sebab penalti, namun ini yaitu hasil dari bola diagonal bustomi di area tengah kanan Persipura yang ditujukan pada Beto di sisi berlawanan dan bersahabat dengan gawang Yoo Jae Hoon. Bio yang keluar dari posnya tidak berhasil menghalau bola, padahal didekat Beto sudah ada Ruben Sanadi yang siap menghalau bola. Bola lolos tersebut ditanduk Beto dan ternyata mengenai tangan Bio yang membuahkan penalti. Kedudukan segera berubah 1-0 untuk arema sehabis samsul pandai sukses mengecoh jae hon melalui sanksi penaltinya di menit 20.

Skema ibarat inilah yang sukses menghasilkan 8 shoot attempts bagi Arema yang 50 % diantaranya on goal hingga babak pertama usai. Penjaga gawang Jae Hoon tampil sangat apik kali ini, terhitung dua peluang higienis yang harusnya jadi Goal bisa dipatahkan dengan permainanya yang hening dan cemerang.

Persipura bukan tanpa bahaya sekalipun. Beberapa kali umpan terobosan persipura bisa membongkar pertahanan yang dilakukan oleh kombinasi Boaz, Ruben dan Wanggai. Namun masih bisa diamankan dengan clearance oleh barisan pertahanan Arema yang bermain lugas malam itu. Ada satu peluang higienis dari persipura melalui kepala ia Louis yang mendapatkan bola crossing dari Ruben, Purwaka yang gagal menghalaunya bola disambar oleh heading Kabes yang tajam dan beruntung Meiga masih bisa menjangkaunya dengan kaki. Shoot jarak jauh yang coba diusung sehabis Goal Samsul pun lebih sering mengenai pemain bertahan Srema, kalau lolos pun kebanyaan tidak terlalu keras dan dengan gampang ditangkap oleh Meiga.

Gol Kedua Samsul Runtuhkan Mental Persipura

Usai turun minum, Persipura eksklusif menggebrak di sisi kiri Arema yang dijaga Alfarizie. Wanggai memulainya dengan membawa bola dari sisi sayap menuju ke tengah dengan diakhiri tendangan luar otak pinalti, sayang tendanganya masih teralu lema sehingga degan gampang diamankan Meiga. 2 menit kemudian Persipura menerima tendangan sudut hasil penetrasi Robertinho dengan masih disisi yang sama. Boas melakukanya dengan umpan pendek yang kemudian dikombnasikan dengan umpan silang rendah, bola meluncur deras melewati kotak area kiper, lagi lagi tidak ada yang bisa memaksimalkan peluang tersebut, dua pemain yang mencoba meraihnya masih kalah cepat degan meluncurnya bola kiriman kapten Persipura tersebut.

Kurang lebih 5 menit awal babak kedua, Persipura mencoba menyengat Arema, namun masih belum membuahan hasil. Selanjutnya kembali tempo erjalan cukup tinggi dan saling terbuka diperagakan oleh kedua tim ini.

Disiplinnya Pertahanan Arema

Mencoba mengejar ketertinggalan, Persipura menginstruksikan kedua fullbacknya untuk selalu naik dan membantu penyerangan. Menit 58 Persipura mencoba menekan melalui Pangkali umpan chipnya bisa di intercept dengan baik oleh lini belakang Arema. Disaat bola sudah berada di penguasaan Arema, bola eksklusif cepat digulirkan ke area pertahanan Persiura yang dikala itu hanya menyisakan 2 pemain belakang. Umpuan Beto ke Samsul Arif yang berdiri tanpa pengawalan bisa menguasai bola dengan hening dan bola meluncur dengan keras ke gawang Jae Hoon.

Gol kedua Samsul Arif dilaga malam itu menimbulkan ia melewati rekor Goal semusim miliknya sendiri, total ekspresi dominan ini ia sudah ciptakan 15 Goal dan rekor sebelumnya yaitu 13 Goal dimusim kemudian dikala masih berbaju Persela. Samsul Arif juga catatkan rekor sebagai pemain lokal tersubur Arema di babak 8 besar sepanjang masa. Sayangnya Samsul Arif tak bisa menuntaskan pertandingan hingga 90 menit, sebab cidera yang ia dapat. Top skore Arema ini akibatnya digantikan Sukadana.

Setelah Goal kedua ini Persipura eksklusif merespon dengan memasukkan Pahabol di menit 60 menggantikan Victor Pae yang berposisi sebagai fullback kanan. Sangat terperinci Persipura masih ingin memperkecil ketinggalan. Tapi emosi Persipura sudah tak lagi terkontrol, berulang kali pelanggaran keras mereka buat. Ini hal yang selalu ditakutkan Jacksen, emosi pemain Mutiara Hitam.

Hendro dimasukkan untuk menggantikan sang kapten Arema, Ahmad Bustomi. Sudah menjadi keiasaan beberapa pertandingan terakhir pemain bernomor punggung 19 ini memang selalu diganti di sekitar menit 60. Malam itu bisa dikatakan menjadi salah satu permainan terbaik bagi pemain orisinil Malang ini. Dia rajin naik turun untuk membantu serangan dan pertahanan Arema, aksi bertahannya juga menjadi instrumen penting permainan Arema malam itu, selain selalu mendekat kepada temannya yang sedang memegang bola. Seperti melihat Bustomi dengan daya jelajah yang dipertontonkannya dikala menjadi skuad juara 2009 dipadukan dengan kematangan bermain dikala ini. Mengesankan!

Kartu Merah Gerarld Pangkali, Persipura Selesai

Petaka itupun tiba seiring permainan keras yang diperagakan pemain Persipura, menit 71 Pangkali menerima kartu merah eksklusif sehabis mengganjal dengan keras Juan Revi, hal ini merubah taktik yang coba dimainkan Persipura, dan benar saja pemain depan mereka yang dikomandoi Boaz tidak menerima suplai bola yang cukup untuk membongkar pertahanan Arema.

Permainan pun akibatnya banyak dikuasai oleh Arema yang mulai menit 67 gunakan 4 gelandang sekaligus yaitu Gustavo – Juan Revi – Hendro Sis - Sukadana Sampai pada menit 90 Purwaka mengalami kram pada kakinya, Benny Wahyudi dimasukkan untuk menggantikannya. Seolah tak mau sia sia di babak injury time, Benny melaksanakan intercept di tempat setangah lapangan Arema dan berhasil menguasai bola. Pemain bernomor punggung 7 ini berlari kencang  kemudian melaksanakan wall pass dengan Gustavo dan segera melaksanakan umpan silang datar yang ditujukan pada Gonzales yang berdiri bebeas. Gol ketiga Arema menjadi aksesori penderitaan Persipura malam itu.

Kesimpulan

Arema berhasil menampilkan penampilan terbaiknya dikala menghempaskan Persipura 3 Goal tanpa balas di Stadion Kanjuruhan. Kedisiplinan lini belakang menjadi kunci utama dalam meredam kecepatan dan agresivitas tim Mutiara Hitam. Kombinasi skill dan permainan yang padu ditunjukan seluruh pemain Arema malam itu.

Fokus menjalankan pertandingan serta presisi dalam mengeksekusi taktik juga menjadi tampilan yang melengkapi baiknya permainan Arema, Samsul Arif terus menerangkan permainan yang sangat impresif semenjak 6 partai kemudian dan selalu mencetak Goal. Kerja keras seluruh pemain dan tim instruktur dalam persiapan dan pertandingan telah sukses menawarkan kebahagiaan yang besar bagi Aremania.

Kekalahan ke 3 ekspresi dominan ini yang didapatkan dari lawatan ke Malang menerangkan ada yang kurang dalam diri Persipura. Ketergantungan menyerang pada Boaz, Kabes dan Robertinho tampak cukup jelas. Satu referensi yang gampang dipatahkan lawan. Alternatif dan variasi dalam membangun serangan terperinci menjadi kiprah Jacksen F Tiago untuk menerima hasil yang maksimal kalau ingin melenggang ke semifinal.

Pertandingan tinggal menyisakan 3 partai lagi bagi seluruh kontestan 8 besar ISL, tentu akan semakin ketat dan sulit dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Sejauh manakah konsistensi dan fokus yang bisa ditunjukan tim Singo Edan untuk kedepannya ?

Jika juara jawabnya, kerja keras dan pengorbanan harus bisa berdampingan menyertainya.