This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 06 November 2014

Terkini 15 Menit Terakhir, Mengubah Segalanya

Stadion Gelora Sriwijaya Palembang menjadi hukuman berakhirnya animo hebat Arema di kompetisi ISL animo 2014. Bermain di bawah kondisi udara yang kurang baik lantaran kabut asap yang menyelimuti Kota Palembang, Persib bisa comeback dengan menjungkalkan Arema dengan skor 3-1, habis sudah harapan seluruh elemen klub pujian Aremania Aremanita ini melaju ke babak Final ISL.

Strategi Kedua Kesebelasan

Arema malam itu turun dengan gunakan gugusan 4-3-1-2, ini yaitu kali ke lima Arema memakai referensi ibarat ini. Harapannya tentu Arema ingin menguasai penuh lini tengah. Turun tanpa kiper utama Kurnia Meiga, Suharno menentukan Ahmad Kurniawan sebagai suksesor di bawah mistar gawang. Kuartet lini belakang Arema dipercayakan kepada Gathuessi, Igbonefo, Purwaka dan Alfarizi. Di lini tengah, trio gelandang Juan Revi, Bustomi dan Hendro Siswanto pundak membahu menguasai lini tengah permainan, sedangkan Gustavo berada di belakang dua striker, Beto dan EL Loco Gonzales.

Persib gunakan gugusan 4-2-3-1, gugusan yang menjadi pattern Jajang Nurjaman animo ini, mengandalkan serangan sayap dengan memanfaatkan kecepatan pemain flank dan umpan long ball maupun through pass menjadi awal dari sebuah serangan mereka dipertandingan kali ini.

Jalannya Pertandingan

Awal babak pertama Pesib sedikit memberi kejutan dengan serangan balik cepat, namun beruntung pertahanan Arema bermain penuh konsentrasi di menit ini dan mengakibatkan beberapa peluang Ferdinand cs mentah.

Melewati 15 menit pertama, Arema berhasil menguasai penuh kendali permainan. Pola 4-3-1-2 ini menciptakan Arema dengan gampang melaksanakan ball possession, namun dengan gugusan ini pula pasukan Suharno melaksanakan serangan hanya bertumpu pada kemampuan Gustavo Lopez, Beto dan El Loco. 

Lini tengah Arema menerapkan permainan bernafsu dengan pressing yang ketat, hal ini menciptakan Persib dipaksa bermain setengah lapangan dengan sesekali melaksanakan long pass dimana menempatkan Ferdinand Sinaga sendirian di depan. Serangan Persib dari sayap juga bisa diredam dengan baik berkat kedisiplinan pemain belakang Arema. 

Sayangnya, ketika Singo Edan bisa menguasai hampir setengah lapangan, Bustomi cs hanya bisa ciptakan tiga attempts dimana kesemuanya dilakukan dari luar kotak pinalti. Pertahanan rapat Persib selamatkan gawang Made Wirawan dari kebobolan. Passing di kawasan dalam kotak pinalti Persib banyak yang tidak menemui sasaran, begitu juga dengan akurasi crossing Arema di babak pertama yang memiliki tingkat akurasi 0% dari 14x pecobaan.

Gambar dibawah ini menjelaskan bagaimana passing Arema di final third,  sisi penyerangan sayap kanan menjadi bidang yang sering dikuasai Arema untuk mengalirkan bola, ibarat bahasan kita sebelum pertandingan bahwa sisi kiri pertahanan Persib menjadi area yang paling banyak kecolongan dan berbuah Goal kemasukan untuk Maung Bandung.


Arema Final Third Pass Half Time
Di babak kedua Singo Edan pribadi membuka skor pada menit 46, sebuah serangan dari sisi kiri pertahanan Persib yang dimotori oleh Gustavo Lopez berhasil dituntaskan oleh Beto Goncalves untuk menciptakan Arema unggul 1-0. Ini menjadi Goal ke 12 Beto di Indonesia Super League animo ini dan juga memantapkan Gustavo sebagai top assist di Arema sebanyak 11. 

Persib pribadi tersengat dan berusaha mengambil alih kendali permainan. Taufiq yang dibabak pertama bermain kurang baik kesannya ditarik keluar digantikan oleh Hariono. Masuknya Hariono mempermudah kinerja Konate dan Firman Utina dalam mengkreasi serangan Persib lantaran Hariono yaitu tipikal pemain dengan kemampuan ball winner baik dan itu tidak ada di babak pertama dalam bagan permainan anak didik Jajang Nurjamana. Mudah kendali permainan pribadi beralih dan Maung Bandung melancarkan serangan gencar yang memaksa pemain Arema turun bertahan lebih dalam.

Jajang Nurjaman ibarat kebiasaan beliau yang selalu menurunkan Atep dibabak kedua kesannya dilakukan, pemain bernomor punggung 7 ini masuk menggantikan Tantan. Sementara Arema meresponnya dengan memasukan Benny Wahyudi untuk menggantikan Thierry Gathuessi, pergantian ini lebih lantaran Gathuessi tampil kurang baik dengan sering meninggalkan pos nya. Gustavo Lopez yang sudah mengalami sedikit gangguan pada kakinya akhirya digantikan oleh Sukadana, perubahan ini menciptakan performa Arema semakin menurun untuk menyusun bagan serangan lantaran dikala itu Arema memakai tiga gelandang bertipikal bertahan.

Arema Final Third Second Half
Petaka itu tiba di 15 menit terakhir, dimana dalam catatan kami menit tersebut yaitu menit rawan Arema kebobolan dan menit dimana Persib bermain sangat agresif, hal yang sudah kami tekankan sebelum pertandingan dimulai. 

Serangan gencar Persib kesannya menuai hasil, lewat tendangan sudut yang memantul ketiang jauh,  Makan Konate memenangi duel udara melawan Juan Revi dan bisa memperlihatkan bola kepada Vladimir Vujovic yang tanpa kawalan dimulut gawang Arema. Skor 1-1 menciptakan Maung Bandung ibarat tersengat untuk lebih bersemangat mencetak Goal tambahan, sementara Singo Edan tampak kehilangan kepercayaan diri dalam menghadapi ganasnya serangan Persib. Bustomi pun tak bisa melanjutkan pertandingan lantaran cidera yang beliau dapat, Samsul Arif menjadi pemain pengganti dan Suharno berharap sanggup mendapat berkah dikala menurunkan top skore Arema ini. Peluit panjang wasit dibunyikan tanda pertandingan harus dilanjutkan ke babak ekstra time.

Di menit pertama babak extra time Atep pribadi membawa Persib unggul lewat tendangan kaki kanannya. Sodoran Makan Konate yang membelah pertahanan menciptakan Atep yang lolos dari kawalan Benny Wahyudi bisa melaksanakan finishing sempurna. Di babak extra time mudah hanya satu peluang yang didapat Arema melalui Beto yang tendanganya masih tipis disisi kiri gawang Persib. Persib melengkapi kemenangan lewat Goal Makan Konate memanfaatkan kesalahan Alfarizi dalam melaksanakan back pass. Skor 3-1 mengubur mimpi Singo Edan untuk mengangkat trofi ISL animo ini.

Gustavo Sosok Central

Pergantian Gustavo bukan tanpa sebab, kondisi sang pemain yang sudah tidak berpengaruh untuk melanjutkan pertandingan kesannya menciptakan instruktur memutuskan untuk menggantinya dengan Sukadana. Kondisi Arema yang sudah unggul juga memberi tugas atas keputusan ini. Pilihannya ibarat ini, Arema yang sudah unggul dan melihat pemain penting sudah mendapat cidera, maka keputusan untuk mengganti yaitu keputusan yang sangat bijak, mengingat dikala itu pikiran instruktur bahwa dengan bermain lebih bertahan maka mempertahankan keunggulan yaitu sesuatu yang penting. Namun semua berubah 15 menit terakhir dimana Arema kembali harus kecolongan dan menciptakan keunggulan Arema bisa disamakan oleh Persib. 

Purwaka Menggila

Harus kita akui bahwa pemain bernomor punggung 2 di Arema ini memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh pemain belakang Arema yang lain, dikala menghadapi Persib Bandung kemaren yaitu puncak dari penampilan sang pemain sepanjang animo ini, Purwaka tercatat melaksanakan 18 kali intercept dan melaksanakan 6 kali tackle sukses yang dimana dua item ini menjadi perolehan tertinggi diantara pemain Arema yang lain. Sayangnya penampilan impresif sang pemain ini gagal membawa Arema lolos ke Final.

Menatap Musim Depan

Semua elemen harus mengevaluasi apa yang menjadi penyebab gagalnya Arema animo ini, seolah menjadi antiklimaks atas penampilan Arema yang menawan semenjak preseason dan fase grup namun tak ada apanya jikalau trofi yang menjadi harapan seluruh komponnen di Arema  gagal diraih.

Kami juga meminta maaf jikalau animo yang panjang ini belom bisa memperlihatkan bantuan yang banyak untuk Arema, biar animo depan semua lebih baik, lantaran pada kesannya parameter kesuksesan sebuah klub dinilai menurut trofi yang didapat. Salam Satu Jiwa AREMA!!

Terkini 15 Menit Terakhir, Mengubah Segalanya

Stadion Gelora Sriwijaya Palembang menjadi hukuman berakhirnya animo hebat Arema di kompetisi ISL animo 2014. Bermain di bawah kondisi udara yang kurang baik lantaran kabut asap yang menyelimuti Kota Palembang, Persib bisa comeback dengan menjungkalkan Arema dengan skor 3-1, habis sudah harapan seluruh elemen klub pujian Aremania Aremanita ini melaju ke babak Final ISL.

Strategi Kedua Kesebelasan

Arema malam itu turun dengan gunakan gugusan 4-3-1-2, ini yaitu kali ke lima Arema memakai referensi ibarat ini. Harapannya tentu Arema ingin menguasai penuh lini tengah. Turun tanpa kiper utama Kurnia Meiga, Suharno menentukan Ahmad Kurniawan sebagai suksesor di bawah mistar gawang. Kuartet lini belakang Arema dipercayakan kepada Gathuessi, Igbonefo, Purwaka dan Alfarizi. Di lini tengah, trio gelandang Juan Revi, Bustomi dan Hendro Siswanto pundak membahu menguasai lini tengah permainan, sedangkan Gustavo berada di belakang dua striker, Beto dan EL Loco Gonzales.

Persib gunakan gugusan 4-2-3-1, gugusan yang menjadi pattern Jajang Nurjaman animo ini, mengandalkan serangan sayap dengan memanfaatkan kecepatan pemain flank dan umpan long ball maupun through pass menjadi awal dari sebuah serangan mereka dipertandingan kali ini.

Jalannya Pertandingan

Awal babak pertama Pesib sedikit memberi kejutan dengan serangan balik cepat, namun beruntung pertahanan Arema bermain penuh konsentrasi di menit ini dan mengakibatkan beberapa peluang Ferdinand cs mentah.

Melewati 15 menit pertama, Arema berhasil menguasai penuh kendali permainan. Pola 4-3-1-2 ini menciptakan Arema dengan gampang melaksanakan ball possession, namun dengan gugusan ini pula pasukan Suharno melaksanakan serangan hanya bertumpu pada kemampuan Gustavo Lopez, Beto dan El Loco. 

Lini tengah Arema menerapkan permainan bernafsu dengan pressing yang ketat, hal ini menciptakan Persib dipaksa bermain setengah lapangan dengan sesekali melaksanakan long pass dimana menempatkan Ferdinand Sinaga sendirian di depan. Serangan Persib dari sayap juga bisa diredam dengan baik berkat kedisiplinan pemain belakang Arema. 

Sayangnya, ketika Singo Edan bisa menguasai hampir setengah lapangan, Bustomi cs hanya bisa ciptakan tiga attempts dimana kesemuanya dilakukan dari luar kotak pinalti. Pertahanan rapat Persib selamatkan gawang Made Wirawan dari kebobolan. Passing di kawasan dalam kotak pinalti Persib banyak yang tidak menemui sasaran, begitu juga dengan akurasi crossing Arema di babak pertama yang memiliki tingkat akurasi 0% dari 14x pecobaan.

Gambar dibawah ini menjelaskan bagaimana passing Arema di final third,  sisi penyerangan sayap kanan menjadi bidang yang sering dikuasai Arema untuk mengalirkan bola, ibarat bahasan kita sebelum pertandingan bahwa sisi kiri pertahanan Persib menjadi area yang paling banyak kecolongan dan berbuah Goal kemasukan untuk Maung Bandung.


Arema Final Third Pass Half Time
Di babak kedua Singo Edan pribadi membuka skor pada menit 46, sebuah serangan dari sisi kiri pertahanan Persib yang dimotori oleh Gustavo Lopez berhasil dituntaskan oleh Beto Goncalves untuk menciptakan Arema unggul 1-0. Ini menjadi Goal ke 12 Beto di Indonesia Super League animo ini dan juga memantapkan Gustavo sebagai top assist di Arema sebanyak 11. 

Persib pribadi tersengat dan berusaha mengambil alih kendali permainan. Taufiq yang dibabak pertama bermain kurang baik kesannya ditarik keluar digantikan oleh Hariono. Masuknya Hariono mempermudah kinerja Konate dan Firman Utina dalam mengkreasi serangan Persib lantaran Hariono yaitu tipikal pemain dengan kemampuan ball winner baik dan itu tidak ada di babak pertama dalam bagan permainan anak didik Jajang Nurjamana. Mudah kendali permainan pribadi beralih dan Maung Bandung melancarkan serangan gencar yang memaksa pemain Arema turun bertahan lebih dalam.

Jajang Nurjaman ibarat kebiasaan beliau yang selalu menurunkan Atep dibabak kedua kesannya dilakukan, pemain bernomor punggung 7 ini masuk menggantikan Tantan. Sementara Arema meresponnya dengan memasukan Benny Wahyudi untuk menggantikan Thierry Gathuessi, pergantian ini lebih lantaran Gathuessi tampil kurang baik dengan sering meninggalkan pos nya. Gustavo Lopez yang sudah mengalami sedikit gangguan pada kakinya akhirya digantikan oleh Sukadana, perubahan ini menciptakan performa Arema semakin menurun untuk menyusun bagan serangan lantaran dikala itu Arema memakai tiga gelandang bertipikal bertahan.

Arema Final Third Second Half
Petaka itu tiba di 15 menit terakhir, dimana dalam catatan kami menit tersebut yaitu menit rawan Arema kebobolan dan menit dimana Persib bermain sangat agresif, hal yang sudah kami tekankan sebelum pertandingan dimulai. 

Serangan gencar Persib kesannya menuai hasil, lewat tendangan sudut yang memantul ketiang jauh,  Makan Konate memenangi duel udara melawan Juan Revi dan bisa memperlihatkan bola kepada Vladimir Vujovic yang tanpa kawalan dimulut gawang Arema. Skor 1-1 menciptakan Maung Bandung ibarat tersengat untuk lebih bersemangat mencetak Goal tambahan, sementara Singo Edan tampak kehilangan kepercayaan diri dalam menghadapi ganasnya serangan Persib. Bustomi pun tak bisa melanjutkan pertandingan lantaran cidera yang beliau dapat, Samsul Arif menjadi pemain pengganti dan Suharno berharap sanggup mendapat berkah dikala menurunkan top skore Arema ini. Peluit panjang wasit dibunyikan tanda pertandingan harus dilanjutkan ke babak ekstra time.

Di menit pertama babak extra time Atep pribadi membawa Persib unggul lewat tendangan kaki kanannya. Sodoran Makan Konate yang membelah pertahanan menciptakan Atep yang lolos dari kawalan Benny Wahyudi bisa melaksanakan finishing sempurna. Di babak extra time mudah hanya satu peluang yang didapat Arema melalui Beto yang tendanganya masih tipis disisi kiri gawang Persib. Persib melengkapi kemenangan lewat Goal Makan Konate memanfaatkan kesalahan Alfarizi dalam melaksanakan back pass. Skor 3-1 mengubur mimpi Singo Edan untuk mengangkat trofi ISL animo ini.

Gustavo Sosok Central

Pergantian Gustavo bukan tanpa sebab, kondisi sang pemain yang sudah tidak berpengaruh untuk melanjutkan pertandingan kesannya menciptakan instruktur memutuskan untuk menggantinya dengan Sukadana. Kondisi Arema yang sudah unggul juga memberi tugas atas keputusan ini. Pilihannya ibarat ini, Arema yang sudah unggul dan melihat pemain penting sudah mendapat cidera, maka keputusan untuk mengganti yaitu keputusan yang sangat bijak, mengingat dikala itu pikiran instruktur bahwa dengan bermain lebih bertahan maka mempertahankan keunggulan yaitu sesuatu yang penting. Namun semua berubah 15 menit terakhir dimana Arema kembali harus kecolongan dan menciptakan keunggulan Arema bisa disamakan oleh Persib. 

Purwaka Menggila

Harus kita akui bahwa pemain bernomor punggung 2 di Arema ini memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh pemain belakang Arema yang lain, dikala menghadapi Persib Bandung kemaren yaitu puncak dari penampilan sang pemain sepanjang animo ini, Purwaka tercatat melaksanakan 18 kali intercept dan melaksanakan 6 kali tackle sukses yang dimana dua item ini menjadi perolehan tertinggi diantara pemain Arema yang lain. Sayangnya penampilan impresif sang pemain ini gagal membawa Arema lolos ke Final.

Menatap Musim Depan

Semua elemen harus mengevaluasi apa yang menjadi penyebab gagalnya Arema animo ini, seolah menjadi antiklimaks atas penampilan Arema yang menawan semenjak preseason dan fase grup namun tak ada apanya jikalau trofi yang menjadi harapan seluruh komponnen di Arema  gagal diraih.

Kami juga meminta maaf jikalau animo yang panjang ini belom bisa memperlihatkan bantuan yang banyak untuk Arema, biar animo depan semua lebih baik, lantaran pada kesannya parameter kesuksesan sebuah klub dinilai menurut trofi yang didapat. Salam Satu Jiwa AREMA!!