This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 31 Januari 2015

Terkini Editorial - Keindahan Dalam Imajinasi Berbeda



Minggu malam, bertempat di Stadion Jakabaring Palembang euforia itu akan gelar kedua turnamen preseason yang di ikuti Arema jelang bergulirnya ISL demam isu 2015 tumpah. 

Ada yang mengejutkan disaat duet instruktur Suharno dan Joko Susilo menurukan deretan 3-5-2, timeline twitter maupun di beberapa daerah yang mengadakan nonton bareng juga bertanya tanya dengan nada sedikit pesimisme. Formasi ini menjadi yang pertama digunakan Arema selama preseason, sebelumnya deretan yang jamak digunakan ialah 4-3-1-2 atau 4-3-3.

Pendekatan seni administrasi yang  dipakai coach Suharno dan Joko Susilo bisa dibilang sangat cermat, dengan kondisi pemain yang kecapekan dan mengantisipasi serangan cepat yang ditunjang dribble hebat ala pemain depan Sriwijaya FC macam Ferdinand, Tibo maupun Anis Nabar, duet instruktur ini menentukan untuk memakai denah bertahan.

Menempatkan 3 bek tengah dengan 3 gelandang berpengaruh dalam duel ibarat Juan Revi, FAS dan Sukadana, Arema bisa bermain dengan cara yang tidak biasa dan terkesan tidak yummy ditonton. Sepak bola pragmatis nampak diperagakan Arema malam itu di Palembang, nada kurang puas ketika pertandingan berlangsung pun bertubi tubi muncul di tab mention @AremaStats ketika itu.
Sebelumnya, ketika kami mengetahui DSP Arema malam itu, di akun twitter AremaStats juga menuliskan kalau deretan ini bukan untuk melancarkan serangan balik alasannya tak ada pemain yang memiliki kecepatan elok dan Arema akan memainkan sepak bola yang menuntut kesabaran. Kesabaran buat semua elemen di Arema tak terkecuali Aremania.

Kelemahan Sriwijaya dalam mengantisipasi bola atas dengan ditunjang catatan dimana Goal kemasukan mereka selalu ada di babak kedua berbanding terbalik dengan catatan Arema yang memiliki prosentase mencetak Goal di babak kedua mencapai 67% dan kemampuan yang elok dalam hal duel udara. Catatan itu yang bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pemain Arema.

Musim kemudian Arema sudah gunakan 3-5-2 tapi kali ini dengan abjad yang berbeda dan pendekatannya terhadap seni administrasi lawan juga dibentuk sedemikian rupa untuk memperoleh kemenangan serta keindahan permainan sepak bola dalam imajinasi yang berbeda.

Sepak bola pada hakikatnya ialah mencetak Goal kemudian memperoleh kemenangan. Seperti mengutip perkataan Jose Mourinho


“Sepak bola ialah permainan untuk dimenangkan” – Jose Mourinho


Terkini Editorial - Keindahan Dalam Imajinasi Berbeda



Minggu malam, bertempat di Stadion Jakabaring Palembang euforia itu akan gelar kedua turnamen preseason yang di ikuti Arema jelang bergulirnya ISL demam isu 2015 tumpah. 

Ada yang mengejutkan disaat duet instruktur Suharno dan Joko Susilo menurukan deretan 3-5-2, timeline twitter maupun di beberapa daerah yang mengadakan nonton bareng juga bertanya tanya dengan nada sedikit pesimisme. Formasi ini menjadi yang pertama digunakan Arema selama preseason, sebelumnya deretan yang jamak digunakan ialah 4-3-1-2 atau 4-3-3.

Pendekatan seni administrasi yang  dipakai coach Suharno dan Joko Susilo bisa dibilang sangat cermat, dengan kondisi pemain yang kecapekan dan mengantisipasi serangan cepat yang ditunjang dribble hebat ala pemain depan Sriwijaya FC macam Ferdinand, Tibo maupun Anis Nabar, duet instruktur ini menentukan untuk memakai denah bertahan.

Menempatkan 3 bek tengah dengan 3 gelandang berpengaruh dalam duel ibarat Juan Revi, FAS dan Sukadana, Arema bisa bermain dengan cara yang tidak biasa dan terkesan tidak yummy ditonton. Sepak bola pragmatis nampak diperagakan Arema malam itu di Palembang, nada kurang puas ketika pertandingan berlangsung pun bertubi tubi muncul di tab mention @AremaStats ketika itu.
Sebelumnya, ketika kami mengetahui DSP Arema malam itu, di akun twitter AremaStats juga menuliskan kalau deretan ini bukan untuk melancarkan serangan balik alasannya tak ada pemain yang memiliki kecepatan elok dan Arema akan memainkan sepak bola yang menuntut kesabaran. Kesabaran buat semua elemen di Arema tak terkecuali Aremania.

Kelemahan Sriwijaya dalam mengantisipasi bola atas dengan ditunjang catatan dimana Goal kemasukan mereka selalu ada di babak kedua berbanding terbalik dengan catatan Arema yang memiliki prosentase mencetak Goal di babak kedua mencapai 67% dan kemampuan yang elok dalam hal duel udara. Catatan itu yang bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pemain Arema.

Musim kemudian Arema sudah gunakan 3-5-2 tapi kali ini dengan abjad yang berbeda dan pendekatannya terhadap seni administrasi lawan juga dibentuk sedemikian rupa untuk memperoleh kemenangan serta keindahan permainan sepak bola dalam imajinasi yang berbeda.

Sepak bola pada hakikatnya ialah mencetak Goal kemudian memperoleh kemenangan. Seperti mengutip perkataan Jose Mourinho


“Sepak bola ialah permainan untuk dimenangkan” – Jose Mourinho


Minggu, 18 Januari 2015

Terkini Match Preview Arema V Kawan Kukar

AREMA

Pasca berpartisipasi di Trofeo Persija, Arema sudah dinantikan ajang pramusim selanjutnya. Di turnamen bertajuk  SCM Cup, tuan rumah Arema akan bertemu Mitra Kukar, Persela Lamongan serta Persipura Jayapura.

Performa Singo Edan dalam Trofeo Persija yang belum meyakinkan akan akan mendapat ujian dari Mitra Kukar sore nanti. Kegagalan Arema mencetak Goal di Jakarta menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan oleh duet instruktur Suharno dan Joko Susilo. Kurang baiknya performa Abblode Yao Ruddy di sektor penyerangan sayap kanan menciptakan duet instruktur Arema ini tampaknya harus berpikir ulang untuk mencari pemain yang sempurna di posisi ini. Ahmad Noviandani yang belum mendapat kesempatan tampil di Trofeo Persija kemudian menjadi salah satu opsi yang dimiliki untuk menambal kekurangan ini.

Di sektor tengah tanpa pemain yang bisa berlama-lama dengan bola, Singo Edan harus bisa memaksimalkan potensi Sengbah Kennedy. Sengbah yang mempunyai kelebihan dalam mobilitas dan pergerakannya bisa menjadi kunci permainan Arema untuk menemukan formula serangan yang mematikan. Angin segar tiba dari solidnya lini belakang yang dihuni duet Fabiano Beltrame dan Victor Igbonefo, performa solid keduanya terbukti bisa menghindarkan Arema dari kebobolan. Duet pemain sarat pengalaman ini menciptakan Arema gres kebobolan satu Goal dari uitm selama masa ujicoba. Di sektor bek sayap kehadiran Hasyim Kipuw terbukti meningkatan agresivitas sayap kanan Singo Edan, umpan-umpan crossingnya yang akurat dan kelebihannya dalam membawa bola menciptakan Arema mempunyai opsi lain dalam mengkreasi serangan.

Kurang maksimalnya penampilan di Trofeo Persija kemudian menciptakan Arema harus banyak berbenah untuk menyongsong ISL ekspresi dominan depan. Progress harus terus ditunjukkan Singo Edan untuk mengambarkan diri sebagai penantang serius perebutan mahkota Liga Indonesia.

Mitra Kukar

Mitra Kukar ekspresi dominan ini tampil dengan wajah baru, ditangani oleh Scott Cooper instruktur berpengalaman asal inggris Naga Mekes coba memadukan pemain muda dan pemain berpengalaman untuk membentuk tim yang solid, 3 kemenangan dari pelatihan center di Thailand menjadi modal Mitra Kukar untuk menyongsong SCM Cup. Dengan sederet pemain alumni timnas u19 Mitra Kukar bisa menundukkan TTM Custom 2-1, Air Force Central 2-0 dan Ratchaburi FC 1-0.

Sederet pembenahan dilakukan Mitra Kukar yang ekspresi dominan kemudian terhenti di babak delapan besar. Hengkangnya penjaga gawang utama Dian Agus yang menyeberang ke Palembang coba ditutupi dengan merekrut Ravi Murdianto yang merupakan penjaga gawang utama timnas u19. Di lini belakang tidak banyak perubahan yang dilakukan, hengkangnya Reinaldo Lobo digantikan oleh bek asal Spanyol Jorge Gotor yang terakhir memperkuat klub Irak Arbil FC. Bertahannya kapten tim Zulkifli Syukur, Diego Michiels dan Dedi Gusmawan menciptakan komposisi inti di belakang tidak banyak berubah. Pemain muda ibarat Rudolf Yanto Basma dan Ryuji Utomo yang gres didatangkan akan menambah kedalam skuad di lini belakang. Di lini tengah kedatangan Isaac Chansa yang merupakan pemenang Piala Afrika 2012 bersama Zambia serta Cristobal Marquez Crespo diperlukan bisa mendongkrak permainan Naga Mekes yang melepas Eric Weeks dan Raphael Maitimo yang mempunyai tugas sentral ekspresi dominan lalu.

Perubahan signifikan terjadi di lini serang, hengkangnya Dzumafo dan Zulham Zamrun coba ditutupi dengan mendatangkan pemain berpengalaman Rahmad Affandi dan pemain muda Septian David Maulana.

SCM Cup menjadi ujian terkini bagi kombinasi tua-muda ala Mitra Kukar. Kehilangan kekuatan utama ibarat Zulham Zamrun, Maitimo dan Eric Weeks tampak tidak banyak besar lengan berkuasa di ujicoba terakhir mereka. Ajang SCM Cup akan menjadi pembuktian Scott Cooper untuk menegaskan Mitra Kukar sebagai salah satu tim kuda hitam yang sedang meningkatkan status sebagai penantang juara.

Terkini Match Preview Arema V Kawan Kukar

AREMA

Pasca berpartisipasi di Trofeo Persija, Arema sudah dinantikan ajang pramusim selanjutnya. Di turnamen bertajuk  SCM Cup, tuan rumah Arema akan bertemu Mitra Kukar, Persela Lamongan serta Persipura Jayapura.

Performa Singo Edan dalam Trofeo Persija yang belum meyakinkan akan akan mendapat ujian dari Mitra Kukar sore nanti. Kegagalan Arema mencetak Goal di Jakarta menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan oleh duet instruktur Suharno dan Joko Susilo. Kurang baiknya performa Abblode Yao Ruddy di sektor penyerangan sayap kanan menciptakan duet instruktur Arema ini tampaknya harus berpikir ulang untuk mencari pemain yang sempurna di posisi ini. Ahmad Noviandani yang belum mendapat kesempatan tampil di Trofeo Persija kemudian menjadi salah satu opsi yang dimiliki untuk menambal kekurangan ini.

Di sektor tengah tanpa pemain yang bisa berlama-lama dengan bola, Singo Edan harus bisa memaksimalkan potensi Sengbah Kennedy. Sengbah yang mempunyai kelebihan dalam mobilitas dan pergerakannya bisa menjadi kunci permainan Arema untuk menemukan formula serangan yang mematikan. Angin segar tiba dari solidnya lini belakang yang dihuni duet Fabiano Beltrame dan Victor Igbonefo, performa solid keduanya terbukti bisa menghindarkan Arema dari kebobolan. Duet pemain sarat pengalaman ini menciptakan Arema gres kebobolan satu Goal dari uitm selama masa ujicoba. Di sektor bek sayap kehadiran Hasyim Kipuw terbukti meningkatan agresivitas sayap kanan Singo Edan, umpan-umpan crossingnya yang akurat dan kelebihannya dalam membawa bola menciptakan Arema mempunyai opsi lain dalam mengkreasi serangan.

Kurang maksimalnya penampilan di Trofeo Persija kemudian menciptakan Arema harus banyak berbenah untuk menyongsong ISL ekspresi dominan depan. Progress harus terus ditunjukkan Singo Edan untuk mengambarkan diri sebagai penantang serius perebutan mahkota Liga Indonesia.

Mitra Kukar

Mitra Kukar ekspresi dominan ini tampil dengan wajah baru, ditangani oleh Scott Cooper instruktur berpengalaman asal inggris Naga Mekes coba memadukan pemain muda dan pemain berpengalaman untuk membentuk tim yang solid, 3 kemenangan dari pelatihan center di Thailand menjadi modal Mitra Kukar untuk menyongsong SCM Cup. Dengan sederet pemain alumni timnas u19 Mitra Kukar bisa menundukkan TTM Custom 2-1, Air Force Central 2-0 dan Ratchaburi FC 1-0.

Sederet pembenahan dilakukan Mitra Kukar yang ekspresi dominan kemudian terhenti di babak delapan besar. Hengkangnya penjaga gawang utama Dian Agus yang menyeberang ke Palembang coba ditutupi dengan merekrut Ravi Murdianto yang merupakan penjaga gawang utama timnas u19. Di lini belakang tidak banyak perubahan yang dilakukan, hengkangnya Reinaldo Lobo digantikan oleh bek asal Spanyol Jorge Gotor yang terakhir memperkuat klub Irak Arbil FC. Bertahannya kapten tim Zulkifli Syukur, Diego Michiels dan Dedi Gusmawan menciptakan komposisi inti di belakang tidak banyak berubah. Pemain muda ibarat Rudolf Yanto Basma dan Ryuji Utomo yang gres didatangkan akan menambah kedalam skuad di lini belakang. Di lini tengah kedatangan Isaac Chansa yang merupakan pemenang Piala Afrika 2012 bersama Zambia serta Cristobal Marquez Crespo diperlukan bisa mendongkrak permainan Naga Mekes yang melepas Eric Weeks dan Raphael Maitimo yang mempunyai tugas sentral ekspresi dominan lalu.

Perubahan signifikan terjadi di lini serang, hengkangnya Dzumafo dan Zulham Zamrun coba ditutupi dengan mendatangkan pemain berpengalaman Rahmad Affandi dan pemain muda Septian David Maulana.

SCM Cup menjadi ujian terkini bagi kombinasi tua-muda ala Mitra Kukar. Kehilangan kekuatan utama ibarat Zulham Zamrun, Maitimo dan Eric Weeks tampak tidak banyak besar lengan berkuasa di ujicoba terakhir mereka. Ajang SCM Cup akan menjadi pembuktian Scott Cooper untuk menegaskan Mitra Kukar sebagai salah satu tim kuda hitam yang sedang meningkatkan status sebagai penantang juara.

Kamis, 08 Januari 2015

Terkini Tempat Balai Kota Malang Di Tahun 1919 - 1929

Foto-foto Kawasan Balai Kota Malang di bawah ini diiambil dari buku Album kenang-kenangan yang dipesembahkan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Malang untuk Walikota Malang, H.I. Bussemaker. Beliau bertugas memimpin sebagai Walikota Malang selama 10 tahun mulai tahun 1919 hingga tahun 1929, lalu ia diangkat menjadi Walikota Surabaya di tahun 1929 itu.



Balai Kota Malang dan taman Jan Pieterszoon Coen



Belakang Balai Kota Malang dan taman Jan Pieterszoon Coen



Gedung sekolah HBS, AMS dan taman Jan Pieterszoon Coen, Malang



Kawasan Taman Jan Pieterszoon Coen (Sekarang Alun-alun Bunder/Tugu)