This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri juan-revi-seorang-anchorman. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri juan-revi-seorang-anchorman. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Rabu, 29 Januari 2014

Terkini Juan Revi Seorang Anchorman!!


Selain penghubung antara lini belakang dan lini depan, lini tengah sudah niscaya menjadi awal dimana masuknya serangan musuh di area setengah lapangan Arema. Selama pra musim, Arema sangat identik dengan deretan 3 gelandang. Yang dalam spesialisasi role dibagi menjadi : Anchorman midfielder, Box to box midfielder dan Playmaker. Dimana anchorman ini bertugas sebagai orang yang pertama kali bertanggung jawab untuk memberhentikan serangan yang masuk ke kawasan setengah lapangan Arema. Tugas tersebut diemban sangat baik oleh “si anak hilang” Juan Revi Auriqto, dengan ketangguhan fisik dan larinya yang ngotot serta tidak takut dengan kondisi duel macam apapun, beliau beberapa kali menjadi pilihan tim instruktur Arema untuk posisi ini. 

Area merah pada gambar dibawah ini menandakan area kerja seorang anchorman, dengan luas area yang setengah lapangan lebih, sudah sanggup dipastikan bahwa dengan memainkan kiprah ini harus mempunyai atribut stamina dan fisik yang prima apalagi dengan kiprah sebagai penghadang laju serangan lawan.
Anchorman Area 
Dapat dilihat dengan data terakhir yang dikumpulkan tim @Arema_Stat, Juan Revi dalam babak 8 besar IIC 2014 catatkan total 9 tackling dan 13 intercept, tertinggi diantara pemain lainya. Padahal kita mengingat beliau hanya bermain dengan minute play 119 yang didapat dari bermain penuh dikala melawan Perseru dan menjadi pemain pengganti di babak ke dua dikala melawan Barito Putra. Pastinya akan bertambah angka digit perolehan tackling dan interceptnya apabila bermain dalam 3 pertandingan babak 8 besar IIC 2014.
 
Penampilan Juan Revi dipertandingan melawan Perseru sangat impresif, serangan serangan balik dan cepat diawal paruh babak pertama sanggup dilarang dengan baik melalui intercept dan tacklingnya. Darimanapun serangan Perseru mengalir, niscaya akan bertemu  dengan “si anak hilang” yang siap bertarung menyerupai gladiator romawi. 7 tackle dan 11 intercept ialah bukti shahih bahwa Juan Revi ialah gladiator dengan jiwa petarung yang membara.
Gambar 1


Pada gambar 1 ialah kemana arah seorang Juan Revi akan bergerak, role support yang diperankan akan bertugas menunjukkan defense support yang pertama di segala lini pertahanan Arema dikala serangan lawan sudah masuk di area setengah lapangan. Dan posisi Juan Revi berada diantara garis pertahanan Arema dan dua gelandang Arema lainya.

Sepertinya, keberadaan seorang anchorman di lini tengah Arema ini sangat dibutuhkan. Bisa dilihat di pertandingan melawan Barito Putra, Juan Revi tidak dipasang di starting line up alasannya ialah rotasi pemain untuk menjaga fisik pemain itu sendiri. Akibatnya Arema tampil dengan deretan 4-4-2 dikala menghadapi Barito Putra dan hampir sanggup ditebak gelandang dengan kiprah anchorman tidak sanggup ditemukan, dilihat dari nama yang dipasang ialah Bustomi dan Gustavo yang diduetkan di lini tengah dan menjadi starting line up. Ini lah yang membedakan contoh permainan Arema dimana tak ada pemain yang bertugas memotong serangan lawan alasannya ialah dua gelandang tengah Arema dikala itu bukan seorang tipikal anchorman. Alhasil serangan Barito Putera yang di motori James Koko dikala itu dengan gampang masuk ke pertahanan Arema tanpa adanya filter terlebih dahulu. Juan Revi sendiri dimasukan di sisa 24menit pertandingan usai namun sayang kelelahan di skuad Arema dikala itu buat 1Goal kembali bersarang. Saat jumpa Sriwijaya, sosok anchorman yg di perankan oleh Sukadana tidak berjalan dengan baik walo sang pemain sendiri tidak bermain jelek dikala itu. Anchorman Arema disini yang sangat mencolok ialah tipikal dengan gelandang yang punya aksara berpengaruh dan itu ada di sosok Juan Revi.

Untuk arungi kompetisi ISL 2014, sangat elok rasanya jikalau deretan yang menjadi pakem Arema ialah 4-3-3 dimana ada seorang anchorman diposisi itu yang dikala ini sukses di perankan Juan Revi dengan aksara malangannya dan untuk menjaga keseimbangan antara lini depan dan belakang. Tapi semua keputusan ada di instruktur Suharno dan Joko Susilo dikala memilih deretan dan starting eleven alasannya ialah juga tergantung dengan aksara tim yang bakal di hadapi nantinya. (@Arema_Stat )

Terkini Juan Revi Seorang Anchorman!!


Selain penghubung antara lini belakang dan lini depan, lini tengah sudah niscaya menjadi awal dimana masuknya serangan musuh di area setengah lapangan Arema. Selama pra musim, Arema sangat identik dengan deretan 3 gelandang. Yang dalam spesialisasi role dibagi menjadi : Anchorman midfielder, Box to box midfielder dan Playmaker. Dimana anchorman ini bertugas sebagai orang yang pertama kali bertanggung jawab untuk memberhentikan serangan yang masuk ke kawasan setengah lapangan Arema. Tugas tersebut diemban sangat baik oleh “si anak hilang” Juan Revi Auriqto, dengan ketangguhan fisik dan larinya yang ngotot serta tidak takut dengan kondisi duel macam apapun, beliau beberapa kali menjadi pilihan tim instruktur Arema untuk posisi ini. 

Area merah pada gambar dibawah ini menandakan area kerja seorang anchorman, dengan luas area yang setengah lapangan lebih, sudah sanggup dipastikan bahwa dengan memainkan kiprah ini harus mempunyai atribut stamina dan fisik yang prima apalagi dengan kiprah sebagai penghadang laju serangan lawan.
Anchorman Area 
Dapat dilihat dengan data terakhir yang dikumpulkan tim @Arema_Stat, Juan Revi dalam babak 8 besar IIC 2014 catatkan total 9 tackling dan 13 intercept, tertinggi diantara pemain lainya. Padahal kita mengingat beliau hanya bermain dengan minute play 119 yang didapat dari bermain penuh dikala melawan Perseru dan menjadi pemain pengganti di babak ke dua dikala melawan Barito Putra. Pastinya akan bertambah angka digit perolehan tackling dan interceptnya apabila bermain dalam 3 pertandingan babak 8 besar IIC 2014.
 
Penampilan Juan Revi dipertandingan melawan Perseru sangat impresif, serangan serangan balik dan cepat diawal paruh babak pertama sanggup dilarang dengan baik melalui intercept dan tacklingnya. Darimanapun serangan Perseru mengalir, niscaya akan bertemu  dengan “si anak hilang” yang siap bertarung menyerupai gladiator romawi. 7 tackle dan 11 intercept ialah bukti shahih bahwa Juan Revi ialah gladiator dengan jiwa petarung yang membara.
Gambar 1


Pada gambar 1 ialah kemana arah seorang Juan Revi akan bergerak, role support yang diperankan akan bertugas menunjukkan defense support yang pertama di segala lini pertahanan Arema dikala serangan lawan sudah masuk di area setengah lapangan. Dan posisi Juan Revi berada diantara garis pertahanan Arema dan dua gelandang Arema lainya.

Sepertinya, keberadaan seorang anchorman di lini tengah Arema ini sangat dibutuhkan. Bisa dilihat di pertandingan melawan Barito Putra, Juan Revi tidak dipasang di starting line up alasannya ialah rotasi pemain untuk menjaga fisik pemain itu sendiri. Akibatnya Arema tampil dengan deretan 4-4-2 dikala menghadapi Barito Putra dan hampir sanggup ditebak gelandang dengan kiprah anchorman tidak sanggup ditemukan, dilihat dari nama yang dipasang ialah Bustomi dan Gustavo yang diduetkan di lini tengah dan menjadi starting line up. Ini lah yang membedakan contoh permainan Arema dimana tak ada pemain yang bertugas memotong serangan lawan alasannya ialah dua gelandang tengah Arema dikala itu bukan seorang tipikal anchorman. Alhasil serangan Barito Putera yang di motori James Koko dikala itu dengan gampang masuk ke pertahanan Arema tanpa adanya filter terlebih dahulu. Juan Revi sendiri dimasukan di sisa 24menit pertandingan usai namun sayang kelelahan di skuad Arema dikala itu buat 1Goal kembali bersarang. Saat jumpa Sriwijaya, sosok anchorman yg di perankan oleh Sukadana tidak berjalan dengan baik walo sang pemain sendiri tidak bermain jelek dikala itu. Anchorman Arema disini yang sangat mencolok ialah tipikal dengan gelandang yang punya aksara berpengaruh dan itu ada di sosok Juan Revi.

Untuk arungi kompetisi ISL 2014, sangat elok rasanya jikalau deretan yang menjadi pakem Arema ialah 4-3-3 dimana ada seorang anchorman diposisi itu yang dikala ini sukses di perankan Juan Revi dengan aksara malangannya dan untuk menjaga keseimbangan antara lini depan dan belakang. Tapi semua keputusan ada di instruktur Suharno dan Joko Susilo dikala memilih deretan dan starting eleven alasannya ialah juga tergantung dengan aksara tim yang bakal di hadapi nantinya. (@Arema_Stat )

Senin, 22 September 2014

Terkini Sistem Backthree Arema

Memasuki simpulan pertandingan grup wilayah barat, ada perbedaan bagan yang coba ditampilkan Arema ketika bermain di lapangan, yakni mencoba mengusung gugusan 3-5-2 yang akhir-akhir ini kembali terkenal di persepakbolaan dunia alasannya yakni di ajang piala dunia ada dua tim besar yang cukup sukses memainkanya dengan apik dan menuai prestasi yang layak diapresiasi. Formasi 3-5-2 milik Belanda yang diarsiteki aleh salahseoarang tactical genius berjulukan Louis Van Gaal dan bagan 3-5-2 pressing dengan gaya verticalidad milik Chile yang dibangun oleh instruktur Jorge Sampaoli. Keduanya bisa meluluh lantakkan sepakbola tiki-taka Spanyol yang masih diisi sebagain besar generasi emasnya dikala menjuarai piala dunia edisi 2010 lalu. Bahkan untuk Belanda, bagan yang digunakan bisa mengantarkan mereka hingga menduduki posisi ketiga di gelaran turnamen sepakbola terbesar di dunia tersebutsetelah mengalahkan tuan rumah Brazil.
foto : Goal
 
Sebelumnya di isu terkini ini, Arema mempertontonkan sepakbola menyerang dan kerap tampil dengan gugusan 4-3-3 maupun 4-2-4. Skema yang bisa membuat Arema bertengger dipucuk kelasemen wilayah barat dengan koleksi 14 kemenangan,4 seri dan 2 kekalahan. Bahkan sempat membukukan kememnangan adikara di lima pertandingan awal ISL. Sistem yang dibangun oleh gugusan 4-3-3 tersebut bisa membuat 3 striker utama Arema yakni Beto, Gonzales dan Samsul mengeluarkan potensi terbaiknya serta silih berganti mencetak Goal di setiap pertandingannya. Total 29 Goal disumbangakan oleh trio penyaerang hingga pertandingan ke 20.

Skema 3-5-2 milik Arema mulai digunakan dikala lakoni 5 laga terakhir wilayah barat. Hasilnya cukup memuaskan  tanpa kekalahan dengan raupan 11 poin hasil 3 kemenangan dan 2 seri, memasukkan 18 Goal dan kemasukan 5 Goal.

Dengan memasang 3 bek sekaligus, Arema akan banyak menerima laba ketika bertahan. Sistem backthree akan sangat cepat menetralisir serangan alasannya yakni akan ada satu bek yang bertugas menjadi spare man. 3 bek yang mempunyai kemampuan berbeda menjadi saling melengkapi yang ada pada diri Igbonefo, Purwaka dan Gatheussi. Dengan postur tinggi dan mempunyai sosok yang tangguh, Igbonefo dan Gatheussi bersiap menghentikan serangan lawan dengan duel udara yang menjadi kelebihannya, untuk 1 on 1 play pun tak perlu khawatir dengan kemampuan bek kelahiran Nigeria ini. Label timnas Indonesia juga menempel di dirinya. Sedangkan Gathuessi tak kalah istimewa menjadi pemain yang selalu tampil di setiap pertandingan yakni bukti kualitasnya, proses Goal ia yang banyak didapat dari set piece juga menandakan bahwa ia bisa menjadi solusi kebuntuan dikala tim kesusahan membongkar pertahanan lawan. Jangan lupakan satu bek lainya yang handal dalam membaca arah permainan dan mempunyai kemampuan bertahan yang lugas ada dalam diri Purwaka, menjadi seorang sweeper dalam bagan ini, kemampuan longpass nya pun bisa dikatakan terbaik dari barisan bek sentral lainya, statistik juga menandakan jikalau Purwaka bermain tim tidak pernah mengalami kekalahan. 

Jika ditambah 2 wing back yang siap turun untuk membantu di garis pertahanan, akan ada 5 bek sekaligus yang menjaga gawang Arema dari gempuran tim lawan. Dua nama orisinil Malang mengisi pos wing back, posisi ini cukup krusial alasannya yakni selain membantu pertahanan dari sisi lapangan juga harus turut naik membantu penyerangan dengan sprint dan crossing yang dilepaskan ke depan verbal gawang lawan. Al farizi di sisi kiri dan beny di kanan menjadi pemain yang bertanggung jawab atas kiprah ini, tapi sayangnya sejauh ini bagan crossing Arema gagal temui sasaran. Dalam statistinya, keberhasilan crossing Arema tak lebih dari angka 30%.

Lini tengah menjadi area yang akan sangat fleksibel, komposisi yang diturunkan bisa berubah sesuai harapan tim pelatih. Dari tiga posisi yang menghuni lini tengah ada satu nama yang tak tergantikan, yakni legiun aneh asal Argentina Gustavo Lopez. Urusan umpan akurat dan mengatur tempo permainan yakni kelebihannya, catatan ia sebagai top assist di tim telah membuktikan kapasitasnya sebagai playmaker handal. Torehan Goalnya yang mencapai 7Goal juga menandakan bahwa selain andal dalam mengkreasikan peluang untuk tim, ia juga bisa membuat peluang untuk dirinya sendiri melalui lesatan jarak jauh yang mempesona. Kedalaman skuad Arema akan terlihat dari lini ini dimana dua posisi yang tersisa bisa di isi oleh pemain yang sesuai dengan kebutuhan tim untuk menghadapi banyak sekali macam permainan lawan. Jika tim instruktur butuh seorang gelandang bertahan yang siap menjadi perisai pelindung lini belakang dengan atribut bertahan yang baik, sudah niscaya akan muncul atas nama Juan Revi. Agresivitas dan tekel  akuratnya selalu ditunjukan ketika ia diberi kesempatan bermain dilapangan. Keberanianya dalam menghadapi segala macam kondisi duel 1 on 1 juga sangat menonjol. Seorang anchorman sejati.

foto : Goal
Permainan lugas dan mempunyai umpan yang baik serta bisa menenmpatkan posisi dengan baik yakni tipikal permainan gelandang Arema asal Pulau Dewata, I Gede Sukadana. Posturnya yang kecil tidak membuatnya takut untuk beradu fisik dengan pemain lawan, akan menjadi pilihan tersendiri bagi tim instruktur untuk menurunkannya mengingat Sukadana juga mempunyai tendangan jarak jauh yang baik. Cedera yang menerpa Il Capitano Arema Ahmad Bustomi juga menjadi faktor lain untuk mengutak-atik sisi tengah lapangan. Persaingan masih ditambah lagi dengan permainan dengan daya jelajah tinggi ala Hendro Siswanto, paling gampang mengidentifikasinya yakni selalu terlihat di bersahabat bola dimanapun berada.Gelandang bertipikal box to box ini juga mempunyai tendangan yang keras . Beberapa waktu kemudian hendro diminati klub asal Jepang Consadole Sapporo, sebuah bentuk legalisasi lain atas kinerjanya di atas lapangan.

Bahkan untuk menemukan komposisi yang pas, tim instruktur pernah menurunkan dendi mengisi salah satu pos wing back kanan dan seorang pemain bertipikal wingerArif suyono pun harus rela untuk digeser ke tengah demi menjalankan bagan dan sistem gres 3-5-2 ini. Sebuah percobaan yang sedikit agak kaku mereka jalankan di atas lapangan.

Plot posisi 2 striker sudah bisa dipastikan diberikan kepada duo latino, Beto dan Gonzales. Perpaduan keduanya yang sudah tampil semenjak isu terkini kemudian menjadi komunikasi antar mereka tak bermasalah. Gonzales mempunyai kemampuan hold up ball dengan sangat baik bisa menjadi seorang targetman yang berakal mencari posisi tidak terkawal oleh lawan dan bersiap dengan finishing yang masih sangat mumpuni. Sedangkan Beto yang berasal dari Brazil selalu mengatakan skill olah bola yang mengundang decak kagum, memerankan deep flying forward tidak mengurangi ketajamannya sebagai striker. Belum selesai dengan kedua striker tadi, pemain dengan kecepatan diatas rata-rata dan mempunyai dribble sangat lincah bersiap dari dingklik cadangan untuk menggantikan salahsatu dari dua striker jikalau tidak tampil maksimal disaat pertandingan dan bisa pribadi merubah gugusan bila ia menggantikan pemain di pos selain striker,nama Samsul Arif menjadi pemain lokal tersubur ditubuh Arema dengan 10 Goalnya di ISL hingga pertandingan ke 20.

Skema 3-5-2 ini bisa mengeluarkan semua kemampuan para pemain, dari 2 Goal yang bersarang ke gawang Arema dikala menampilkan gugusan ini kesemuanya berasal dari bola mati. Keduanya sama sama dari set piece corner. Bisa dikatakan dari performa pertahanan dikala memakai referensi 3-5-2 belum bisa dibobol dengan permainan open play lawan. Saat posession pun juga menonjol, Arema selalu menguasai banyak atas jalannya pertandingan. Passing pendek masih mendominasi sistem gres ini, dan kuantitas crossing juga meningkat pesat walo tidak dibarengi kualitas yang baik. Peran yang diemban tiap pemain dijalankan dengan sangat baik dan maksimal. Saat melawan barito 4 Goal bisa tercipta bahkan ini menjadi kali pertama 3 striker arema bisa membuat Goal dalam satu pertandingan dan Gustavo bisa membuat 2 assist kala itu. Namun torehan nyata tersebut malah tidak berlanjut dikala menjamu Persita di Kanjuruhan, memainkan sepakbola defensif dan disiplin membuat Arema sangat kesulitan dalam membongkar pertahanan Pendekar Cisadane yang dikomando Luis Duran. Skor 1-1 hasil dari set piece corner keduanya mengakhiri pertandingan tersebut.  Skema 3-5-2 pun juga digunakan Arema dikala unggul atas SFC, imbang melawan Persik dan menang dilaga simpulan penyisihan wilayah barat atas Persijap walo tidak diperankan secara penuh selama 90 menit.

Arema selalu kesulitan jikalau bermain melawan tim yang memainkan spakbola defensif, perjuangan untuk membongkar pertahanan selalu tidak menemui sasaran, inilah yang menjadi PR tersendiri bagi tim pelatih. Detail seni administrasi yang dipersiapkan harus lebih presisi lagi untuk menghadapi babak 8 besar nanti. Jika variasi seni administrasi saja masih menemui kesulitan yang sama, maka mutlak Arema harus segera menambahkan beberapa hidangan latihan dari segi detail taktik. Hal yang sangat memilih jikalau terjadi duel dua tim yang sama sama besar lengan berkuasa atau menghadapi tim yang memainkan sepakbola super defensif.  Serangan bertubi-tubi akan sangat menyakitkan jikalau tidak menghasilkan sebiji Goal pun atau bahkan kecolongan Goal oleh serangan balik lawan. Mampukah gelar juara kembali mendarat di Kota Malang?

Terkini Sistem Backthree Arema

Memasuki simpulan pertandingan grup wilayah barat, ada perbedaan bagan yang coba ditampilkan Arema ketika bermain di lapangan, yakni mencoba mengusung gugusan 3-5-2 yang akhir-akhir ini kembali terkenal di persepakbolaan dunia alasannya yakni di ajang piala dunia ada dua tim besar yang cukup sukses memainkanya dengan apik dan menuai prestasi yang layak diapresiasi. Formasi 3-5-2 milik Belanda yang diarsiteki aleh salahseoarang tactical genius berjulukan Louis Van Gaal dan bagan 3-5-2 pressing dengan gaya verticalidad milik Chile yang dibangun oleh instruktur Jorge Sampaoli. Keduanya bisa meluluh lantakkan sepakbola tiki-taka Spanyol yang masih diisi sebagain besar generasi emasnya dikala menjuarai piala dunia edisi 2010 lalu. Bahkan untuk Belanda, bagan yang digunakan bisa mengantarkan mereka hingga menduduki posisi ketiga di gelaran turnamen sepakbola terbesar di dunia tersebutsetelah mengalahkan tuan rumah Brazil.
foto : Goal
 
Sebelumnya di isu terkini ini, Arema mempertontonkan sepakbola menyerang dan kerap tampil dengan gugusan 4-3-3 maupun 4-2-4. Skema yang bisa membuat Arema bertengger dipucuk kelasemen wilayah barat dengan koleksi 14 kemenangan,4 seri dan 2 kekalahan. Bahkan sempat membukukan kememnangan adikara di lima pertandingan awal ISL. Sistem yang dibangun oleh gugusan 4-3-3 tersebut bisa membuat 3 striker utama Arema yakni Beto, Gonzales dan Samsul mengeluarkan potensi terbaiknya serta silih berganti mencetak Goal di setiap pertandingannya. Total 29 Goal disumbangakan oleh trio penyaerang hingga pertandingan ke 20.

Skema 3-5-2 milik Arema mulai digunakan dikala lakoni 5 laga terakhir wilayah barat. Hasilnya cukup memuaskan  tanpa kekalahan dengan raupan 11 poin hasil 3 kemenangan dan 2 seri, memasukkan 18 Goal dan kemasukan 5 Goal.

Dengan memasang 3 bek sekaligus, Arema akan banyak menerima laba ketika bertahan. Sistem backthree akan sangat cepat menetralisir serangan alasannya yakni akan ada satu bek yang bertugas menjadi spare man. 3 bek yang mempunyai kemampuan berbeda menjadi saling melengkapi yang ada pada diri Igbonefo, Purwaka dan Gatheussi. Dengan postur tinggi dan mempunyai sosok yang tangguh, Igbonefo dan Gatheussi bersiap menghentikan serangan lawan dengan duel udara yang menjadi kelebihannya, untuk 1 on 1 play pun tak perlu khawatir dengan kemampuan bek kelahiran Nigeria ini. Label timnas Indonesia juga menempel di dirinya. Sedangkan Gathuessi tak kalah istimewa menjadi pemain yang selalu tampil di setiap pertandingan yakni bukti kualitasnya, proses Goal ia yang banyak didapat dari set piece juga menandakan bahwa ia bisa menjadi solusi kebuntuan dikala tim kesusahan membongkar pertahanan lawan. Jangan lupakan satu bek lainya yang handal dalam membaca arah permainan dan mempunyai kemampuan bertahan yang lugas ada dalam diri Purwaka, menjadi seorang sweeper dalam bagan ini, kemampuan longpass nya pun bisa dikatakan terbaik dari barisan bek sentral lainya, statistik juga menandakan jikalau Purwaka bermain tim tidak pernah mengalami kekalahan. 

Jika ditambah 2 wing back yang siap turun untuk membantu di garis pertahanan, akan ada 5 bek sekaligus yang menjaga gawang Arema dari gempuran tim lawan. Dua nama orisinil Malang mengisi pos wing back, posisi ini cukup krusial alasannya yakni selain membantu pertahanan dari sisi lapangan juga harus turut naik membantu penyerangan dengan sprint dan crossing yang dilepaskan ke depan verbal gawang lawan. Al farizi di sisi kiri dan beny di kanan menjadi pemain yang bertanggung jawab atas kiprah ini, tapi sayangnya sejauh ini bagan crossing Arema gagal temui sasaran. Dalam statistinya, keberhasilan crossing Arema tak lebih dari angka 30%.

Lini tengah menjadi area yang akan sangat fleksibel, komposisi yang diturunkan bisa berubah sesuai harapan tim pelatih. Dari tiga posisi yang menghuni lini tengah ada satu nama yang tak tergantikan, yakni legiun aneh asal Argentina Gustavo Lopez. Urusan umpan akurat dan mengatur tempo permainan yakni kelebihannya, catatan ia sebagai top assist di tim telah membuktikan kapasitasnya sebagai playmaker handal. Torehan Goalnya yang mencapai 7Goal juga menandakan bahwa selain andal dalam mengkreasikan peluang untuk tim, ia juga bisa membuat peluang untuk dirinya sendiri melalui lesatan jarak jauh yang mempesona. Kedalaman skuad Arema akan terlihat dari lini ini dimana dua posisi yang tersisa bisa di isi oleh pemain yang sesuai dengan kebutuhan tim untuk menghadapi banyak sekali macam permainan lawan. Jika tim instruktur butuh seorang gelandang bertahan yang siap menjadi perisai pelindung lini belakang dengan atribut bertahan yang baik, sudah niscaya akan muncul atas nama Juan Revi. Agresivitas dan tekel  akuratnya selalu ditunjukan ketika ia diberi kesempatan bermain dilapangan. Keberanianya dalam menghadapi segala macam kondisi duel 1 on 1 juga sangat menonjol. Seorang anchorman sejati.

foto : Goal
Permainan lugas dan mempunyai umpan yang baik serta bisa menenmpatkan posisi dengan baik yakni tipikal permainan gelandang Arema asal Pulau Dewata, I Gede Sukadana. Posturnya yang kecil tidak membuatnya takut untuk beradu fisik dengan pemain lawan, akan menjadi pilihan tersendiri bagi tim instruktur untuk menurunkannya mengingat Sukadana juga mempunyai tendangan jarak jauh yang baik. Cedera yang menerpa Il Capitano Arema Ahmad Bustomi juga menjadi faktor lain untuk mengutak-atik sisi tengah lapangan. Persaingan masih ditambah lagi dengan permainan dengan daya jelajah tinggi ala Hendro Siswanto, paling gampang mengidentifikasinya yakni selalu terlihat di bersahabat bola dimanapun berada.Gelandang bertipikal box to box ini juga mempunyai tendangan yang keras . Beberapa waktu kemudian hendro diminati klub asal Jepang Consadole Sapporo, sebuah bentuk legalisasi lain atas kinerjanya di atas lapangan.

Bahkan untuk menemukan komposisi yang pas, tim instruktur pernah menurunkan dendi mengisi salah satu pos wing back kanan dan seorang pemain bertipikal wingerArif suyono pun harus rela untuk digeser ke tengah demi menjalankan bagan dan sistem gres 3-5-2 ini. Sebuah percobaan yang sedikit agak kaku mereka jalankan di atas lapangan.

Plot posisi 2 striker sudah bisa dipastikan diberikan kepada duo latino, Beto dan Gonzales. Perpaduan keduanya yang sudah tampil semenjak isu terkini kemudian menjadi komunikasi antar mereka tak bermasalah. Gonzales mempunyai kemampuan hold up ball dengan sangat baik bisa menjadi seorang targetman yang berakal mencari posisi tidak terkawal oleh lawan dan bersiap dengan finishing yang masih sangat mumpuni. Sedangkan Beto yang berasal dari Brazil selalu mengatakan skill olah bola yang mengundang decak kagum, memerankan deep flying forward tidak mengurangi ketajamannya sebagai striker. Belum selesai dengan kedua striker tadi, pemain dengan kecepatan diatas rata-rata dan mempunyai dribble sangat lincah bersiap dari dingklik cadangan untuk menggantikan salahsatu dari dua striker jikalau tidak tampil maksimal disaat pertandingan dan bisa pribadi merubah gugusan bila ia menggantikan pemain di pos selain striker,nama Samsul Arif menjadi pemain lokal tersubur ditubuh Arema dengan 10 Goalnya di ISL hingga pertandingan ke 20.

Skema 3-5-2 ini bisa mengeluarkan semua kemampuan para pemain, dari 2 Goal yang bersarang ke gawang Arema dikala menampilkan gugusan ini kesemuanya berasal dari bola mati. Keduanya sama sama dari set piece corner. Bisa dikatakan dari performa pertahanan dikala memakai referensi 3-5-2 belum bisa dibobol dengan permainan open play lawan. Saat posession pun juga menonjol, Arema selalu menguasai banyak atas jalannya pertandingan. Passing pendek masih mendominasi sistem gres ini, dan kuantitas crossing juga meningkat pesat walo tidak dibarengi kualitas yang baik. Peran yang diemban tiap pemain dijalankan dengan sangat baik dan maksimal. Saat melawan barito 4 Goal bisa tercipta bahkan ini menjadi kali pertama 3 striker arema bisa membuat Goal dalam satu pertandingan dan Gustavo bisa membuat 2 assist kala itu. Namun torehan nyata tersebut malah tidak berlanjut dikala menjamu Persita di Kanjuruhan, memainkan sepakbola defensif dan disiplin membuat Arema sangat kesulitan dalam membongkar pertahanan Pendekar Cisadane yang dikomando Luis Duran. Skor 1-1 hasil dari set piece corner keduanya mengakhiri pertandingan tersebut.  Skema 3-5-2 pun juga digunakan Arema dikala unggul atas SFC, imbang melawan Persik dan menang dilaga simpulan penyisihan wilayah barat atas Persijap walo tidak diperankan secara penuh selama 90 menit.

Arema selalu kesulitan jikalau bermain melawan tim yang memainkan spakbola defensif, perjuangan untuk membongkar pertahanan selalu tidak menemui sasaran, inilah yang menjadi PR tersendiri bagi tim pelatih. Detail seni administrasi yang dipersiapkan harus lebih presisi lagi untuk menghadapi babak 8 besar nanti. Jika variasi seni administrasi saja masih menemui kesulitan yang sama, maka mutlak Arema harus segera menambahkan beberapa hidangan latihan dari segi detail taktik. Hal yang sangat memilih jikalau terjadi duel dua tim yang sama sama besar lengan berkuasa atau menghadapi tim yang memainkan sepakbola super defensif.  Serangan bertubi-tubi akan sangat menyakitkan jikalau tidak menghasilkan sebiji Goal pun atau bahkan kecolongan Goal oleh serangan balik lawan. Mampukah gelar juara kembali mendarat di Kota Malang?