This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 26 Februari 2014

Terkini Pressing Ketat Selangor Pelajaran Berharga Arema

Mengawali sabung AFC Cup dengan bertandang ke Malaysia, Arema tidak membawa kekuatan terbaik minus Gustavo Lopez yang mengalami duduk kasus di pahanya. Menurunkan kuartet Thierry, Victor, Purwaka dan Alfarizi di belakang. Juan Revi, Ahmad Bustomi, I Gede Sukadana di tengah dan Christian Gonzales, Beto, Dendy Santoso di depan. Arema mencoba mengkontrol permainan di awal sabung sayangnya lini tengah tampil jelek malam itu. Selangor yang menerapkan pressing ketat memaksa pemain Arema banyak melaksanakan kesalahan sendiri. Beberapa kali umpan –umpan yang dilepas sangat tanggung sehingga mempermudah lawan untuk merebut bola. 6 lose ball dari trio Bustomi, Sukadana dan Revi menjadi bukti buruknya lini tengah di babak pertama.






Petaka tiba di menit 8, tik tak di lini tengah antara Juan Revi dan Ahmad Bustomi bisa dicuri pemain lawan, dalam posisi 3 lawan 2 Andik dengan terpelajar memberi assist kepada Paulo Rangel yang dengan jitu bisa menaklukkan Kurnia Meiga. 

Seperti kami bilang di akun twiiter kami @AremaStats ,serangan Selangor bakal banyak bertumpu di sisi flank kanan mereka, itu kami sanggup dari hasil pengamatan melalui rekaman pertandingan Selangor FA.  Sepanjang pertandingan terbukti sisi flank kanan mereka sangat aktif bergerak dan lepaskan crossing yang menuju tiang jauh yang sudah menunggu Paulo Rangel. Selain itu Selangor di sabung ini memakai starting eleven dan gaya permainan yang sedikit berbeda sebab sesekali mereka manfaatkan kelemahan lini tengah Arema melalui kemampuan yang dimilili Gurusamy, Junior, Shukur Jusoh dan kadang Andik Vermansyah pun masuk dari lini tengah. 

Kebobolan Goal cepat menciptakan Arema tersentak, sayang rapatnya pertahanan Selangor dan tidak adanya seorang kreator dalam diri seorang Gustavo Lopez terlihat sangat mempengaruhi permainan Arema malam itu. Masuknya Irsyad menggantikan Juan Revi di menit 22 menciptakan contoh menjelma 4-4-2 dengan Irsyad di kiri dan Dendy di kanan. Tetapi serangan Arema tetap menemui tebalnya tembok pertahanan Selangor. Beto, Irsyad dan Dendy yang banyak turun ke bawah dan mencoba menerobos ketatnya pertahanan Selangor malah banyak kehilangan bola dengan total 7 lose ball. Mudah sebuah sodokan dari Christian Gonzales dan tendangan bebas Ahmad Bustomi menjadi sepasang peluang Arema di babak pertama.

Statistik Arema hadapi Selangor FA

Di babak kedua permainan Arema lebih berkembang, para pemain Arema tampak mempunyai akidah diri yang lebih tinggi, lini tengah sudah bisa menguasai permainan. Masuknya Samsul Arif menggantikan Dendy Santoso  membuat Arema bermain dengan 4 striker. Pemain Arema tampak sabar dan tidak terburu-buru untuk menekan pertahanan Selangor. sebaliknya Selangor yang bermain rapat menuntut kesabaran dan kreativitas pemain Arema dalam melancarkan serangan. 

Gol yang dinantikan kesannya tiba sebuah sketsa set piece dari sisi kanan pertahanan Selangor membuahkan Goal. Tendangan bebas Bustomi yang mengarah ke depan gawang Selangor menemui kepala Victor Igbonefo menciptakan bola meluncur mulus ke gawang Selangor yang dijaga Hamsani bin Ahmad. Gol Igbonefo menutupi penampilannya yang tidak se prima biasanya dalam mengawal benteng Arema yang dijaga Kurnia Meiga. Gol ini menjadi bukti sekali lagi bahwa statistik Selangor FA yang lemah di aerial duel defend terbukti namun saying Arema di sabung kemarin jarang lepaskan crossing menuju kotak pinalti.

Asyik menyerang sempat menciptakan Arema lengah dua kali Shukur Jusoh gelandang Selangor bisa menerobos pertahanan Arema dan melepas tendangan yang tipis melebar dari gawang Kurnia Meiga. Seringnya dua bek sayap Arema maju kadang tidak diimbangi dengan disiplinnya mereka turun ke bawah. Ini menciptakan serangan balik Selangor berbahaya sebab dari kedua sayap para pemain Selangor eksklusif berhadapan dengan bek tengah Arema Victor Igbonefo maupun Purwaka yang seringkali harus meninggalkan pos mereka untuk menghadang serangan lawan. Ditariknya Juan Revi di awal pertandingan juga menciptakan Arema tidak mempunyai filter di lini tengah Bustomi dan Sukadana yang tampil lebih baik di babak kedua kalah jumlah dengan gelandang Selangor sehingga mengakibatkan dua kali Shukur Jusoh bisa lepas dari kawalan dan mengancam gawang Arema. 

Hasil imbang di sabung away ini bisa dibilang start yang cantik untuk Arema di AFC Cup. Kekurangan yang terlihat di sabung ini menjadi modal untuk berbenah di sabung berikutnya untuk capai sasaran mengharumkan nama Malang dan Indonesia di kancah Asia.

Terkini Pressing Ketat Selangor Pelajaran Berharga Arema

Mengawali sabung AFC Cup dengan bertandang ke Malaysia, Arema tidak membawa kekuatan terbaik minus Gustavo Lopez yang mengalami duduk kasus di pahanya. Menurunkan kuartet Thierry, Victor, Purwaka dan Alfarizi di belakang. Juan Revi, Ahmad Bustomi, I Gede Sukadana di tengah dan Christian Gonzales, Beto, Dendy Santoso di depan. Arema mencoba mengkontrol permainan di awal sabung sayangnya lini tengah tampil jelek malam itu. Selangor yang menerapkan pressing ketat memaksa pemain Arema banyak melaksanakan kesalahan sendiri. Beberapa kali umpan –umpan yang dilepas sangat tanggung sehingga mempermudah lawan untuk merebut bola. 6 lose ball dari trio Bustomi, Sukadana dan Revi menjadi bukti buruknya lini tengah di babak pertama.






Petaka tiba di menit 8, tik tak di lini tengah antara Juan Revi dan Ahmad Bustomi bisa dicuri pemain lawan, dalam posisi 3 lawan 2 Andik dengan terpelajar memberi assist kepada Paulo Rangel yang dengan jitu bisa menaklukkan Kurnia Meiga. 

Seperti kami bilang di akun twiiter kami @AremaStats ,serangan Selangor bakal banyak bertumpu di sisi flank kanan mereka, itu kami sanggup dari hasil pengamatan melalui rekaman pertandingan Selangor FA.  Sepanjang pertandingan terbukti sisi flank kanan mereka sangat aktif bergerak dan lepaskan crossing yang menuju tiang jauh yang sudah menunggu Paulo Rangel. Selain itu Selangor di sabung ini memakai starting eleven dan gaya permainan yang sedikit berbeda sebab sesekali mereka manfaatkan kelemahan lini tengah Arema melalui kemampuan yang dimilili Gurusamy, Junior, Shukur Jusoh dan kadang Andik Vermansyah pun masuk dari lini tengah. 

Kebobolan Goal cepat menciptakan Arema tersentak, sayang rapatnya pertahanan Selangor dan tidak adanya seorang kreator dalam diri seorang Gustavo Lopez terlihat sangat mempengaruhi permainan Arema malam itu. Masuknya Irsyad menggantikan Juan Revi di menit 22 menciptakan contoh menjelma 4-4-2 dengan Irsyad di kiri dan Dendy di kanan. Tetapi serangan Arema tetap menemui tebalnya tembok pertahanan Selangor. Beto, Irsyad dan Dendy yang banyak turun ke bawah dan mencoba menerobos ketatnya pertahanan Selangor malah banyak kehilangan bola dengan total 7 lose ball. Mudah sebuah sodokan dari Christian Gonzales dan tendangan bebas Ahmad Bustomi menjadi sepasang peluang Arema di babak pertama.

Statistik Arema hadapi Selangor FA

Di babak kedua permainan Arema lebih berkembang, para pemain Arema tampak mempunyai akidah diri yang lebih tinggi, lini tengah sudah bisa menguasai permainan. Masuknya Samsul Arif menggantikan Dendy Santoso  membuat Arema bermain dengan 4 striker. Pemain Arema tampak sabar dan tidak terburu-buru untuk menekan pertahanan Selangor. sebaliknya Selangor yang bermain rapat menuntut kesabaran dan kreativitas pemain Arema dalam melancarkan serangan. 

Gol yang dinantikan kesannya tiba sebuah sketsa set piece dari sisi kanan pertahanan Selangor membuahkan Goal. Tendangan bebas Bustomi yang mengarah ke depan gawang Selangor menemui kepala Victor Igbonefo menciptakan bola meluncur mulus ke gawang Selangor yang dijaga Hamsani bin Ahmad. Gol Igbonefo menutupi penampilannya yang tidak se prima biasanya dalam mengawal benteng Arema yang dijaga Kurnia Meiga. Gol ini menjadi bukti sekali lagi bahwa statistik Selangor FA yang lemah di aerial duel defend terbukti namun saying Arema di sabung kemarin jarang lepaskan crossing menuju kotak pinalti.

Asyik menyerang sempat menciptakan Arema lengah dua kali Shukur Jusoh gelandang Selangor bisa menerobos pertahanan Arema dan melepas tendangan yang tipis melebar dari gawang Kurnia Meiga. Seringnya dua bek sayap Arema maju kadang tidak diimbangi dengan disiplinnya mereka turun ke bawah. Ini menciptakan serangan balik Selangor berbahaya sebab dari kedua sayap para pemain Selangor eksklusif berhadapan dengan bek tengah Arema Victor Igbonefo maupun Purwaka yang seringkali harus meninggalkan pos mereka untuk menghadang serangan lawan. Ditariknya Juan Revi di awal pertandingan juga menciptakan Arema tidak mempunyai filter di lini tengah Bustomi dan Sukadana yang tampil lebih baik di babak kedua kalah jumlah dengan gelandang Selangor sehingga mengakibatkan dua kali Shukur Jusoh bisa lepas dari kawalan dan mengancam gawang Arema. 

Hasil imbang di sabung away ini bisa dibilang start yang cantik untuk Arema di AFC Cup. Kekurangan yang terlihat di sabung ini menjadi modal untuk berbenah di sabung berikutnya untuk capai sasaran mengharumkan nama Malang dan Indonesia di kancah Asia.

Jumat, 14 Februari 2014

Terkini Akurasi Passing Modal Utama


Bermodalkan 3 poin tandang yang diperoleh dari Sriwijaya FC, Arema tiba ke Stadion Singaperbangsa Karawang dengan kepercayaan diri tinggi meladeni jamuan Pendekar Cisadane. Masih tampil tanpa sang playmaker Gustavo Lopez, Arema turun dengan starting line up yang tidak berbeda ketika melawan Sriwijaya.
Tetap dengan deretan favorit tim 4-3-3, kuartet bek di isi oleh Igbonefo yang didampingi oleh Purwaka dan diapit oleh Gatheussi di posisi fullback kanan serta kembalinya bermain Alfarizi diposisi fullback kiri sesudah diistirahatkan ketika lawatan ke Palembang lalu. Ditengah sang kapten Bustomi masih belum tergantikan posisinya di dukung dua gelandang pekerja Revi dan Sukadana. Dan di lini depan tim instruktur memberi kepercayaan Irsyad untuk turun semenjak menit awal menemani duo Amerika Latin Gonzales dan Beto.
Tidak menyerupai biasanya, kali ini yang mengambil inisiatif serangan lebih dulu yaitu tim tuan rumah. Tercatat di 5 menit sesudah kickoff, Persita mengancam melalui penetrasi yang dilakukan Sirvi, membawa bola hingga dimulut gawang Arema dengan tidak dijaga ketat, nomor punggung 9 persita ini menciptakan jantung Aremania sempat berdegup kencang melalui tendangan yang mengarah ke gawang. Dengan sigap masih bisa digagalkan oleh Meiga. Peluang kedua didapat melalui kombinasi Valentino dengan Habrian disisi kanan pertahanan Arema yang kemudian merangsek hingga masuk kotak penalti, namun tendanganya masih melenceng sedikit diatas mistar gawang Arema.
Formasi 3-5-2 yang diusung persita dengan menempatkan 3 centreback dan 2 gelandang bertahan serta di bantu 2 wingback sukses menciptakan permainan Arema tidak berkembang sama sekali. Permainan umpan pendek yang dinamis serta wallpass didepan gagal total membongkar pertahanan Persita yang tampil sangat disiplin dengan garis pertahanan yang cukup rendah hanya berjarak kurang dari 20 meter dari kiper.
Berbagai cara coba dilakuakan, Bahkan Gonzales hingga sering turun kebawah supaya menerima supplai bola serta berusaha menarik garis pertahan supaya mengikuti dirinya masih juga belum bisa menembus solidnya pertahanan. Beto yang memainkan tugas deep lying forward juga tidak bisa berbuat banyak, berkali kali melepaskan umpan wallpass pada Gonzales namun malah mendapati gangguan dari dua gelandang bertahan Mesido dan Wijay  yg tampil sangat apik untuk membantu mengamankan gawang yogi dari kebobolan.
Jarak antar pemain belakang Persita dengan gelandang bertahan juga tidak jauh, terlihat ingin mempersempit ruang gerak pedoman bola di area final third.  Kali ini Antitesis permaianan "PINGPONG" (sebutan permainan passing Arema dari tim ) diperagakan dengan sangat apik oleh pasukan besutan Arcan Iiurie ini.
Di sisi kanan Arema berhasil dieksploitasi melalui agresifnya penampilan Valentino dengan dribble yang berkali kali sukses mengelabui Gatheussi, kombinasinya dengan Habrian yang tampil trengginas dilini tengah sendirian menciptakan Arema kerepotan. Beruntung dilaga kemaren Purwaka tampil cemerlang di barisan pertahanan Arema dimana beliau catatkan 5 clearance, 3 intercept dan akurasi tackle capai 100% dari 3 total tackle yang di lancarkan.
Poros ganda yang diterapkan Arema tidak menandakan komunikasi yang lancar, beberapa kali terlihat salah pengertian yang dilakukan Bustomi dan Revi. Kondisi menyerupai ini berjalan hingga menit 30 babak pertama. Sadar akan sulitnya menembus pertahanan persita, tim instruktur memasukkan samsul menggantikan Revi pada menit 31, berharap pada kecepatan dan dribble Samsul untuk membongkar rapatnya benteng pertahanan tim berkostum ungu ini.
Taktik berubah Sukadana yang awalnya bergantian memainkan fungsi playmaker didepan gelandang dengan Bustomi, posisinya menjadi sejajar dengan sang katen. Keduanya difungsikan mengamankan area tengah dan menjadi penghubung eksklusif dari lini belakang dengan lini depan.
Perubahan seni administrasi ini membuahkan hasil di menit ke 36, berawal dari umpan Sukadana di area tengah yang melewati dua gelandang bertahan persita, Samsul yang mendapatkan bola eksklusif melaksanakan dribble, dua gelandang bertahan Persita yang berusaha mengejar tampak tidak akan bisa mencapai Samsul, sweeper persita yang dimainkan Luis Edmundo dan centre back Gusrifen Efendi terpancing keluar untuk mengamankan ancaman ini, tapi belum hingga berhadapan dengan Samsul, pemain arema bernomor 11 ini mengirimkan umpan terobos pada Gonzales yang tanpa pengawalan dimana lini belakang hanya menyisakan FX Yanuar yang seharusnya eksklusif melaksanakan press pada Gonzales terlihat kurang cepat tanggap dengan situasi ini, tak ayal pemain yang gres saja mendapati pemanggilan dari timnas eksklusif membuktikan dengan tendangan kaki kanan yang pelan namun sangat mematikan. Kiper yogi tak sanggup menangkap tendangan yang mengarah ke sudut kanan gawangnya. balasannya pecahlah kebuntuan yang dialami tim singo edan atas nama Gonzales. Ayah dari Amanda ini dalam adu lawan Persita catatkan akurasi shooting 2/3 (67%) jauh mengungguli Beto yang di adu kemaren total lesak kan 3shoot namun akurasi 0%.
Setelah perubahan taktik dan Goal yang tercipta, Arema cukup menguasai lini tengah dengan kombinasi Bustomi dan Sukadana yang keduanya melepaskan total 130 passing selama 90 menit dengan akurasi passing mencapai 90% yang dimana Arema ketika itu bermain di lapangan yang sangat tidak lezat memainkan passing bawa.
Babak kedua berjalan masih memihak untuk Arema, nampak sangat ingin mengamankan skor dengan menambah Goal lagi, menit 50 beto berhasil melewati jebakan offside kemudian berhasil melepaskan tendangan yang melewati kepala kiper persita yang sudah keluar dari sarangnya, namun sayang bola yang sudah jatuh didepan gawang memantul keluar ke sisi kanan alasannya yaitu tidak cukup baiknya kondisi lapangan di Stadion Singaperbangsa ini.
Masih belum merubah kedudukan, arema tetap menguasai jalanya pertandingan, peluang peluang tiba melalui samsul yang sayang sekali masih terlalu banyak membuang peluang tersebut. Bahkan pemain pengganti yang dimasukkan di babak kedua menyerupai Hendro bisa melepaskan tendangan dari luar kotak penalti yang sayangnya hanya menerpa tiang gawang. Persita bukan tanpa perlawanan, berporos pada Habrian, cowok kecil ini cukup merepotkan lini pertahanan arema dengan agresifitas dan kecepatanya.
Sunarto yang dimasukan di kisaran sepuluh menit tamat masih belum sanggup membuktikan kapasitasnya, mengingat juga minute play yang dimainkan juga massih belum cukup banyak. Kedudukan berakhir 0-1 untuk kemenangan Arema.
 Meiga kemaren mencatatkan clean sheet sebanyak 306 menit tanpa kebobolan dimana terakhir di bobol pemain Persijap di menit 56 di match perdana ISL. Namum sisi kanan pertahanan Arema menjadi daerah dimana masuknya serangan persita, beberapakali juga sering terlihat meremehkan. Hal yang sangat membahayakan tim nantinya, dan sangat merugikan apabila nanti ketika berhadapan dengan tim yang bermateri bintang, kesalahan sekecil apapun sanggup menyebabkan kekalahan bagi Singo Edan.

Terkini Akurasi Passing Modal Utama


Bermodalkan 3 poin tandang yang diperoleh dari Sriwijaya FC, Arema tiba ke Stadion Singaperbangsa Karawang dengan kepercayaan diri tinggi meladeni jamuan Pendekar Cisadane. Masih tampil tanpa sang playmaker Gustavo Lopez, Arema turun dengan starting line up yang tidak berbeda ketika melawan Sriwijaya.
Tetap dengan deretan favorit tim 4-3-3, kuartet bek di isi oleh Igbonefo yang didampingi oleh Purwaka dan diapit oleh Gatheussi di posisi fullback kanan serta kembalinya bermain Alfarizi diposisi fullback kiri sesudah diistirahatkan ketika lawatan ke Palembang lalu. Ditengah sang kapten Bustomi masih belum tergantikan posisinya di dukung dua gelandang pekerja Revi dan Sukadana. Dan di lini depan tim instruktur memberi kepercayaan Irsyad untuk turun semenjak menit awal menemani duo Amerika Latin Gonzales dan Beto.
Tidak menyerupai biasanya, kali ini yang mengambil inisiatif serangan lebih dulu yaitu tim tuan rumah. Tercatat di 5 menit sesudah kickoff, Persita mengancam melalui penetrasi yang dilakukan Sirvi, membawa bola hingga dimulut gawang Arema dengan tidak dijaga ketat, nomor punggung 9 persita ini menciptakan jantung Aremania sempat berdegup kencang melalui tendangan yang mengarah ke gawang. Dengan sigap masih bisa digagalkan oleh Meiga. Peluang kedua didapat melalui kombinasi Valentino dengan Habrian disisi kanan pertahanan Arema yang kemudian merangsek hingga masuk kotak penalti, namun tendanganya masih melenceng sedikit diatas mistar gawang Arema.
Formasi 3-5-2 yang diusung persita dengan menempatkan 3 centreback dan 2 gelandang bertahan serta di bantu 2 wingback sukses menciptakan permainan Arema tidak berkembang sama sekali. Permainan umpan pendek yang dinamis serta wallpass didepan gagal total membongkar pertahanan Persita yang tampil sangat disiplin dengan garis pertahanan yang cukup rendah hanya berjarak kurang dari 20 meter dari kiper.
Berbagai cara coba dilakuakan, Bahkan Gonzales hingga sering turun kebawah supaya menerima supplai bola serta berusaha menarik garis pertahan supaya mengikuti dirinya masih juga belum bisa menembus solidnya pertahanan. Beto yang memainkan tugas deep lying forward juga tidak bisa berbuat banyak, berkali kali melepaskan umpan wallpass pada Gonzales namun malah mendapati gangguan dari dua gelandang bertahan Mesido dan Wijay  yg tampil sangat apik untuk membantu mengamankan gawang yogi dari kebobolan.
Jarak antar pemain belakang Persita dengan gelandang bertahan juga tidak jauh, terlihat ingin mempersempit ruang gerak pedoman bola di area final third.  Kali ini Antitesis permaianan "PINGPONG" (sebutan permainan passing Arema dari tim ) diperagakan dengan sangat apik oleh pasukan besutan Arcan Iiurie ini.
Di sisi kanan Arema berhasil dieksploitasi melalui agresifnya penampilan Valentino dengan dribble yang berkali kali sukses mengelabui Gatheussi, kombinasinya dengan Habrian yang tampil trengginas dilini tengah sendirian menciptakan Arema kerepotan. Beruntung dilaga kemaren Purwaka tampil cemerlang di barisan pertahanan Arema dimana beliau catatkan 5 clearance, 3 intercept dan akurasi tackle capai 100% dari 3 total tackle yang di lancarkan.
Poros ganda yang diterapkan Arema tidak menandakan komunikasi yang lancar, beberapa kali terlihat salah pengertian yang dilakukan Bustomi dan Revi. Kondisi menyerupai ini berjalan hingga menit 30 babak pertama. Sadar akan sulitnya menembus pertahanan persita, tim instruktur memasukkan samsul menggantikan Revi pada menit 31, berharap pada kecepatan dan dribble Samsul untuk membongkar rapatnya benteng pertahanan tim berkostum ungu ini.
Taktik berubah Sukadana yang awalnya bergantian memainkan fungsi playmaker didepan gelandang dengan Bustomi, posisinya menjadi sejajar dengan sang katen. Keduanya difungsikan mengamankan area tengah dan menjadi penghubung eksklusif dari lini belakang dengan lini depan.
Perubahan seni administrasi ini membuahkan hasil di menit ke 36, berawal dari umpan Sukadana di area tengah yang melewati dua gelandang bertahan persita, Samsul yang mendapatkan bola eksklusif melaksanakan dribble, dua gelandang bertahan Persita yang berusaha mengejar tampak tidak akan bisa mencapai Samsul, sweeper persita yang dimainkan Luis Edmundo dan centre back Gusrifen Efendi terpancing keluar untuk mengamankan ancaman ini, tapi belum hingga berhadapan dengan Samsul, pemain arema bernomor 11 ini mengirimkan umpan terobos pada Gonzales yang tanpa pengawalan dimana lini belakang hanya menyisakan FX Yanuar yang seharusnya eksklusif melaksanakan press pada Gonzales terlihat kurang cepat tanggap dengan situasi ini, tak ayal pemain yang gres saja mendapati pemanggilan dari timnas eksklusif membuktikan dengan tendangan kaki kanan yang pelan namun sangat mematikan. Kiper yogi tak sanggup menangkap tendangan yang mengarah ke sudut kanan gawangnya. balasannya pecahlah kebuntuan yang dialami tim singo edan atas nama Gonzales. Ayah dari Amanda ini dalam adu lawan Persita catatkan akurasi shooting 2/3 (67%) jauh mengungguli Beto yang di adu kemaren total lesak kan 3shoot namun akurasi 0%.
Setelah perubahan taktik dan Goal yang tercipta, Arema cukup menguasai lini tengah dengan kombinasi Bustomi dan Sukadana yang keduanya melepaskan total 130 passing selama 90 menit dengan akurasi passing mencapai 90% yang dimana Arema ketika itu bermain di lapangan yang sangat tidak lezat memainkan passing bawa.
Babak kedua berjalan masih memihak untuk Arema, nampak sangat ingin mengamankan skor dengan menambah Goal lagi, menit 50 beto berhasil melewati jebakan offside kemudian berhasil melepaskan tendangan yang melewati kepala kiper persita yang sudah keluar dari sarangnya, namun sayang bola yang sudah jatuh didepan gawang memantul keluar ke sisi kanan alasannya yaitu tidak cukup baiknya kondisi lapangan di Stadion Singaperbangsa ini.
Masih belum merubah kedudukan, arema tetap menguasai jalanya pertandingan, peluang peluang tiba melalui samsul yang sayang sekali masih terlalu banyak membuang peluang tersebut. Bahkan pemain pengganti yang dimasukkan di babak kedua menyerupai Hendro bisa melepaskan tendangan dari luar kotak penalti yang sayangnya hanya menerpa tiang gawang. Persita bukan tanpa perlawanan, berporos pada Habrian, cowok kecil ini cukup merepotkan lini pertahanan arema dengan agresifitas dan kecepatanya.
Sunarto yang dimasukan di kisaran sepuluh menit tamat masih belum sanggup membuktikan kapasitasnya, mengingat juga minute play yang dimainkan juga massih belum cukup banyak. Kedudukan berakhir 0-1 untuk kemenangan Arema.
 Meiga kemaren mencatatkan clean sheet sebanyak 306 menit tanpa kebobolan dimana terakhir di bobol pemain Persijap di menit 56 di match perdana ISL. Namum sisi kanan pertahanan Arema menjadi daerah dimana masuknya serangan persita, beberapakali juga sering terlihat meremehkan. Hal yang sangat membahayakan tim nantinya, dan sangat merugikan apabila nanti ketika berhadapan dengan tim yang bermateri bintang, kesalahan sekecil apapun sanggup menyebabkan kekalahan bagi Singo Edan.

Kamis, 13 Februari 2014

Terkini Lupakan Sejenak Ketajaman Lini Depan, Kita Tengok Betapa Disiplin Lini Pertahanan



Saat Arema memulai ISL ekspresi dominan 2014 dengan hasil pra-musim yang cukup memuaskan, berhasil menjuarai Piala Gubernur dan melaju ke Final IIC 2014 (meskipun ditunda), Aremania berharap Arema akan melakoni Liga dengan performa yang meyakinkan menyerupai dikala pra-musim. Dan impian itu tidak bertepuk sebelah tangan.
Sejak melakoni langgar perdana melawan Persijap Jepara, dengan kemenangan 4-1, Arema seolah belum terhentikan oleh lawan-lawannya. Sampai langgar ketiga Arema kokoh duduk di puncak klasemen dengan 9 poin, mencetak 11 Goal dan hanya kebobolan 1 Goal. Impresif.
Sangat gampang menyampaikan bahwa kekuatan Arema terletak pada ketajaman para bomber yang mengisi lini serang mereka. Nama Cristian Gonzalez, Alberto Goncalvez dan Samsul Arif ialah jaminan kualitas di lini depan.
Satu hal yang kurang disadari, lini pertahanan Arema tampil cukup kokoh dengan hanya Ahmad Noviandani (Persijap) yang bisa mencetak Goal ke gawang Kurnia Meiga pada pertandingan pembuka ISL 2014. Setelah Goal tersebut Arema berturut-turut mencatat cleansheet dalam dua pertandingan terakhir.

Lini pertahanan yang dikomandoi oleh Victor Igbonefo tampil lugas dalam menghalau setiap serangan yang mengancam gawang Kurnia Meiga. Dari 3 bek tengah Arema, terlihat komando dipegang oleh Victor Igbonefo, dengan angka total passing mencapai 117, 6 intercepts dan 8 clearances menunjukkan bahwa Igbonefo ialah Ball Playing Defender yang sangat mumpuni.


Purwaka
Igbonefo
Gathuessi
Menit bermain
180
270
270
Total Pass.
55
117
102
% Completed Pass.
95%
91%
84%
Aerial Duels Won
100%
90%
75%
Total Tack./ % Succeed
1(100%)
2(50%)
4(50%)
Intercepts
11
6
1
Clearances
8
8
8

Saat Arema mengalami krisis bek sayap dikarenakan beberapa pemain yang cedera, Thierry Gathuessi sering dialih fungsikan pada posisi tersebut. Satu pertandingan sebagai bek tengah dan dua pertandingan sebagai bek sayap. Akibatnya catatan statistiknya pun mengalami ketimpangan kalau dibandingkan dengan dua orang bek Arema yang lain.
Purwaka yang dalam dua pertandingan mendampingi Igbonefo memanfaatkan kesempatan bermainnya dengan sangat baik, dengan angka intercepts mencapai 11 kali dengan 8 clearances, bek 30 tahun ini terlihat sangat lugas, taktis, bisa membaca permainan serta cerdas dalam mengambil keputusan.

Kerja keras dari ketiga pemain bertahan ini memang bisa meminimalisir tekanan ke jantung pertahanan Arema, sehingga menciptakan konsentrasi penyerangan lebih terjaga untuk membongkar pertahanan lawan. Akan tetapi kokohnya pertahanan Arema juga tidak bisa dilepaskan dari sosok satu ini. Juan Revi.

STATISTIK JUAN REVI
Menit bermain
189 menit
% Pass. Completed
85%
Total Aerial Duels(Aerial Duels Won)
4(100%)
Tackles
15(83%)
Intercepts
9
Clearances
9
Pelanggaran
9
Kartu Kuning
1

Saat Ahmad Bustomi tak tergantikan di lini tengah, Juan Revi juga tak mau kalah dengan menjadi pemain penting di depan garis lini pertahanan Arema. Catatan melaksanakan 15 kali tackle dengan prosentase keberhasilan mencapai 83%, perjaka 28 tahun ini mengambarkan diri sebagai salah satu gelandang jangkar paling mumpuni di Indonesia.
Si Korea, begitu ia biasa dipanggil, menjadi pemain paling sibuk melanggar pemain lawan dengan catatan 9 pelanggaran dan satu kartu kuning. Belum lagi melihat angka intercept yang dilakukan, sebanyak 9 intercept sudah berhasil dilakukannya, terbanyak kedua sehabis Victor Igbonefo. Dengan begitu, sebisa mungkin alur serangan tim lawan akan berhenti di kakinya.

Memang gres 3 pertandingan dilalui, dan masih banyak tim berpengaruh tersisa. Tapi dengan performa manis dari setiap lini, meningkatkan level permainan, kebugaran fisik, serta kekompakan tim menjadi kiprah wajib sebagai persiapan menghadapi pertandingan-pertandingan selanjutnya. (@Arema_Stat)

Terkini Lupakan Sejenak Ketajaman Lini Depan, Kita Tengok Betapa Disiplin Lini Pertahanan



Saat Arema memulai ISL ekspresi dominan 2014 dengan hasil pra-musim yang cukup memuaskan, berhasil menjuarai Piala Gubernur dan melaju ke Final IIC 2014 (meskipun ditunda), Aremania berharap Arema akan melakoni Liga dengan performa yang meyakinkan menyerupai dikala pra-musim. Dan impian itu tidak bertepuk sebelah tangan.
Sejak melakoni langgar perdana melawan Persijap Jepara, dengan kemenangan 4-1, Arema seolah belum terhentikan oleh lawan-lawannya. Sampai langgar ketiga Arema kokoh duduk di puncak klasemen dengan 9 poin, mencetak 11 Goal dan hanya kebobolan 1 Goal. Impresif.
Sangat gampang menyampaikan bahwa kekuatan Arema terletak pada ketajaman para bomber yang mengisi lini serang mereka. Nama Cristian Gonzalez, Alberto Goncalvez dan Samsul Arif ialah jaminan kualitas di lini depan.
Satu hal yang kurang disadari, lini pertahanan Arema tampil cukup kokoh dengan hanya Ahmad Noviandani (Persijap) yang bisa mencetak Goal ke gawang Kurnia Meiga pada pertandingan pembuka ISL 2014. Setelah Goal tersebut Arema berturut-turut mencatat cleansheet dalam dua pertandingan terakhir.

Lini pertahanan yang dikomandoi oleh Victor Igbonefo tampil lugas dalam menghalau setiap serangan yang mengancam gawang Kurnia Meiga. Dari 3 bek tengah Arema, terlihat komando dipegang oleh Victor Igbonefo, dengan angka total passing mencapai 117, 6 intercepts dan 8 clearances menunjukkan bahwa Igbonefo ialah Ball Playing Defender yang sangat mumpuni.


Purwaka
Igbonefo
Gathuessi
Menit bermain
180
270
270
Total Pass.
55
117
102
% Completed Pass.
95%
91%
84%
Aerial Duels Won
100%
90%
75%
Total Tack./ % Succeed
1(100%)
2(50%)
4(50%)
Intercepts
11
6
1
Clearances
8
8
8

Saat Arema mengalami krisis bek sayap dikarenakan beberapa pemain yang cedera, Thierry Gathuessi sering dialih fungsikan pada posisi tersebut. Satu pertandingan sebagai bek tengah dan dua pertandingan sebagai bek sayap. Akibatnya catatan statistiknya pun mengalami ketimpangan kalau dibandingkan dengan dua orang bek Arema yang lain.
Purwaka yang dalam dua pertandingan mendampingi Igbonefo memanfaatkan kesempatan bermainnya dengan sangat baik, dengan angka intercepts mencapai 11 kali dengan 8 clearances, bek 30 tahun ini terlihat sangat lugas, taktis, bisa membaca permainan serta cerdas dalam mengambil keputusan.

Kerja keras dari ketiga pemain bertahan ini memang bisa meminimalisir tekanan ke jantung pertahanan Arema, sehingga menciptakan konsentrasi penyerangan lebih terjaga untuk membongkar pertahanan lawan. Akan tetapi kokohnya pertahanan Arema juga tidak bisa dilepaskan dari sosok satu ini. Juan Revi.

STATISTIK JUAN REVI
Menit bermain
189 menit
% Pass. Completed
85%
Total Aerial Duels(Aerial Duels Won)
4(100%)
Tackles
15(83%)
Intercepts
9
Clearances
9
Pelanggaran
9
Kartu Kuning
1

Saat Ahmad Bustomi tak tergantikan di lini tengah, Juan Revi juga tak mau kalah dengan menjadi pemain penting di depan garis lini pertahanan Arema. Catatan melaksanakan 15 kali tackle dengan prosentase keberhasilan mencapai 83%, perjaka 28 tahun ini mengambarkan diri sebagai salah satu gelandang jangkar paling mumpuni di Indonesia.
Si Korea, begitu ia biasa dipanggil, menjadi pemain paling sibuk melanggar pemain lawan dengan catatan 9 pelanggaran dan satu kartu kuning. Belum lagi melihat angka intercept yang dilakukan, sebanyak 9 intercept sudah berhasil dilakukannya, terbanyak kedua sehabis Victor Igbonefo. Dengan begitu, sebisa mungkin alur serangan tim lawan akan berhenti di kakinya.

Memang gres 3 pertandingan dilalui, dan masih banyak tim berpengaruh tersisa. Tapi dengan performa manis dari setiap lini, meningkatkan level permainan, kebugaran fisik, serta kekompakan tim menjadi kiprah wajib sebagai persiapan menghadapi pertandingan-pertandingan selanjutnya. (@Arema_Stat)

Rabu, 12 Februari 2014

Terkini Thiery Gathuesi Cocok Bermain Di Posisi Mana?

Statistik Gathuesi di aneka macam posisi

Tak banyak pemain yang fasih bermain di semua posisi lini belakang, kita mengenal Paolo Maldini yang fasih bermain sebagai bek kiri serta bek tengah , serta Branislav Ivanovic yang bisa bermain di bek kanan dan bek tengah. Sepakbola modern menuntut pemain kompeten bermain di lebih dari satu posisi, selain efektivitas dalam pengeluaran mempunyai pemain ibarat ini yaitu sebuah nilai tambah bagi tim untuk fleksibilitas strategi.
Sempat diisukan hengkang mengikuti mentornya Rahmad Darmawan, Thierry Gathuessi risikonya bertahan di Arema. Tampil 29 kali demam isu kemudian Thierry bisa disebut sebagai salah satu pemain kunci ketika Arema finish di peringkat kedua. 
Di awal demam isu Thierry dipasang sebagai bek kiri, di luar posisi naturalnya ketika dua demam isu membela Sriwijaya sebagai bek tengah. Tanpa banyak protes ia bisa menjadi bek kiri yang tangguh bagi Arema. Meski tidak seagresif Alfarizi dalam menyerang, keseimbangan yang ia tampilkan menciptakan RD lebih menentukan Thierry untuk mengawal sisi kiri Arema menyingkirkan Beni Wahyudi dan Alfarizi yang bahkan harus dipinjamkan ke Persija demam isu lalu. 
Di tiga langgar awal demam isu ini Thierry kembali mununjukkan ia yaitu versatile player yang penting untuk Arema. Di langgar pertama duetnya bersama Victor Igbonefo bisa membawa Arema mengatasi Persijap. Ditunjang postur tinggi besar menciptakan ia bisa memenangkan 3 duel udara. Di langgar kedua melawan Persik Thierry tampil mengawal sisi kanan pertahanan Arema, dan bisa membuka Goal lewat sketsa sepak pojok ibarat yang ia lakukan demam isu kemudian ketika melawan Persela. Catatan 4 tackle suksesnya di langgar ini menciptakan Arema bisa mencetak clean-sheet. Bertandang ke Palembang posisi bek kiri yang diakoninya bisa diemban dengan baik, mencatat 6 kemenangan dalam duel udara serta 3 clearance memberi bantuan untuk perawannya gawang Kurnia Meiga malam itu. Keunggulan postur membuatnya memenangi 9 duel udara dengan prosentase memenangkan duel sebesar 75% dari 3 pertandingan, jumlah yang hanya bisa disaingi oleh Victor Igbonefo, 9 aerial duels won dengan prosentase 90%. 
Rangkuman 4 tackle dan 1 intercept mungkin bukan angka yang istimewa untuk seorang pemain bertahan. Patut digarisbawahi yaitu 270 menit yang dilakoninya demam isu ini dengan 3 posisi yang berbeda menciptakan Arema mempunyai 3 pemain sekaligus dalam diri Thierry.
Yang sedikit menjadi catatan permainan Thiery terlepas dari catatan statistik yang kami peroleh yaitu ketika ia berdampingan dengan Igbonefo di lini pertahanan maka disana bakal terdapat dua sosok pemain belakang yang mempunyai huruf yang sama yaitu suka naik ke depan, berbeda kalau ada Purwaka di lini belakang maka Arema bakal mendapati dua pemain dengan huruf yang berbeda. 
Mungkin tim instruktur Arema masih kebingungan menentukan pada posisi apa Thierry sebaiknya dimainkan. Akan tetapi, kemampuannya yang lengkap membuatnya menjadi pemain penting untuk mengarungi padanya kegiatan ISL 2014 dan AFC Cup 2014. (@Arema_Stat)