Jumat, 14 Februari 2014

Terkini Akurasi Passing Modal Utama


Bermodalkan 3 poin tandang yang diperoleh dari Sriwijaya FC, Arema tiba ke Stadion Singaperbangsa Karawang dengan kepercayaan diri tinggi meladeni jamuan Pendekar Cisadane. Masih tampil tanpa sang playmaker Gustavo Lopez, Arema turun dengan starting line up yang tidak berbeda ketika melawan Sriwijaya.
Tetap dengan deretan favorit tim 4-3-3, kuartet bek di isi oleh Igbonefo yang didampingi oleh Purwaka dan diapit oleh Gatheussi di posisi fullback kanan serta kembalinya bermain Alfarizi diposisi fullback kiri sesudah diistirahatkan ketika lawatan ke Palembang lalu. Ditengah sang kapten Bustomi masih belum tergantikan posisinya di dukung dua gelandang pekerja Revi dan Sukadana. Dan di lini depan tim instruktur memberi kepercayaan Irsyad untuk turun semenjak menit awal menemani duo Amerika Latin Gonzales dan Beto.
Tidak menyerupai biasanya, kali ini yang mengambil inisiatif serangan lebih dulu yaitu tim tuan rumah. Tercatat di 5 menit sesudah kickoff, Persita mengancam melalui penetrasi yang dilakukan Sirvi, membawa bola hingga dimulut gawang Arema dengan tidak dijaga ketat, nomor punggung 9 persita ini menciptakan jantung Aremania sempat berdegup kencang melalui tendangan yang mengarah ke gawang. Dengan sigap masih bisa digagalkan oleh Meiga. Peluang kedua didapat melalui kombinasi Valentino dengan Habrian disisi kanan pertahanan Arema yang kemudian merangsek hingga masuk kotak penalti, namun tendanganya masih melenceng sedikit diatas mistar gawang Arema.
Formasi 3-5-2 yang diusung persita dengan menempatkan 3 centreback dan 2 gelandang bertahan serta di bantu 2 wingback sukses menciptakan permainan Arema tidak berkembang sama sekali. Permainan umpan pendek yang dinamis serta wallpass didepan gagal total membongkar pertahanan Persita yang tampil sangat disiplin dengan garis pertahanan yang cukup rendah hanya berjarak kurang dari 20 meter dari kiper.
Berbagai cara coba dilakuakan, Bahkan Gonzales hingga sering turun kebawah supaya menerima supplai bola serta berusaha menarik garis pertahan supaya mengikuti dirinya masih juga belum bisa menembus solidnya pertahanan. Beto yang memainkan tugas deep lying forward juga tidak bisa berbuat banyak, berkali kali melepaskan umpan wallpass pada Gonzales namun malah mendapati gangguan dari dua gelandang bertahan Mesido dan Wijay  yg tampil sangat apik untuk membantu mengamankan gawang yogi dari kebobolan.
Jarak antar pemain belakang Persita dengan gelandang bertahan juga tidak jauh, terlihat ingin mempersempit ruang gerak pedoman bola di area final third.  Kali ini Antitesis permaianan "PINGPONG" (sebutan permainan passing Arema dari tim ) diperagakan dengan sangat apik oleh pasukan besutan Arcan Iiurie ini.
Di sisi kanan Arema berhasil dieksploitasi melalui agresifnya penampilan Valentino dengan dribble yang berkali kali sukses mengelabui Gatheussi, kombinasinya dengan Habrian yang tampil trengginas dilini tengah sendirian menciptakan Arema kerepotan. Beruntung dilaga kemaren Purwaka tampil cemerlang di barisan pertahanan Arema dimana beliau catatkan 5 clearance, 3 intercept dan akurasi tackle capai 100% dari 3 total tackle yang di lancarkan.
Poros ganda yang diterapkan Arema tidak menandakan komunikasi yang lancar, beberapa kali terlihat salah pengertian yang dilakukan Bustomi dan Revi. Kondisi menyerupai ini berjalan hingga menit 30 babak pertama. Sadar akan sulitnya menembus pertahanan persita, tim instruktur memasukkan samsul menggantikan Revi pada menit 31, berharap pada kecepatan dan dribble Samsul untuk membongkar rapatnya benteng pertahanan tim berkostum ungu ini.
Taktik berubah Sukadana yang awalnya bergantian memainkan fungsi playmaker didepan gelandang dengan Bustomi, posisinya menjadi sejajar dengan sang katen. Keduanya difungsikan mengamankan area tengah dan menjadi penghubung eksklusif dari lini belakang dengan lini depan.
Perubahan seni administrasi ini membuahkan hasil di menit ke 36, berawal dari umpan Sukadana di area tengah yang melewati dua gelandang bertahan persita, Samsul yang mendapatkan bola eksklusif melaksanakan dribble, dua gelandang bertahan Persita yang berusaha mengejar tampak tidak akan bisa mencapai Samsul, sweeper persita yang dimainkan Luis Edmundo dan centre back Gusrifen Efendi terpancing keluar untuk mengamankan ancaman ini, tapi belum hingga berhadapan dengan Samsul, pemain arema bernomor 11 ini mengirimkan umpan terobos pada Gonzales yang tanpa pengawalan dimana lini belakang hanya menyisakan FX Yanuar yang seharusnya eksklusif melaksanakan press pada Gonzales terlihat kurang cepat tanggap dengan situasi ini, tak ayal pemain yang gres saja mendapati pemanggilan dari timnas eksklusif membuktikan dengan tendangan kaki kanan yang pelan namun sangat mematikan. Kiper yogi tak sanggup menangkap tendangan yang mengarah ke sudut kanan gawangnya. balasannya pecahlah kebuntuan yang dialami tim singo edan atas nama Gonzales. Ayah dari Amanda ini dalam adu lawan Persita catatkan akurasi shooting 2/3 (67%) jauh mengungguli Beto yang di adu kemaren total lesak kan 3shoot namun akurasi 0%.
Setelah perubahan taktik dan Goal yang tercipta, Arema cukup menguasai lini tengah dengan kombinasi Bustomi dan Sukadana yang keduanya melepaskan total 130 passing selama 90 menit dengan akurasi passing mencapai 90% yang dimana Arema ketika itu bermain di lapangan yang sangat tidak lezat memainkan passing bawa.
Babak kedua berjalan masih memihak untuk Arema, nampak sangat ingin mengamankan skor dengan menambah Goal lagi, menit 50 beto berhasil melewati jebakan offside kemudian berhasil melepaskan tendangan yang melewati kepala kiper persita yang sudah keluar dari sarangnya, namun sayang bola yang sudah jatuh didepan gawang memantul keluar ke sisi kanan alasannya yaitu tidak cukup baiknya kondisi lapangan di Stadion Singaperbangsa ini.
Masih belum merubah kedudukan, arema tetap menguasai jalanya pertandingan, peluang peluang tiba melalui samsul yang sayang sekali masih terlalu banyak membuang peluang tersebut. Bahkan pemain pengganti yang dimasukkan di babak kedua menyerupai Hendro bisa melepaskan tendangan dari luar kotak penalti yang sayangnya hanya menerpa tiang gawang. Persita bukan tanpa perlawanan, berporos pada Habrian, cowok kecil ini cukup merepotkan lini pertahanan arema dengan agresifitas dan kecepatanya.
Sunarto yang dimasukan di kisaran sepuluh menit tamat masih belum sanggup membuktikan kapasitasnya, mengingat juga minute play yang dimainkan juga massih belum cukup banyak. Kedudukan berakhir 0-1 untuk kemenangan Arema.
 Meiga kemaren mencatatkan clean sheet sebanyak 306 menit tanpa kebobolan dimana terakhir di bobol pemain Persijap di menit 56 di match perdana ISL. Namum sisi kanan pertahanan Arema menjadi daerah dimana masuknya serangan persita, beberapakali juga sering terlihat meremehkan. Hal yang sangat membahayakan tim nantinya, dan sangat merugikan apabila nanti ketika berhadapan dengan tim yang bermateri bintang, kesalahan sekecil apapun sanggup menyebabkan kekalahan bagi Singo Edan.