Senin, 10 Februari 2014

Terkini Juan Revi Ball Winner Arema


Hasil kasatmata diraih Arema ketika melawat ke Stadion Jakabaring Palembang, kali ini korbannya ialah Sriwijaya FC. Sempat terganggu dengan kabar Gustavo yang mengalami cidera ketika latihan, Arema terpaksa sedikit merubah taktik dalam denah permainan.

Starting line up kali ini sedikit mengalami modifikasi di semua lini kecuali sektor penjaga gawang yang masih dipercayakan pada Kurnia Meiga, dua center bek tidak mengalami perubahan tetap ibarat di pertandingan melawan Persik yaitu Igbonefo dan Purwaka diturunkan semenjak menit awal dengan didampingi beny di sisi kanan serta gatheussi yang kali ini di geser ke fullback kiri.

Mengakali Gustavo yang didera cidera, tiga gelandang penuh energi dipasang sekaligus Revi, Bustomi dan Sukadana menghiasi lini tengah Arema. Sedikit melaksanakan rotasi pemain, kali ini dendi dipercaya mendampingi dua nama latin Gonzales dan Beto. Tiga gelandang ini saling berkombinasi untuk menggempur pertahanan tak terkecuali Revi walaupun lebih banyak beroperasi didepan jantung pertahanan Arema namun sesekali terlihat di area penyerangan di bersahabat kotak penalti Sriwijaya.

Transisi menyerang dalam denah ini bagaikan sebuah alat berat dalam pertempuran yang siap menembakkan peluru setiap menitnya. Dan benar saja, pertandingan gres berjalan dua menit, sukadana eksklusif mengancam sesudah menerima umpan dari El Loco tendangan rendah yang dilepaskan dari luar kotak penalti mengarah ke kanan gawang, sayang masih bisa digagalkan Fauzi Toldo.

Terus menyerang di menit menit awal juga menghasilkan banyak peluang yang kali ini dihasilkan oleh Dendi yang tidak terkawal di dalam kotak penalti, sayang sundulan dari kepalanya yang memanfaatkan tendangan sudut Bustomi hanya menerpa tiang gawang. Dua fullback Sriwijaya terlihat sangat gampang ditembus oleh pemain pemain arema, ahmad sumardi yang performanya tidak cukup baik di fullback kanan berulang kali di gempur oleh dendi melalui agresi aksi dribblenya, belum lagi Gatheusi yang cukup sering melaksanakan overlapping yang diakhiri dengan crossing ke ekspresi gawang Sriwijaya.

Puncaknya di menit ke 21, berawal dari penetrasi dendi dengan dribblenya, Dendi melaksanakan cut  inside dari sepertiga area serang Arema yang kemudian mengirimkan umpan ke Gonzales, alih alih melaksanakan wall pass pada Dendi yang sudah berlari membuka ruang, dengan kemampuan kaki kiri yang mumpuni Gonzales menendang tepat didepan garis kotak penalti kearah kiri jauh penjaga gawang Sriwijaya dan terciptalah Goal untuk arema.

Lagi lagi melalui buruknya fullback Sriwijaya, sukadana mendapatkan lemparan kedalam dari Beny melaksanakan putar tubuh dan berhasil melewati Erol, kemudian mendribble di garis gawang, erol yang sudah kalah berkelahi sprint malah menjatuhkan Sukadana yang sudah siap melaksanakan umpan tarik tak ayal wasit eksklusif meniup peluit dan menunjuk titik duabelas pas. Sang kapten menjadi algojo kali ini, mengambil ancang ancang dan menendang, kiper yang sudah salah antisipasi dengan penalti Bustomi tidak berhasil menambah keunggulan arema, panenka kick bustomi masih sedikit melambung diatas gawang Fauzi Toldo.

Masih alasannya ialah mudahnya menembus pertahanan dari Erol, kali ini Beny Wahyudi mengirimkan umpan silang rendah ke depan ekspresi gawang Sriwijaya, Bustomi berlari dan berhasil meneruskan umpan Beny yang bekerjsama sudah siap di intercept oleh bek Sriwijaya. Gonzales dengan sedikit tap in masih belum berhasil menaklukan kiper sriwijaya, bola rebound disambut dengan beto namun syang sepakan kerasnya di depan gawang masih sanggup dihalau oleh bek sriwijaya, scrimmage terjadi didepan gawang sriwijaya. Bola pantulan dari bek Sriwijaya mendekati kepala Gonzales yang dengan kepalnya menawarkan bola ke bersahabat Beto, posisi dan kondisi bola yang sekarang bersahabat dengan kepalanya eksklusif disundul ke pojok kanan gawang dan terciptalah Goal kedua Arema di menit ke 35.

Namun sayang sekali denah crossing yang memanfaatkan buruknya fullback Sriwijaya ini tidak cukup berhasil dengan presentase keberhasilan 18% dari 11 kali percobaan di babak pertama, selain alasannya ialah dihalau duo center back Sriwijaya yang berpostur tinggi, kegagalan denah crossing ini juga alasannya ialah tidak akuratnya umpan yang dikirim dari sisi sayap.

Ketidakhadiran Gustavo yang biasa bertugas sebagai poros serangan melalui tengah berhasil diatasi dengan banyaknya serangan serangan yang bermula melalui sayap. Tercatat 11 percobaan shoot lahir di babak pertama, angka ini sama dengan rata-rata percobaan shoot dari 2 partai awal.

Berkembangnya permainan di lini tengah arema juga alasannya ialah gelandang Sriwijaya sedang tidak dalam kondisi terbaiknya, Asri Akbar yang cidera banyak mengurangi kekuatan lini tengah tim Laskar Wong Kito, penggantinya Hafit Ibrahim yang masih belum punya banyak pengalaman di kompetisi isl juga tidak ibarat impian instruktur Subangkit, permainanya masih sangat identik dengan usianya yang masih muda yaitu masih bermain canggung. Terlebih Lancine Kone yang dibutuhkan sebagai motor serangan masih belum sepenuhnya kembali ke bentuk permainan yang sesungguhnya usai dibekap cidera. Mudah menyisakan Vendry Mofu yang menjadi referensi serangn dari lini tengah juga mengalami cidera di babak pertama yang mengharuskan diganti dengan skuad muda yang ada di bench Alan Martha.

3 pergantian terpaksa harus dipakai semuanya di babak pertama. Selain Alan Martha, ada Syamsir Alam yang masuk menggantikan Hafit Ibrahim dan Jecky Arisandi menggantikan sumardi. Tampak dari keputusan pergantian pemain, instruktur Subangkit masih berharap memberi perlawanan sembari menutup lubang dari fullback yang tampil jelek ketika menggalang pertahanan. Babak pertama sedikit didominasi Arema dan Sriwijaya menyerang dengan mengandalkan kecepatan dan kelincahan di sisi sayap yang dimotori Siswanto dan anis nabar yang aktif bertukar posisi di sektor sayap.

Memasukkan Samsul di babak ke dua, Arema berharap lebih mendobrak kotak penalti Laskar Wong Kito dengan dribblenya. Namun di babak ke 2 ini denah Sriwijaya mulai berjalan, Alan Martha, Syamsir Alam yang ditarik sedikit kedalam dari posisi aslinya dan Lancine Kone pundak membahu menjadi motor serangan dengan mengirim umpan umpan ke sektor sayap, perjudian dengan tanpa menyisakan seorang gelandang bertahan satu orangpun. Hasilnya Arema cukup menerima perlawanan dengan determinasi di sektor sayap, berkali kali pemain Arema terpaksa harus melanggarnya, dengan 12 pelanggaran tercipta dan 2 kartu kuning dikeluarkan wasit untuk tim Singo Edan dibabak ke dua. Dibantu Revi, 4 pemain belakang cukup sibuk mempertahankan daerahnya. Total intercept dan clearance yang dilakukan 4 pemain belakang plus Revi ialah 13 intercept dan 15 clearance dan ada 12 tackle yang di catatkan kelima pemain penjaga kawasan pertahanan tersebut. Lebih dari 50% dilakukan di babak ke 2. Long ball menuju areal pertahanan arema eksklusif juga berhasil dihalau dengan baik oleh ke empat bek arema 17 aerial duel sukses dibukukan, hanya 2 kali gagal.

Dan pemain yang paling sibuk mengamankan zona pertahanan Arema ialah si korea alias Juan Revi, 3 aerial duel dan 5 tackle yang 4 diantaranya ialah sleding tackle berhasil dimenangkan dengan tepat 3 intercept juga berhasil dicatatkan atas nomor punggung 77. 7 clerance menjadi angka tertinggi di tim arema ketika pertandingan kemarin. Dan lagi lagi atas nama sang ball winning midfielder Juan Revi Auriqto.

Solidnya lini pertahanan arema sangat memudahkan kiprah Meiga, tidak ada tendangan yang berarti untuk mengoyak gawang Meiga, hanya satu tendangan on goal tercipta dari Sriwijaya dan bisa diamankan dengan tepat oleh Meiga. Ujian pertama melawan tim besar dalam partai tandang berhasil dilewati dengan baik oleh Arema dengan menyarangkan 2 Goal tanpa balas dan absenya Gustavo masih bisa diatasi, pelanggaran yang cukup banyak dan 3 kartu kuning menjadi catatan khusus untuk cara bertahan Arema kedepannya. Melawat ke sangkar La Viola menjadi pertandingan yang dinanti, taktik dan taktik apakah yang akan dipakai instruktur ?