Sabtu, 31 Januari 2015

Terkini Editorial - Keindahan Dalam Imajinasi Berbeda



Minggu malam, bertempat di Stadion Jakabaring Palembang euforia itu akan gelar kedua turnamen preseason yang di ikuti Arema jelang bergulirnya ISL demam isu 2015 tumpah. 

Ada yang mengejutkan disaat duet instruktur Suharno dan Joko Susilo menurukan deretan 3-5-2, timeline twitter maupun di beberapa daerah yang mengadakan nonton bareng juga bertanya tanya dengan nada sedikit pesimisme. Formasi ini menjadi yang pertama digunakan Arema selama preseason, sebelumnya deretan yang jamak digunakan ialah 4-3-1-2 atau 4-3-3.

Pendekatan seni administrasi yang  dipakai coach Suharno dan Joko Susilo bisa dibilang sangat cermat, dengan kondisi pemain yang kecapekan dan mengantisipasi serangan cepat yang ditunjang dribble hebat ala pemain depan Sriwijaya FC macam Ferdinand, Tibo maupun Anis Nabar, duet instruktur ini menentukan untuk memakai denah bertahan.

Menempatkan 3 bek tengah dengan 3 gelandang berpengaruh dalam duel ibarat Juan Revi, FAS dan Sukadana, Arema bisa bermain dengan cara yang tidak biasa dan terkesan tidak yummy ditonton. Sepak bola pragmatis nampak diperagakan Arema malam itu di Palembang, nada kurang puas ketika pertandingan berlangsung pun bertubi tubi muncul di tab mention @AremaStats ketika itu.
Sebelumnya, ketika kami mengetahui DSP Arema malam itu, di akun twitter AremaStats juga menuliskan kalau deretan ini bukan untuk melancarkan serangan balik alasannya tak ada pemain yang memiliki kecepatan elok dan Arema akan memainkan sepak bola yang menuntut kesabaran. Kesabaran buat semua elemen di Arema tak terkecuali Aremania.

Kelemahan Sriwijaya dalam mengantisipasi bola atas dengan ditunjang catatan dimana Goal kemasukan mereka selalu ada di babak kedua berbanding terbalik dengan catatan Arema yang memiliki prosentase mencetak Goal di babak kedua mencapai 67% dan kemampuan yang elok dalam hal duel udara. Catatan itu yang bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pemain Arema.

Musim kemudian Arema sudah gunakan 3-5-2 tapi kali ini dengan abjad yang berbeda dan pendekatannya terhadap seni administrasi lawan juga dibentuk sedemikian rupa untuk memperoleh kemenangan serta keindahan permainan sepak bola dalam imajinasi yang berbeda.

Sepak bola pada hakikatnya ialah mencetak Goal kemudian memperoleh kemenangan. Seperti mengutip perkataan Jose Mourinho


“Sepak bola ialah permainan untuk dimenangkan” – Jose Mourinho