Kamis, 20 Maret 2014

Terkini Lini Tengah Arema Kreatif, Kemenagan Perdana Di Afc Cup

KEMBALI MENGAUM KERAS DI MALE

Datang dengan ingin mengganti poin yang gagal dikemas ketika dikandang sendiri, Arema membawa kekuatan penuh dalam melakoni lawatan ke Maladewa. Pulihnya Gustavo Lopez menjadi suntikan semangat tersendiri bagi tim dan juga Aremania. Hadirnya kembali el Fantasista membuat Arema kembali ke gugusan 4-3-3 (4-2-3-1) dengan memakai trio gelandang  setelah dipertandingan melawan Hanoi sebelumnya hanya memakai 2 gelandang. Dua fullback produk lokal tampil bersamaan, Benny di kanan dan Alfarizie di sisi kiri. Sementara itu Gatheussi yang di pertandingan terakhir menuai banyak sorotan masih ditampilkan, kali ini digeser agak ketengah berduet dengan Igbonefo di posisi centreback didepan Meiga yang masih menjadi andalan di bawah mistar gawang. Selain untuk rotasi, duet centre back kali ini juga berfungsi untuk menghalau serangan lawan melalui heading yang mengandalkan umpan lambung nantinya dan sangat tepat jikalau mengistirahatkan Purwaka yang tidak baik dalam duel udara. Penampilan yang menjanjikan dari gelandang bertahan Hendro ketika melawan Hanoi mengakibatkan dirinya masuk starting eleven, ini penampilan perdananya untuk bahwasanya bersama sang kapten Bustomi dilapangan semenjak menit awal pertandingan. Gustavo yang sudah pulih dari cidera menempati posisi di depan duo gelandang tadi. Sedangkan lini penyerangan kali ini dipercayakan pada perjaka 20 tahun asal Padang, Irsyad yang menemani “el loco” Gonzales dan seorang Brazillian, Beto Goncalvez.
Hal yang menonjol ialah kembali bermainya Gustavo, dan pembuktian kapasitas Hendro yang diturunkan semenjak menit awal. Bermain terbuka dan menyerang menjadi pilihan yang tepat kali ini, mengingat lawan yang dihadapi juga tidak istimewa bahkan bisa dibilang ini ialah lawan terlemah di grup F jikalau dilihat dari peringkat klasemen. Arema cukup mendominasi dengan contoh umpan pendeknya, tercatat ada total 450 passing dengan presentase sukses 81%, lawan kali ini memang banyak melaksanakan umpan panjang dari banyak sekali sisi untuk menuju area pertahanan Arema serta mengandalkan langgar fisik dalam bermain.
Duet centre back kali ini berhasil mengambarkan kerjasama apiknya dalam bahwasanya menghalau umpan lambung yang diperagakan Maziya sepanjang pertandingan, total 9 kali berhasil memenangkan duel udara dari 10 duel yang berpotensi membahayakn gawang Arema, dengan Gatheussi tepat dalam memenangi duel udara sebanyak 5 kali. Di pertandingan kali ini juga memperlihatkan komunikasi yang baik dilakukan antar pemain, transisi yang dilakukan dalam menyerang dan bertahan terlihat sangat rapi. Terlihat disisi kiri yang di isi oleh Irsyad memperagakan covering position yang baik, berkali kali Irsyad ikut turun jauh kebelakang untuk melaksanakan pertahanan ketika Alfarizi melaksanakan overlapping jauh kedepan, satu hal yang tidak muncul ketika pertandingan melawan Hanoi lalu. Selain itu tipikal Irsyad yang suka merebut bola dengan sliding tackle juga cukup membantu dalam hal ini, total 4 tackle berhasil dibukukan dalam 7 kali percobaan tackle. Dia menjadi pemain terbanyak yang melaksanakan percobaan tackle diantara semua pemain. Sayang agresifitas ini tidak berlangsung penuh alasannya perjaka asal Padang ini mengalami cidera sesudah mendapatkan tackle keras pemain Maziya dan mengharuskan diganti di pertengahan babak kedua.
Alasan berpengaruh kenapa Hendro hingga diminati klub asal Jepang bisa disaksikan di pertandingan sore kemarin, kuda-kudanya tak setangguh Revi, distribusi bolanya juga tak sebaik Sukadana apalagi dengan Bustomi ialah daya jelajah yang tinggi dan mempunyai tendangan jarak jauh yang baik yang mengakibatkan kemampuanya menonjol. Khusus untuk tendangan pribadi jarak jauh ini, bisa dibilang yang terbaik dari semua gelandang bertahan arema lainya. Selain itu kemampuan dalam memainkan posisi gelandang bertahan yang memutus serangan lawan juga patut menerima acungan jempol. Seolah ingin mengambarkan semuanya itu, pertandingan kemarin sore menjadi arena pertunjukannya. Memainkan tugas bertukar posisi dengan Bustomi ditunjukannya dengan disiplin, dimana ketika Bustomi sedang membantu penyerangan, Hendro akan berada dibelakang tidak ikut naik untuk berjaga ketika lawan melancarkan serangan balik. Keduanya silih berganti dalam bertahan dan menyerang, nilai lebihnya ada pada Hendro ketika lebih berani melaksanakan tackle dengan lawan ketimbang Bustomi yang hanya bertahan dengan cara menutup arah aliran bola. Pembuktianya semakin lengkap ketika Hendro berhasil menyarangkan Goal pembuka hasil umpan dari Gustavo.

Statistik Arema (v Maziya)

MACETNYA LINI DEPAN

Walaupun dianggap tim terlemah di grup F, barisan depan Arema tidak sanggup melesakan satu Goal pun dipertandingan ini. Selain Gonzales yang memang di jaga ketat oleh pemain belakang, sangat terlihat bagaimana El Loco  lebih sering turun kebelakang untuk meminta bola, namun ketika menerima bola jarang sekali pemain lain yang membuka ruang untuk diberi umpan. Total hanya 26 kali menyentuh bola, bahkan 11 diantaranya tidak menemukan sasaran. Hal ini menjadikannya donasi terendah di tim diantara barisan depan yang lain. Strategi serangan balik yang mengandalakn Beto sebagai senjata utama juga tak membuahkan hasil apapun, umpan jauh yang ditujukan untuk Beto kebanyakan akan mandek dan dihalau oleh pemain belakang Maziya yang punya postur tinggi. Belum lagi ketika lolos dan berhasil membawa bola, lagi lagi tidak ada rekan yang siap mendapatkan umpan silangnya. Tapi catatan individual Beto masih cukup baik dengan 4 kali melaksanakan tendangan kegawang, sayang belum diikuti dewi fortuna yang mengakibatkan semua tendangan hanya menjadi shoot on goal. Kurang tenangnya lini depan ketika di kotak penalti juga menjadi salahsatu faktor.

GUSTAVO EFFECT

Gustavo kembali masuk starting XI di pertandingan kali ini pasca cedera yang membuatnya menepi dan bolos di  5 laga terakhir. Kembali bermainya sang playmaker Arema ini membawa angin segar yang teramat menyejukan, torehan 2 assist dan 1 goal kemarin sore telah membawa Arema naik peringkat satu strip di posisi 2 sesudah Hanoi T&T.
Mari kita lihat sejauh mana effect yang diberikan oleh pemain asal Argentina ini ketika tampil selama 86 menit di pertandingan kemarin.
2 pertandingan di grup F AFC Cup arema menuai hasil yang sangat tidak memuaskan, memperoleh hanya 1 poin dengan hanya mencetak 2 Goal dan kebobolan 4 kali. Bahkan dua Goal tersebut bukan dari open play, satu Goal diciptakan oleh Igbonefo melalui pemanfaatan sepakan bebas dan satu Goal penalti oleh Gonzales. Kesusahan dalam bermain dan membuat peluang melalui open play inilah yang menjadi alasan harus mainnya Gustavo. Kemampuanya dalam memberi umpan yang akurat serta umpan umpan terobosan yang sulit dijangkau lawan mengakibatkan dirinya memang harus dikhawatirkan ketika pemilik nomer punggung 8 ini tidak bisa tampil untuk Arema. Skill ibarat inilah yang tidak dimiliki para gelandang lainya di Arema. Pembuktian itu ditunjukannya dengan membuat lebih dari separuh keypass total Arema, menjadi terbanyak diantara semua pemain Arema. Kesemuanya dilakukan di area final third, dimana hal ini sangat menunjang dalam membuat peluang yang bisa dikonversi menjadi Goal. Selain itu, umpan yang dilepaskan banyak menuju area penyerangan. Dan gambar dibawah ini mengambarkan dimana saja area gustavo dalam melepaskan umpan yang 2 diantaranya menjadi assist.

Area passing Gustavo (arah serangan ke kanan)
Gol pertama oleh Hendro ialah buah kebijaksanaan dan kreativitas dari eks Persela ini, Hendro yang berlari merangsek masuk kotak penalti dan tidak terdeteksi lawan mendapatkan umpan elok dari Gustavo yang melewati kepala pemain lawan. Sedikit dribble kemudian diakhiri dengan tendangan kaki kiri yang berhasil merobek gawang Maziya.
Gol kedua merupakan pembuktian bahwa selain mempunyai kemampuan membuat peluang bagi tim, dirinya juga bisa membuat peluang untuk dirinya sendiri, mendapatkan umpan di dalam kotak penalti dari Benny, Gustavo yang sudah terkepung oleh dua pemain lawan di depannya dan satu orang dibelakang melaksanakan gocek bola yang berhasil mengelabui hadangan didepanya, mengakhiri aksinya dengan tendangan dan berhasil merobek gawang lawan untuk menambah skor bagi Arema.
Di dalam proses Goal terakhir sebenarnya Gustavo tidak tepat dalam mendribble bola, sesudah berlari membawa bola dan berhasil masuk kotak penalti, ayah dua orang anak ini malah terpeleset ketika ingin mengecoh lawan, dasar pemain dengan skill hebat tak lantas membuat dirinya kehilangan sentuhan walau dalam kondisi terpeleset. Langsung saja bola cut back di berikan, Dendi yang masuk menggantikan Irsyad berlari muncul dari second line dan pribadi menyambar bola. Terciptalah Goal yang juga menjadi Goal terakhir di pertandingan kali ini.
Performa Gustavo sore itu juga mengembalikan penuh kiprahnya sebagai poros permainan Arema, total 84 percobaan passing dengan presentase menemui target 83% menjadikannya pemain dengan percobaan passing yang paling banyak diantara pemain arema lainya.


KESIMPULAN

Misi mencari poin yang hilang telah sukses di laksanakan, pelajaran dari Hanoi di sangkar juga cepat diserap melalui permainan yang cukup rapi dari segi transisi dan pertukaran posisi, hal yang menjadi sorotan di pertandingan lalu. Hanya saja kebiasaan jelek dalam meremehkan lawan ketika menghadapi tim yang dibawah level permainan harus segera dihilangkan. Gol lawan yang tercipta terjadi alasannya tangkapan Meiga yang lepas kemudian bola clearance Alfarizi jatuh didepan dua pemain Maziya yang bangun bebas dan berhasil memanfaatkan untuk mencetak Goal. Sedikit atau banyak ketika meremehkan lawan bisa berbuah kepanikan dan kerugian untuk tim Arema. Sampai jumpa dan tetap dukung Singo Edan.