Sabtu, 11 Oktober 2014

Terkini 3-5-2 Atau 4-3-3 Coach?



Seusai libur Ramadhan dan Pemilu, Arema memberi warna pada gugusan yang diusung tim pelatih, dari di awalnya menggunakan gugusan 4-3-3, menjadi 3-5-2.  Disini kita bakal mencoba menelaah bagaimana efesiensi gugusan gres ini, karena banyak perbincangan di dunia maya perihal keputusan staf instruktur Arema menggunakan gugusan back three.

Formasi 3-5-2 ini tercatat sudah dipakai Arema dalam 7 pertandingan terakhir, hanya ada 2 kali pertandingan yang dilakoni Bustomi cs menggunakan gugusan 3-5-2 secara full 2x45 menit, alhasil pun menggembirakan dengan raihan 2x kemenangan yaitu dikala melawan Barito Putera (away) dan Persijap (away). Terlepas dari 2x kemenangan ini, Arema dikala itu melawan klub yang sedang berada di tren jelek dan klub menyerupai Persijap yang digelontor 8Goal sudah jauh hari memastikan diri degradasi.

Data lain yang bisa kita lihat dari tabel di atas yakni Arema selalu kesulitan untuk membongar pertahanan lawan bila harus menggunakan gugusan 3-5-2, apalagi ketika lawan menggunakan serangan balik untuk mengcounter taktik Arema baik di tandang maupun kandang. Semen Padang dan Persela yakni pola dari tidak bekerja dengan baik gugusan back three ini.
Mencermati dibabak 8 besar, Arema juga menggunakan 2 gugusan dalam 1 pertandingan, alhasil pun 1 kemenangan dan 1 kekalahan. Tetapi yang menjadi catatan khusus yakni produktifitas Goal dan sering kemasukannya Arema kalau menggunakan gugusan itu.

selebrasi.com
Menggunakan 3 backthree harusnya membuat garis pertahanan Arema lebih tangguh, namun menyerupai halnya dikala melawan Persela, keterlambatan wing back Arema menutup pergerakan pemain sayap Persela membuat Beto harus ikut turun ke garis pertahanan, alasannya intinya kemampuan menyerang Beto yang lebih tinggi membuat pergerakan ia untuk melaksanakan defend kurang cakap.

Berbeda bila Arema menggunakan gugusan 3 penyerang, maka attempts yang dilakukan Arema lebih banyak dan memungkinkan terciptanya Goal kegawang lawan. Pergerakan penyerang sayap Arema yang di isi Beto dan Samsul Arif  membuat terciptanya banyak lubang yang ditinggalkan pemain belakang lawang dan memudahkan pemain kita masuk untuk membuat Goal.


Namun bagaimana pun, staf kepelatihan Arema memiliki analisa sendiri kenapa menurunkan gugusan 3-5-2 atau gunakan 4-3-3. Seperti yang diucap Suharno terkait keputusan mengganti Samsul Arif sebelum kickoff dimulai,”Kita merubah taktik untuk mengacaukan tim lawan”.