Kamis, 23 Oktober 2014

Terkini Match Review-Pressing Ketat Persipura, Lemahnya Konsentrasi Arema

Match Review-Pressing ketat Persipura, lemahnya konsentrasi Arema

Catatan apik Arema atas Persipura dikala menang 3-0 di Kanjuruhan, gagal dilanjutkan oleh Kurnia Meiga dkk dikala bertandang ke Stadion Mandala, homebase Persipura. Minus Ahmad Bustomi yang kali ini mengalami cedera, skuad Arema melakoni langgar lanjutan melawan Persipura Jayapura sselasa lalu. Bertanding di Stadion Mandala, contoh 3-5-2 diterapkan Singo Edan semenjak menit awal dengan memainkan duet Cristian Gonzales dan Alberto Goncalves di depan.
Turun dengan gugusan 3-5-2, Arema menempatkan 7 pemain di belakang garis tengah. Mudah hanya Gustavo Lopez, Beto Goncalves dan Cristian Gonzales yang diandalkan Singo Edan untuk menyerang Persipura. Dengan menurunkan gugusan yang bertahan Arema coba mengamankan setidaknya 1 poin dari Mandala sambil berharap serangan balik Singo Edan bisa menggoyang kemapanan pertahanan Persipura yang turun tanpa Bhio Paulin.

Analisa dan Jalannya Pertandingan Babak Pertama
Di menit awal babak pertama, pertahanan Arema sudah harus bekerja keras menahan serangan Persipura yang dilancarkan Ian Kabes dan Boaz Salossa. Namun berkat kesigapan dan positioning yang baik dari Kurnia Meiga, gawang Arema masih kondusif dari Goal lawan.
Serangan-serangan Persipura yang bertumpu dari area sayap berkali-kali mengancam gawang Kurnia Meiga. Terlihat meski menempatkan 7 pemain di belakang garis, kurang akrabnya Singo Edan dengan pakem 3-5-2 menjadi perhatian tersendiri. Duet bek sayap Persipura Yustinus Pae di kanan dan Ruben Sanadi di kiri dengan leluasa naik ke depan membantu serangan.
Di menit keenam, Robertino Pugliara yang menjadi otak serangan Mutiara Hitam mendapat peluang emas. Diapit beberapa defender Arema, ia masih bisa melepaskan tendangan keras ke gawang Arema. Beruntung Meiga masih bisa menangkap tendangan keras tersebut. Sudah jelas, pertahanan Arema harus bisa disiplin sepanjang 90 menit.
Arema sempat melancarkan serangan pertamanya di menit ke-12, Benny Wahyudi yang maju ke depan menunjukkan umpan silang kepada Gustavo Lopez yang selanjutnya diumpan kepada Gonzales. Bola lambung itu disundul dan diumpan kepada Beto yang sudah berada di kiri depan gawang Yoo Jae Hoon. Beruntung, tendangan volinya masih bisa ditepis dan dibuang begitu saja oleh pertahanan Persipura. Skor masih imbang kacamata.
Di menit ke-28, Singo Edan melancarkan serangan cepat. Sukadana yang dari lini tengah memberi umpan kepada Gustavo yang selanjutnya memberi umpan direct kepada Beto. Dengan akil Beto meneruskan umpan tersebut dengan tumit yang menciptakan dua bek Persipura terpancing, disana sudah bangun Gonzales yang kemudian lari menendang keras bola yang menciptakan gawang Jae Hoon bobol. Skor 1-0 untuk Arema.
Meski bisa mencetak Goal terlebih dahulu, Persipura simpel menguasai jalannya pertandingan. Menurunkan Lim Jun Sik di tengah terbukti ampuh untuk mematikan kreativitas lini tengah Area yang diotaki oleh Gustavo Lopez. Pressing ketat yang diperagakan pemain Persipura di semua lini menciptakan Singo Edan kesulitan untuk menguasai bola. Terisolasinya Gustavo di depan menciptakan penguasaan bola Arema mandek sebelum melewati garis tengah lapangan. Patahnya serangan Arema oleh trio gelandang Persipura, Lim Jun Sik, Nelson Alom dan Imanuel Wanggai menciptakan Singo Edan kesulitan mengkreasi peluang. Agresivitas tinggi dari duet Dominggus Fakdawer dan Yohanis Tjoe di lini belakang semakin menyulitkan Arema yang seringkali pribadi melepas umpan panjang ke depan.


Setelah kebobolan, Persipura makin aktif meningkatkan serangan. Memanfaatkan banaknya ruang di pertahanan Arema sebuah key pass Boaz Salossa yang menemukan kaki Ruben Sanadi yang dengan sedikit akselerasi bisa menarik 2 pemain sekaligus untuk menjaganya. Umpan tarik keras yang dilepaskannya bisa diselesaikan dengan baik oleh Ian Kabes yang bebas tanpa terkawal di jantung pertahanan Arema. Positioning yang kurang cantik ketika bertahan dengan 3-5-2 yang ditunjukkan ketika Addison Alves bisa mebobol gawang Arema di Lamongan kemudian ternyata masih belu bisa diperbaiki.
Arema merespons Goal Ian Kabes dengan memasukkan Juan Revi untuk menggantikan Beny Wahyudi. Masuknya Juan Revi menciptakan Arema merubah contoh menjadi 4-3-1-2 dan bermain dengan 3 gelandang bertahan sekaligus. 3 gelandang bertahan yang dipasang Suharno dibutuhkan bisa menahan gelombang serangan Persipura yang bertubi-tubi.

Analisa dan Jalannya Pertandingan Babak Kedua
Di babak kedua, Persipura kembali memainkan contoh serangan cepat. Tekanan bertubi-tubi ke gawang Meiga menciptakan pertahanan Arema harus lebih disiplin. Nampak, ajun instruktur Persipura, Mettu D, yang di pertandingan kali ini menggantikan posisi dari Jacksen FT, menginstruksikan anak asuhnya untuk bermain lebih agresif.
Di menit ke-57 Nelson Alom digantikan oleh Ferinando Pahabol guna meningkatkan serangan Persipura. Dengan masuknya Ferinando Pahabol, pertahanan Arema semakin tertekan. Berkali-kali pemain Persipura melepaskan tembakan yang membahayakan gawang Kurnia Meiga. Lini tengah yang berisi 3 gelandang bertahan meski belum bisa menahan gelombang serangan Persipura, terbuki cukup ampuh untuk mencegah umpan-umpan tempat berbahaya di area tengah. Masuknya Feri Pahabol direspons oleh Suharno dengan memasukkan Samsul Arif menggantikan I Gede Sukadana di menit ke-71. Masuknya Samsul Arif menciptakan pakem Arema beralih menjadi 4-3-3, dengan Gustavo Lopez didorong sedikit ke belakang untuk menciptakan anutan bola Arema lebih lancar. Sayanganya kedisiplinan para pemain Persipura dalam melaksanakan pressing ketat menciptakan Gustavo tidak banyak berkutik. Para pemain Persipura bahkan tak segan pribadi melanggarnya begitu mendapat bola. Taktik ini terbukti efektif meredam serangan Arema. Tiga penyerang di depan sangat jarang mendapat suplai bola akhir terisolasinya Gustavo. Duet bek sayap Arema yang diisi Alfarizi di kiri dan Gathuessi di kanan simpel terkunci di lini bertahan akhir derasnya serangan Persipura.

Di menit ke-82, Dendi Santoso dimasukkan untuk menggantikan Beto. Sayang gres 5 menit bermain, Dendi yang bermaksud membuang bola ke depan merasa diganjal kaki Ruben Sanadi dengan keras masuk untuk menghalau, disinilah awal keributan terjadi. Ruben Sanadi yang malah tidak terima dengan perlakuan Dendi ingin menghajar Arek Malang tersebut. Keributan makin menjadi-jadi sehabis LOC dan official Persipura mencekik leher dan memukul muka Kurnia Meiga yang bermaksud melerai keributan tersebut. Akhirnya wasit Najamudin Aspiran mengeluarkan kartu merah kepada Ruben Sanadi dan Dendi Santoso, sementara Kurnia Meiga mendapat kartu kuning.
Pertandingan yang terhenti lebih dari 10 menit menciptakan tempo permainan kedua tim pribadi turun begitu pertandingan dilanjutkan. Persipura yang membutuhkan 3 poin untuk menjaga peluang mereka lolos terus melaksanakan tekanan ke pertahanan Arema. terus ditekan sepanjang 90 menit, gawang Kurnia Meiga kesannya bobol untuk kedua kalinya. Sebuah kemelut yang terjadi di kotak penalti menciptakan Robertino Pugliara mendapatkan peluang untuk menendang bola, dengan sebuah placing yang mengenai punggung pemain bertahan Arema bola meluncur mulus ke pojok kiri gawang Meiga. Di sisa pertandingan Singo Edan tetap tak bisa keluar dari tekanan da harus mengalah 2-1.
Hasil ini menciptakan Arema tetap mendapat 7 poin (2x menang, 1x imbang, 1x kalah), sementara Persipura mendapat 6 poin (2x menang dan 2x kalah).