Senin, 17 September 2012

Terkini Arema Bukan Sekedar Klub Sepakbola


"Kamu dari mana," tanya seorang mitra gres dari kawasan seberang ketika kita gres saja menjejak kaki di kawasan baru. Seluruh warga malang mungkin akan menjawab, "Saya/Ayas dari Malang,". Sang mitra lalu kebanyakan/rata-rata bertutur, "Oh Arema ya?!,".

Itulah kiasan singkat dongeng dari pengalaman kawan-kawan yang merantau mencari nafkah hingga keluar dari bumi yang dicintainya Malang. Mereka sangat gembira menjadi warga Malang, warga Arema. Nama Arema tidak akan pernah bisa lepas untuk dicopot dengan nama klub lain, bahkan klub rival sekotanya. Istilahnya Malang memperlihatkan nuansa pujian yang tidak bisa lepas meski kita sudah lepas dari malang hingga sudah beranak-pinak di negeri orang.

 tanya seorang mitra gres dari kawasan seberang ketika kita gres saja menjejak kaki di daer Terkini Arema Bukan Sekedar Klub Sepakbola

Aremania sudah menjadi identitas, "Sama menyerupai semboyan Barcelona, Arema bukan sekedar klub. Tetapi saya yakin teman-teman tidak memalsukan kiasan itu dari Barcelona alasannya saya sendiri gres tahu arti kata 'Mes Que Un Club' baru-baru ini dari Internet," Kata seorang mitra usang yang bekerja di Kalimantan Selatan dan mengaku sebagai Aremania juga penggemar Barcelona dimana ia kemarin sudah pulang untuk pulang kampung ke Malang, serta menyempatkan diri menikmati meteor garden.

Begitupula dengan program ulang tahun kemarin. Tidak banyak klub di Indonesia yang merayakan ulang tahun melebihi suasana tahun gres atau bahkan melebihi kemeriahan ulang tahun Malang Raya (Kota Malang, Kab Malang, dan Kota Batu). Kemeriahanan, rasa loyalitas hingga pujian tumpek blek menjadi satu dan diteriakkan secara membahana di langit kota.

Sejarah Aremania

Tak banyak yang tahu bagaimana dongeng Aremania itu bermula. Karena dulu sempat heboh sekelompok pemuja Arema menamai diri sebagai AFC (Aremania Fans Club) yang hasilnya bubar secara sendiri.

Nah, diulang tahun perak ini. Sang penggagas nama aremania hadir. Namanya sudah dikenal di dalam buku sejarah untuk melontarkan kata Aremania pertama kali. Ovan Tobing. Ya, lelaki berdarah Batak yang populer dengan bunyi yang menggelegar ketika MC ini menceritakan bagaiman inspirasi kata Aremania terbentuk begitu saja. Tanpa organisasi, tanpa ketua, yang hanya ialah anggota yang saling bersatu padu menjaga kekompakan dan sangat gembira dengan identitas Arema lebih dari sekedar klub.

"Saya dulu prihatin dengan tawuran yang sudah mengakar hingga antar gang, banyak yang terlibat dalam kepentingan Goalongan dan kedaerahan. Sehingga ketika juara Galatama 1993, peringatan kemenangan dan kemeriahan masih terkesan biasa," Kata OT, sapaan dekat Ovan Tobing.

 tanya seorang mitra gres dari kawasan seberang ketika kita gres saja menjejak kaki di daer Terkini Arema Bukan Sekedar Klub Sepakbola

"Saya ingin suporter Arema benar-benar mendukung tim kesayangannya. Bukan berlandaskan latar belakang politik atau yang lainnya. Memang waktu itu sudah ada lembaga suporter Arema tapi terkesan ekslusif dan tida bisa menjangkau suporter dari kalangan bawah. Saya berpikir keras, hasilnya nama Aremania muncul di kepala saya. Artinya Arema Maniac, pendukung setia Arema. Sangat sederhana namun kena, alasannya tidak terbawa arus politik apapun," katanya lugas dalam program ulang tahun Arema di kantor Arema Indonesia. Jalan Kartanegara no 7.

Ovan yang memakai jaket merah lalu memperlihatkan di belakang jaket itu ada goresan pena yang berbunyi 'AREMANIA'. "Jaket ini dibentuk usai Arema menjadi juara Galatama dan saya pakai ketika untuk pertama kalinya kompetisi Indonesia dilebur menjadi Liga Indonesia di tahun 1994," tuturnya.

"Pertandingan itu sudah lama, alasannya saya sudah lupa melawan apa. Namun banyak wartawan yang bertanya kepada saya. Apa arti kata Aremania di belakang jaket ini. Jika nawak bertanya kenapa jaket ini berwarna merah apakah dulu Arema punya baju merah. Bukan, jaket ini ialah pemberian dari Djarum. Saya dulu waktu itu belum punya banyak uang untuk membeli jaket. Saya juga berterima kasih kepada Djarum yang telah memberi jaket" kata ia yang lalu dibarengi untuk melepas jaket.

Jaket ini dianggap OT Sebagai barang yang sangat sakral. Karena berkat jaket ini nama Aremania berkembang menjadi sakral dan sudah sering menjadi acuan suporter di Indonesia. Keingina OT yang hingga ketika ini belum kesampaian ialah bertemu dengan pembuat jaket.

"Satu impian saya yang tidak bisa terwujud ialah bertemu dengan si pembuat jaket ini. Saya pernah meminta pinjaman pihak Djarum, namun mereka juga sudah tidak tahu lagi. Buat saya, si pembuat jaket ini berjasa besar bagi Aremania. Tanpa jaket ini, simbol kebesaran Aremania mungkin tidak sanggup terwujud," urainya.

Bagaimana dengan perpecahan yang menyulut dualisme Arema. Bagi nawak-nawak tidak usah saling caci alasannya OT bilang, "Semua kembali kepada Aremania, mau mendukung mana mereka alasannya dukungan ada di hari nuraninya masing-masing,".

(wearemania.net)