Selasa, 14 Oktober 2014

Terkini Displin, Fokus Dan Sabar

Catatan jelek Arema atas Persipura berhasil diruntuhkan dengan meyakinkan, kemenangan 3-0 atas tim asal tanah Papua ahad malam di sangkar singo edan berhasil menghadirkan kegembiraan yang telah dinanti-nanti Aremania dalam kurun waktu beberapa tahun kebelakang. Fakta dilapangan menerangkan bahwa arema belum bisa menundukan tim mutiara hitam di sangkar sendiri semenjak 2010-2011 silam. Seisi stadion yang telah dipenuhi oleh puluhan ribu Aremania semenjak siang hari menjadi semakin bergemuruh oleh nyanyian yang mengelukan tim kebanggannya dalam menyambut suka cita ini.

Menjamu Persipura, Arema menampilkan permainan yang sangat apik, bahkan bisa dikatakan permainan malam itu menjadi yang terbaik di ekspresi dominan 2014 dari fase grup wilayah hingga babak  8 besar kali ini. 11 pemain diatas lapangan menerangkan kinerja yang disiplin, fokus dan, tepat dalam mengeksekusi taktik.
Arema turun dengan kekuatan penuh dan tidak lagi mencadangkan Samsul Arif yang sedang on fire ibarat dikala melawan Persela lalu. Pemain asal Bojonegoro ini tercatat dalam 5 laga berturut selalu mencetak Goal menjadi terlalu sayang kalau dilewatkan semenjak menit awal. Apalagi tak ada alasan lagi untuk menggunakan deretan 3-5-2 yang dalam analisa kami beberapa waktu kemudian kurang efektif kalau dibandingkan 4-3-3.

Formasi Arema v Persipura

Dari sisi tim tamu pun juga tak banyak mengalami perubahan, sehabis kalah dikandang Semen Padang dan gagal menambah poin, terlihat kalau Persipura berhasrat ingin mencuri poin di Kanjuruhan kali ini, dengan deretan yang tetap menyerang. Gerald Pangkali yang sudah sembuh dari cidera diturunkan semenjak awal, memaksa Tibo harus mengawali laga dari dingklik cadangan. Satu slot pemain absurd  yang biasa diperebutkan Jun Sik dan Robertinho akibatnya dijatuhkan ke pemain latino Robertino. Pemilihan ini menerangkan bahwa persipura ingin menerima keseimbangan dengan pemain yang bisa menyerang dan bertahan sama baiknya sepeti Gerald Pangkali. Mengingat Tibo bukanlah pemain yang bisa menawarkan bantuan bertahan dengan baik. Tumpuan gedor ada pada Boaz Salossa, Ian Louis dan Robertinho.

Disiplinnya Lini Pertahanan Arema

Permainan terbuka ditunjukan oleh kedua tim, dua menit berjalan sehabis kick off Beto sudah bisa mengancam gawang Jae Hoon melalui sontekan kaki kanannya, sayang masih melebar tipis dikiri gawang Persipura. 

Faktor kedisiplinan menjadi unsur terbesar dalam memhempaskan Persipura dengan 3 Goal tanpa balas. Kalau biasanya dua fullback Arema selalu aktif membantu penyerangan, kali ni lebih diinstruksikan untuk ikut berkonsentrasi di area pertahanan dan boleh membantu serangan kalau memang situasinya benar benar tepat untuk melaksanakan overlapping hingga area sepertiga simpulan Persipura. 

Jika salah satu fullback naik, maka sau fullback lainya lebih menahan diri untuk menjaga keseimbangan pertahanan Arema. Hal ini difungsikan untuk mengamankan area sayap yang di isi oleh striker macam Boaz Solossa dan lebih siap dalam meghadapi dua fullback Persipura yang sangat aktif membantu serangan ibarat Ruben Sanadi dan Victor Pae. 

Gatheussi yang sering membantu serangan kini lebih diinstruksikan untuk hold position di area fullback kanan. Mengawasi dan menjaga pergerakan Boaz serta mengantisipasi kalau Ruben Sanadi ikut naik membantu penyerangan Persipura, kecenderungan ibarat inilah yang terus dilakukan oleh Persipura, bola sering ditujukan pada Boaz.

Pendekatan taktik bertahan ibarat ini terbukti bisa meredam serangan Persipura, Arema yang tidak ingin kehilangan jarak yang terlalu jauh dengan pemain tegah dan penyerangan tidak menentukan taktik drop deep yang telah terbukti sukses diperagakan Semen Padang kala menang 1-0 melawan tim asuhan jacksen ini.

Kejelian Purwaka membaca permainan menciptakan duetnya dengan Igbonefo terasa sangat pas, Igbonefo memainkan kiprah sebagai penghenti serangan dengan kemampuan fisik dan duel udaranya dan kalau bola masih bisa dilewati maka Purwaka lah yang selalu berada dalam posisi yang tepat intuk mengintercept bola. Bahkan umpan umpan terobosan ala Persipura banyak dimentahkan olehnya. 14 intercept menjadi catatan atas nama dirinya sebagi pemain yang melakukanya paling banyak. Bahkan pemain terbanyak kedua hanya bisa mencatatkan intercept di angka 8 yaitu atas nama Gatheussi.

Selain itu, Menempatkan Juan Revi yang menjadi perisai pelindung keempat bek ini juga menjadi kunci permainan kali ini. Selalu mengganggu dan berusaha merebut bola sekuat tenaga menjadi aksi yang dilakukan di seluruh area tengah Arema. Dengan 6 tackle yang dibuatnya, menimbulkan revi pemain yang palin banyak melaksanakan aksi ini dari semua pemain arema. 

Bahkan para pemain Persipura hingga putus asa dibentuk oleh kegigihan pemain ini dalam merebut bola, menimbulkan pemain asal malang ini pemain yang paling sering dilanggar dengan 6 pelanggaran. Puncaknya yaitu dikartu merahnya pangkali yang melaksanakan tackle dengan 2 kaki yang hingga menimbulkan Revi terpelanting jatuh.

Inisiatif Serangan Arema Memanfaatkan Lebar Lapangan

Umpan umpan crossing yang sering dan biasa dipraktekan Arema di hampir setiap laga kini dirubah dengan umpan diagonal yang ditujukan pada sriker luar. Berharap hasil maksimal dengan memadukannya dengan kecepatan striker Arema.

Ketika menginisiatif serangan, dua striker Arema diinstruksikan untuk selalu menggantung dan melebar, tak jarang posisi mereka hampir menyentuh garis tengah lapangan, pemain yang mempunyai kecepatan dan dribel sudah dipastikan diambil alih Samsul Arif dan Beto yang menjalankan kiprah ini. Hasilnya, berkali- kali kedua pemain ini bisa meloloskan diri dari penjagaan bek-bek Persipura.  Ada 2 laba sekaligus yang didapat, yaitu bola umpan lambung diagonal akan sulit dijangkau oleh Bio Paulin dan kalau berhasil dikuasai oleh Beto maupun Samsul, keduanya akan segera melaksanakan cutting inside untuk mendekat ke gawang Persipura. Taktik yang cukup jitu mengingat kalau bergotong-royong yang mempunyai kemampuan duel udara cukup cantik diantara ketiga striker Arema ini hanyalah Gonzales, itupun juga mengingat kini usianya sudah tak muda lagi.

Umpan Diagonal Sukses Bongkar Defense Persipura

Buah dari keberhasilan taktik ini cukup tercermin di Goal pertama. Walaupun terjadi sebab penalti, namun ini yaitu hasil dari bola diagonal bustomi di area tengah kanan Persipura yang ditujukan pada Beto di sisi berlawanan dan bersahabat dengan gawang Yoo Jae Hoon. Bio yang keluar dari posnya tidak berhasil menghalau bola, padahal didekat Beto sudah ada Ruben Sanadi yang siap menghalau bola. Bola lolos tersebut ditanduk Beto dan ternyata mengenai tangan Bio yang membuahkan penalti. Kedudukan segera berubah 1-0 untuk arema sehabis samsul pandai sukses mengecoh jae hon melalui sanksi penaltinya di menit 20.

Skema ibarat inilah yang sukses menghasilkan 8 shoot attempts bagi Arema yang 50 % diantaranya on goal hingga babak pertama usai. Penjaga gawang Jae Hoon tampil sangat apik kali ini, terhitung dua peluang higienis yang harusnya jadi Goal bisa dipatahkan dengan permainanya yang hening dan cemerang.

Persipura bukan tanpa bahaya sekalipun. Beberapa kali umpan terobosan persipura bisa membongkar pertahanan yang dilakukan oleh kombinasi Boaz, Ruben dan Wanggai. Namun masih bisa diamankan dengan clearance oleh barisan pertahanan Arema yang bermain lugas malam itu. Ada satu peluang higienis dari persipura melalui kepala ia Louis yang mendapatkan bola crossing dari Ruben, Purwaka yang gagal menghalaunya bola disambar oleh heading Kabes yang tajam dan beruntung Meiga masih bisa menjangkaunya dengan kaki. Shoot jarak jauh yang coba diusung sehabis Goal Samsul pun lebih sering mengenai pemain bertahan Srema, kalau lolos pun kebanyaan tidak terlalu keras dan dengan gampang ditangkap oleh Meiga.

Gol Kedua Samsul Runtuhkan Mental Persipura

Usai turun minum, Persipura eksklusif menggebrak di sisi kiri Arema yang dijaga Alfarizie. Wanggai memulainya dengan membawa bola dari sisi sayap menuju ke tengah dengan diakhiri tendangan luar otak pinalti, sayang tendanganya masih teralu lema sehingga degan gampang diamankan Meiga. 2 menit kemudian Persipura menerima tendangan sudut hasil penetrasi Robertinho dengan masih disisi yang sama. Boas melakukanya dengan umpan pendek yang kemudian dikombnasikan dengan umpan silang rendah, bola meluncur deras melewati kotak area kiper, lagi lagi tidak ada yang bisa memaksimalkan peluang tersebut, dua pemain yang mencoba meraihnya masih kalah cepat degan meluncurnya bola kiriman kapten Persipura tersebut.

Kurang lebih 5 menit awal babak kedua, Persipura mencoba menyengat Arema, namun masih belum membuahan hasil. Selanjutnya kembali tempo erjalan cukup tinggi dan saling terbuka diperagakan oleh kedua tim ini.

Disiplinnya Pertahanan Arema

Mencoba mengejar ketertinggalan, Persipura menginstruksikan kedua fullbacknya untuk selalu naik dan membantu penyerangan. Menit 58 Persipura mencoba menekan melalui Pangkali umpan chipnya bisa di intercept dengan baik oleh lini belakang Arema. Disaat bola sudah berada di penguasaan Arema, bola eksklusif cepat digulirkan ke area pertahanan Persiura yang dikala itu hanya menyisakan 2 pemain belakang. Umpuan Beto ke Samsul Arif yang berdiri tanpa pengawalan bisa menguasai bola dengan hening dan bola meluncur dengan keras ke gawang Jae Hoon.

Gol kedua Samsul Arif dilaga malam itu menimbulkan ia melewati rekor Goal semusim miliknya sendiri, total ekspresi dominan ini ia sudah ciptakan 15 Goal dan rekor sebelumnya yaitu 13 Goal dimusim kemudian dikala masih berbaju Persela. Samsul Arif juga catatkan rekor sebagai pemain lokal tersubur Arema di babak 8 besar sepanjang masa. Sayangnya Samsul Arif tak bisa menuntaskan pertandingan hingga 90 menit, sebab cidera yang ia dapat. Top skore Arema ini akibatnya digantikan Sukadana.

Setelah Goal kedua ini Persipura eksklusif merespon dengan memasukkan Pahabol di menit 60 menggantikan Victor Pae yang berposisi sebagai fullback kanan. Sangat terperinci Persipura masih ingin memperkecil ketinggalan. Tapi emosi Persipura sudah tak lagi terkontrol, berulang kali pelanggaran keras mereka buat. Ini hal yang selalu ditakutkan Jacksen, emosi pemain Mutiara Hitam.

Hendro dimasukkan untuk menggantikan sang kapten Arema, Ahmad Bustomi. Sudah menjadi keiasaan beberapa pertandingan terakhir pemain bernomor punggung 19 ini memang selalu diganti di sekitar menit 60. Malam itu bisa dikatakan menjadi salah satu permainan terbaik bagi pemain orisinil Malang ini. Dia rajin naik turun untuk membantu serangan dan pertahanan Arema, aksi bertahannya juga menjadi instrumen penting permainan Arema malam itu, selain selalu mendekat kepada temannya yang sedang memegang bola. Seperti melihat Bustomi dengan daya jelajah yang dipertontonkannya dikala menjadi skuad juara 2009 dipadukan dengan kematangan bermain dikala ini. Mengesankan!

Kartu Merah Gerarld Pangkali, Persipura Selesai

Petaka itupun tiba seiring permainan keras yang diperagakan pemain Persipura, menit 71 Pangkali menerima kartu merah eksklusif sehabis mengganjal dengan keras Juan Revi, hal ini merubah taktik yang coba dimainkan Persipura, dan benar saja pemain depan mereka yang dikomandoi Boaz tidak menerima suplai bola yang cukup untuk membongkar pertahanan Arema.

Permainan pun akibatnya banyak dikuasai oleh Arema yang mulai menit 67 gunakan 4 gelandang sekaligus yaitu Gustavo – Juan Revi – Hendro Sis - Sukadana Sampai pada menit 90 Purwaka mengalami kram pada kakinya, Benny Wahyudi dimasukkan untuk menggantikannya. Seolah tak mau sia sia di babak injury time, Benny melaksanakan intercept di tempat setangah lapangan Arema dan berhasil menguasai bola. Pemain bernomor punggung 7 ini berlari kencang  kemudian melaksanakan wall pass dengan Gustavo dan segera melaksanakan umpan silang datar yang ditujukan pada Gonzales yang berdiri bebeas. Gol ketiga Arema menjadi aksesori penderitaan Persipura malam itu.

Kesimpulan

Arema berhasil menampilkan penampilan terbaiknya dikala menghempaskan Persipura 3 Goal tanpa balas di Stadion Kanjuruhan. Kedisiplinan lini belakang menjadi kunci utama dalam meredam kecepatan dan agresivitas tim Mutiara Hitam. Kombinasi skill dan permainan yang padu ditunjukan seluruh pemain Arema malam itu.

Fokus menjalankan pertandingan serta presisi dalam mengeksekusi taktik juga menjadi tampilan yang melengkapi baiknya permainan Arema, Samsul Arif terus menerangkan permainan yang sangat impresif semenjak 6 partai kemudian dan selalu mencetak Goal. Kerja keras seluruh pemain dan tim instruktur dalam persiapan dan pertandingan telah sukses menawarkan kebahagiaan yang besar bagi Aremania.

Kekalahan ke 3 ekspresi dominan ini yang didapatkan dari lawatan ke Malang menerangkan ada yang kurang dalam diri Persipura. Ketergantungan menyerang pada Boaz, Kabes dan Robertinho tampak cukup jelas. Satu referensi yang gampang dipatahkan lawan. Alternatif dan variasi dalam membangun serangan terperinci menjadi kiprah Jacksen F Tiago untuk menerima hasil yang maksimal kalau ingin melenggang ke semifinal.

Pertandingan tinggal menyisakan 3 partai lagi bagi seluruh kontestan 8 besar ISL, tentu akan semakin ketat dan sulit dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Sejauh manakah konsistensi dan fokus yang bisa ditunjukan tim Singo Edan untuk kedepannya ?

Jika juara jawabnya, kerja keras dan pengorbanan harus bisa berdampingan menyertainya.