Senin, 27 Januari 2014

Terkini Rising Star Gres Arema


Irsyad Maulana (foto : wearemania)
Memasuki penghujung babak pertama, dari sayap kiri seorang cowok dijaga beberapa pemain bertahan musuh. Sebuah umpan silang manis diarahkan ke kotak penalti dan menemui sebuah sundulan dari rekannya dan menghasilkan satu-satunya Goal yang membawa tim tersebut memenangkan pertandingan. Ini bukan perihal Manchester United dan cowok tersebut bukan pula Adnan Januzaj.

Irsyad Maulana namanya, cowok 20 tahun kelahiran Payakumbuh. Dibawa ke Arema oleh Rahmad Darmawan dari Pelita Jaya U-21 pada animo lalu. Pada pertandingan melawan Sriwijaya FC beliau mengirim umpan kepada Christian Gonzalez yang bisa dikonversi menjadi satu-satunya Goal pada pertandingan itu, sekaligus membawa Arema maju ke babak final IIC 2014.

Padatnya jadwal IIC 2014
Kebijakan rotasi yang dilakukan tim instruktur Arema membawa berkah bagi beberapa pemain muda, Irsyad salah satunya. Dengan jadwal IIC 2014 yang sangat padat, Arema mau tidak mau harus memaksimalkan seluruh pemain yang ada. Dan ini yang tidak disia-siakan oleh Irsyad. Dalam tiga pertandingan 8 besar IIC 2014, Irsyad bermain selama total 171 menit. 2 starter dan 1 kali sebagai pemain pengganti. Dan niscaya ada yang istimewa dari anak muda satu ini sehingga dipercaya mengisi kekosongan yang ditinggalkan Beto ataupun Samsul Arif.

Penampilan Irsyad Maulana
Statistik Irsyad Maulana selama 8 besar IIC 2014
Sebagai pemain muda yang berdeterminasi tinggi, Irsyad tercatat sebagai pemain yang paling sering melaksanakan dribble dalam 3 pertandingan 8 besar IIC 2014. Tercatat sebanyak 27 percobaan dribble dilakukan Irsyad, terbanyak diantara pemain Arema. Sebagai perbandingan, Samsul Arif dengan 18 percobaan dribble merupakan jumlah terbanyak kedua. Hal ini memperlihatkan bahwa Irsyad mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan tidak gentar melawan bek-bek lawan yang lebih senior dan berpengalaman.
 
 Keunggulan
Satu hal yang menjadi catatan, Irsyad melaksanakan 8 tackles, cukup impresif mengingat posisinya yang merupakan pemain sayap. Memperlihatkan beliau mempunyai tanggung jawab untuk membantu tim ketika kehilangan bola ataupun ketika ditekan lawan. Akan sangat membantu sebuah tim jikalau sanggup memenangkan penguasaan bola di zona pertahanan lawan. Dan ini yang sejauh ini coba ditunjukkan oleh Irsyad Maulana.

Kekurangan
Rising Star Anyar Arema (foto : sindonews)
Irsyad harus melupakan sejenak segala puji perihal permainan bagusnya pada beberapa pertandingan terakhir. Masih banyak yang harus diperbaiki, tercatat prosentase dribble succeed Irsyad ada di angka 52%, yang berarti hampir dari setengah dari total jumlah dribble-nya gagal melewati lawan. Dan terkadang ini merugikan tim juga secara keseluruhan. Inkonsistensi penampilan juga masih sering terjadi pada pemain muda yang satu ini. Dalam beberapa pertandingan pra-musim Irsyad diberi kesempatan sebagai pemain pengganti alasannya beliau belum bisa menampilkan permainan yang konsisten selama 90 menit pertandingan.

Kesimpulan
Melihat bagaimana penampilan Irsyad pada babak 8 besar memperlihatkan impian bahwa Aremania punya calon pujaan gres untuk dinyanyikan namanya dalam setiap pertandingan. Dan Irsyad mempunyai potensi untuk menciptakan itu menjadi kenyataan. Akan tetapi patut pula diingat bahwa Irsyad masih muda dan masih butuh banyak jam terbang di level tertinggi sepakbola Indonesia. Masih banyak yang harus diperbaiki. Tapi dengan tim pelatih, rekan setim dan aremania yang akan selalu memperlihatkan dukungan, Irsyad niscaya bisa menjadi lebih baik lagi di masa depan. (@Arema_Stat)